Usil Bahasa, Bahasa Usil : Siapa Suruh, Suruh Siapa?

Discussion in 'Education' started by elbuy, Apr 22, 2016.

Tags:
  1. elbuy

    elbuy Member

    Joined:
    Apr 20, 2015
    Messages:
    281
    Likes Received:
    32
    Trophy Points:
    28
    Tulisan ini adalah hasil inspirasi dari tulisan saya sendiri tentang trend Suruh Siapa Membuat Blog Dofollow? (sumber). Awalnya ada yang komentar, apakah seharusnya “Siapa Suruh”, bukan seperti judul yang saya tulis. Saya pikir mungkin sesuai dengan kalimat, “Siapa Suruh Datang Ke Jakarata?”. Jadi, saya anggap judul yang saya tulis memang salah penempatan kata. Ya, mungkin ini bentuk kalimat yang sering lalai dipikirkan sebagian penulis dalam penulisannya, termasuk oleh saya sendiri.

    Setelah memikirkan kembali, saya pengen iseng memberi beberapa contoh yang bisa untuk bahan koreksi, hehe. Apakah kalimat “Siapa Suruh Datang Di Jakarta” yang sering diucapkan banyak orang memang sebuah kalimat yang benar atau salah. Lumayan untuk nambah thread di forum ini. Berikut contohnya:

    A. Kata 'suruh' dibelakang 'siapa':
    - Suruh Siapa Membuat Blog Dofollow?
    - Cegah Siapa Membuat Blog Dofollow?
    - Bagus Siapa Membuat Blog Dofollow?
    - Undang Siapa Membuat Blog Dofollow?
    - Panggil Siapa Membuat Blog Dofollow?

    B. Kata 'siapa' dibelakang 'suruh':
    - Siapa Suruh Membuat Blog Dofollow?
    - Siapa Cegah Membuat Blog Dofollow?
    - Siapa Bagus Membuat Blog Dofollow?
    - Siapa Undang Membuat Blog Dofollow?
    - Siapa Panggil Membuat Blog Dofollow?

    C. Kata 'menyuruh' dibelakang 'siapa':
    - Menyuruh Siapa Membuat Blog Dofollow?
    - Mencegah Siapa Membuat Blog Dofollow?
    - Membagus Siapa Membuat Blog Dofollow?
    - Mengundang Siapa Membuat Blog Dofollow?
    - Memanggil Siapa Membuat Blog Dofollow?

    D. Kata 'siapa' dibelakang 'menyuruh':
    - Siapa Menyuruh Membuat Blog Dofollow?
    - Siapa Mencegah Membuat Blog Dofollow?
    - Siapa Membagus Membuat Blog Dofollow?
    - Siapa Mengundang Membuat Blog Dofollow?
    - Siapa Memanggil Membuat Blog Dofollow?

    Ada satu lagi bentuk kalimat yang mendapat kritikan dari pecinta pendidik. Bentuk kalimat “GURU ITU, GOBLOK”, saya mendapat kritikan teman-teman di Facebook karena mungkin fanatik pada pendidik tetapi sepertinya bodoh dalam melihat EYD. Coba lihat tanda komanya. Pahamkan maknanya?

    Berikut beberapa contoh yang sama kalimatnya tetapi berbeda makna:

    A. Contoh pertama:
    1. Guru Itu Goblok
    2. Guru, Itu Goblok
    3. Guru Itu, Goblok

    B. Contoh kedua:
    4. Goblok Itu Guru
    5. Goblok, Itu Guru
    6. Goblok Itu, Guru
     
    lasealwin likes this.
  2. Marko Sianipar

    Marko Sianipar Member

    Joined:
    Mar 16, 2016
    Messages:
    425
    Likes Received:
    50
    Trophy Points:
    28
    terkadang memahami bahasa tulisan menjadi pelik ketika tidak dibarengi dengan hati yang dingin dan intonasi kata..
    hehe..
    juga.. apabila kurang memahami symbol2 tulisan seperti koma, titik, tanda tanya, tanda petik, dsb.
    nyuwun seewuu Suhu... *ketawa3*
     
  3. lasealwin

    lasealwin Well-Known Member

    Joined:
    Aug 1, 2015
    Messages:
    1,862
    Likes Received:
    171
    Trophy Points:
    63
    Si ahli bahasa wajib mengenal dan mengetahui detail tentang ini.
    Akan tetapi sebagai blogger, saya GAGAL PAHAM
    Bahkan kadang bagi saya meletakkan imbuhan saja gak benar...
    :D :D
    Yang penting happy ajalah teman.
    Terimakasih koreksinya
     
  4. elbuy

    elbuy Member

    Joined:
    Apr 20, 2015
    Messages:
    281
    Likes Received:
    32
    Trophy Points:
    28
    itulah bahasa, memahami bahsa secara salah, salah juga dalam menyimpulkan sebuah kebenaran. bahsa adalah kunci ilmu, tergantung jenis kuncinya gimana,haha
     
  5. elbuy

    elbuy Member

    Joined:
    Apr 20, 2015
    Messages:
    281
    Likes Received:
    32
    Trophy Points:
    28
    terkadang hepy,,, bagi yang menulis. bagi yang membaca tulisannya, gak heppy, huekekekkekek
     
Loading...

Share This Page