Waspada Benjolan Di Payudara

Discussion in 'Health & Medical' started by Malik Al-farokh, Oct 25, 2017.

  1. Malik Al-farokh

    Malik Al-farokh Member

    Joined:
    Aug 3, 2016
    Messages:
    79
    Likes Received:
    14
    Trophy Points:
    8
    Kanker payudara akan membawa benjolan di payudara. Namun, tidak semua benjolan di payudara bersifat kanker. Delapan puluh persen kasus benjolan payudara bukan kanker. Ini karena sejumlah kondisi medis lainnya juga bisa menyebabkan benjolan di payudara.

    Oleh karena itu, kenali adanya benjolan kanker dan non kanker.

    Benjolan Nonkanker

    Dalam kasus nonkanker, benjolan di payudara merupakan tanda kondisi berikut.

    • Kista, adalah tas berisi cairan di jaringan payudara, menyebabkan benjolan. Jika disentuh, benjolan terasa lembut. Umumnya kista dialami oleh wanita berusia antara 35-50 tahun. Kista yang berukuran lebih dari 2,5 cm bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada payudara.
    • Perubahan fibrosis, perubahan payudara akibat ketidakstabilan hormon selama siklus menstruasi. Perubahan ini menyebabkan benjolan di payudara terasa nyeri.
      Selain itu, puting susu akan lebih sensitif. Kondisi ini bukan penyakit. Gejala biasanya terjadi saat masa premenstrasi dan membaik saat menstruasi atau akhir. Namun, berkonsultasilah dengan dokter segera jika gejalanya menetap setelah selesainya menstruasi.
    • Fibroadenoma, adalah benjolan padat yang terjadi akibat kelebihan pembentukan kelenjar susu produksi atau lobulus dan jaringan di sekitar payudara. Benjolan tidak terasa sakit, dan jika ditekan maka akan bergeser. Kondisi ini umumnya dialami oleh wanita berusia 20-30 tahun. Penyebab fibroadenoma tidak diketahui secara pasti, namun dikaitkan dengan hormon kesuburan.
    • Infeksi bakteri seperti mastitis juga bisa menyebabkan benjolan yang menyakitkan. Kondisi ini sering dijumpai pada ibu menyusui. Infeksi terjadi ketika bakteri dari permukaan kulit Anda atau dari mulut bayi masuk ke dalam saluran susu melalui puting susu. Penyebab lainnya adalah penutupan saluran susu. Hal ini terjadi saat Anda menyusui namun diakhiri, sedangkan susu di payudara belum habis. Akibatnya susu kembali ke saluran lagi, memicu infeksi dan menyebabkan benjolan. Mastitis membuat saat menyusui sangat menyakitkan karena payudara terasa seperti luka bakar. Gejala lain yang bisa timbul adalah demam. Segera berkonsultasi dengan dokter, biasanya dokter akan memberi antibiotik dan penghilang rasa sakit. Tidak masalah bagi Anda dan bayi Anda untuk terus menyusui.
    Benjolan kanker

    Benjolan payudara juga bisa menjadi pertanda kanker payudara. Kanker terjadi saat sel-sel di payudara mulai tumbuh tidak normal. Sel kanker berkembang lebih cepat dari sel normal, menyebabkan benjolan. Hati-hati saat benjolan di payudara seperti gejala berikut.

    • Benjolan terasa keras, tidak seperti daerah sekitarnya. Biasanya jarang ditemukan rasa sakit. Jika ditekan, benjolan itu tidak bergeser.
    • Payudara berubah dalam ukuran atau bentuknya.
    • Putingnya tertarik ke dalam.
    • Meski jarang, puting susu mengeluarkan cairan yang mengandung darah.
    • Pada jenis kanker yang jarang terjadi, bintik merah muncul di sekitar puting susu yang terlihat seperti eksim.
    • Di beberapa daerah payudara, ada penebalan kulit.
    Apabila anda merasakan adanya gejala di benjolan kanker di atas, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan tepat dengan cepat.
     
Loading...

Share This Page