Waspadai Sindrom Kompartemen !!! Bisa Diamputasi

Discussion in 'Health & Medical' started by alit kurniawan, Feb 28, 2019.

  1. alit kurniawan

    alit kurniawan Member

    Joined:
    Aug 1, 2018
    Messages:
    500
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    18
    Apakah anda sudah mengetahui penyakit yang satu ini ? Atau anda pernah mengalami penaykit sindrom kompartemen ini ? Bingung harus bagaimana mengobati sindrom kompartemen ini ? Simak informasi lebih lanjutnya hanya disini.

    Penyakit atau biasa disebut dengan sindrom kompartemen ini merupakan suatu kondisi yang terjadi akibat meningkatnya tekanan di dalam kompartemen otot karena perdarahan atau pembengkakan setelah cedera. Dari cedera ini tentunya akan memicu timbulnya pembengkakan pada otot dan juga jaringan di dalam kompartemen. Jika sudah terjadi pembengkakan, maka tekanan di dalam kompartemen pun akan mengalami peningkatan. Dengan adanya tekanan yang sangat tinggi pada kompartemen ini akan dapat menghalangi aliran darah ke jaringan yang terkena.

    Perlu diketahui, jika sindrom kompartemen ini tidak segera diobati, maka kondisi tersebut akan bisa menyebabkan kerusakan jaringan yang parah sehingga menghilangkan fungsi dari tubuh, atau bahkan kematian. Bagian tubuh yang paling rentan terkena sindrom kompartemen adalah lengan, perut, dan juga kaki.

    Sindrom kompartemen ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yakni :

    - Sindrom Kompartemen Kronis ( Exertional )

    Kondisi yang satu ini disebabkan oleh aktivitas olahraga, terutama olahraga yang melibatkan gerakan berulang seperti bersepeda atau berlari. Namun, sindrom kompartemen ini dapat mereda dalam beberapa saat setelah olahraga dihentikan.

    - Sindrom Kompartemen Akut

    Keadaan yang terjadi secara mendadak, khususnya setelah mengalami cedera atau patah tulang. Hal ini merupakan suatu kondisi medis darurat dan diperlukan penanganan segera untuk menghindari cedera otot permanen.

    Penyebab Sindrom Kompartemen

    Pada umumnya, penyebab dari sindrom kompartemen ini adalah cedera, baik yang berkaitan dengan tulang maupun otot. Berikut ini adalah beberapa penyebab lain sindrom kompartemen, diantaranya :

    - Perdarahan,

    - Komplikasi perasi untuk memperbaiki pembuluh darah yang tersumbat atau rusak,

    - Olahraga dengan intensitas tinggi, terutama yang membutuhkan gerakan berulang,

    - Patah tulang,

    - Luka bakar,

    - Gips atau pun perban yang dibalut terlalu ketat.

    Biasanya, cedera ini akan menimbulkan pembengkakan pada otot dan juga jaringan di dalam kompartemen. Jika terjadi pembengkakan, maka tekanan di dalam kompartemen pun biasanya akan mengalami peningkatan. Hal ini tentu akan dapat menghambat dari aliran darah dan pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan otot dan kematian jaringan jika tidak segera diobati.

    Selain penyebab-penyebab di atas, terdapat juga beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya penyakit sindrom kompartemen ini, diantaranya :

    - Menggunakan obat antiradang steroid atau pun suplemen diet creatine yang mampu meningkatkan massa otot dan juga kandungan air,

    - Melakukan olahraga dengan intensitas tinggi,

    - Melakukan olahraga yang melibatkan gerakan berulang kali, contohnya seperti jalan cepat atau pun jogging,

    - Menjalani pengobatan patah tulang yang tidak normal,

    - Umur di bawah 30 tahun.

    Gejala Sindrom Kompartemen

    Biasanya, penderita penyakit sindrom kompartemen akan mengalami gejala yang berbeda-beda pada tiap individunya, tergantung dari penyebab dan juga tingkat keparahannya. Berikut ini beberapa gejala sindrom kompartemen, diantaranya :

    - Kesemutan atau rasa sakit seperti disetrum di bagian tubuh tertentu,

    - Memar,

    - Mati rasa,

    - Rasa sakit yang parah bahkan lebih parah dari rasa sakit yang ditimbulkan ketika cedera,

    - Pembengkakan otot.

    Gejala sindrom kompartemen kronis, diantaranya :

    - Di dalam kasus yang parah, kemungkinan besar anda akan mengalami kesulitan untuk menggerakan bagian tubuh yang bermalasah,

    - Nyeri otot atau pun kram pada saat berolahraga,

    - Kesemutan,

    - Area yang terkena berubah menjadi pucat atau pun dingin.

    Komplikasi Sindrom Kompartemen

    Apabila penyakit sindrom kompartemen ini tidak segera ditangani, khususnya pada kasus sindrom kompartemen akut, terdapat beberapa komplikasi beriktu ini yang dapat terjadi, diantaranya :

    - Amputasi,

    - Infeksi,

    - Rhabdomyolysis,

    - Gagal ginjal,

    - Kematian,

    - Munculnya jaringan parut pada otot, sehingga otot menjadi tidak lentur dan berkurang fungsinya,

    - Kerusakan saraf permanen.
     
Loading...

Share This Page