Waspadai Aplikasi Penambang Palsu Kripto di Android

Discussion in 'Smartphone & Mobile Technologies' started by bimo dimas, Jul 12, 2021.

Tags:
  1. bimo dimas

    bimo dimas Member

    Joined:
    Oct 26, 2020
    Messages:
    300
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]

    Merahputih.com - Pemain mata uang kripto harus lebih waspada saat ini. Meski sempat turun, nilai mata uang kripto perlahan membaik. Di saat aset kripto mulai diminati, banyak para penipu memanfaatkan keadaan. Mereka membuat aplikasi penambang palsu kripto.

    Sebuah perusahaan keamanan bernama Lookout mendapati lebih dari 170 aplikasi Android yang menjadikan peminat mata uang kripto sebagai korban.

    Aplikasi tersebut umumnya menawarkan layanan penambangan mata uang kripto melalui Cloud. Modus yang dilancarkan, yakni para korban akan diminta membayar sejumlah uang sewa untuk server pelaku yang dijanjikan akan dipakai menambang kripto.

    Sebuah perusahaan keamanan mendapati banyak aplikasi penambang palsu kripto.(foto: pcmag)
    Namun, berdasarkan investigasi dari Lookout, tidak ada mata uang kripto yang dihasilkan dari penambangan itu.

    "Berdasarkan analisis kami, mereka telah menipu lebih dari 93 ribu korban dan mencuri setidaknya USD 350 ribu dari pengguna yang membayar untuk aplikasi tersebut, dan membeli upgrade serta layanan tambahan palsu," jelas Lookout seperti dilansir PcMag.

    Dalam kasus tersebut, 25 dari 170 aplikasi bahkan tersedia di Google Play Store. Aplikasi tersebut dijual dari mulai harga USD 11 atau sekitar Rp 160 ribu hingga USD 21 atau sekitar Rp 300 ribu.

    Setelah mengetahui laporan dari Lookout, Google tak tinggal diam. Mereka menghapus 25 aplikasi tersebut dari Play Store. Meski begitu, banyak aplikasi penambang palsu yang beredar pada toko aplikasi pihak ketiga.

    Lookout menjelaskan, Google tak mampu menghadapi aplikasi tersebut lantaran tidak mengandung kode-kode layaknya sebuah malware. Bahkan, Google disebut tak melakukan apa pun tentang kehadiran aplikasi penipu seperti itu.

    "Faktanya, mereka tak melakukan apa pun. Aplikasi tersebut hanyalah 'cangkang' untuk mengumpulkan uang dari layanan palsu," ujar pihak Lookout.

    Pada sejumlah aplikasi penambang kripto palsu itu, dashboard virtual disuguhkan seakan-akan membuat si korban dapat memantau tingkat kecepatan dari penambangan kripto.

    Pada dashboard itu, korban juga bisa melihat sejumlah koin virtual yang telah dihasilkan layanan palsu yang mereka sewa tersebut.

    Menurut investigasi Lookout, pada deretan kode yang berjalan dalam aplikasi tersebut, jumlah koin yang berhasil ditambang ternyata fake alias palsu.

    "Nilai yang ditampilkan pada dasarnya hanya sebuah penghitung yang berjalan dengan lambat dalam aplikasi. Pada analisis terhadap sejumlah aplikasi, kami menemukan hal ini hanya terjadi ketika aplikasi dijalankan dan akan mengulang ke nol ketika ponsel ataupun aplikasi di-restart," jelas Lookout.

    Agar korban tidak sadar bahwa mereka sedang ditipu, sejumlah aplikasi melarang korban untuk buru-buru menarik penghasilan.

    Aplikasi itu menginformasikan kepada korban bahwa mereka tidak bisa buru-buru menarik penghasilan mereka. Para korban baru bisa menarik koin yang ditambang ketika telah mencapai batas minimal yang telah ditentukan.

    Namun, ketika batas minimal telah tercapai, hasil dari penambangan tersebut tak bisa diambil. Hal itu lantaran aplikasi akan me-reset penghitungan koin atau berkamuflase dengan menampilkan pesan error ketika korban ingin menarik uangnya.

    Sumber
     
  2. blackking

    blackking Well-Known Member

    Joined:
    Sep 1, 2016
    Messages:
    2,264
    Likes Received:
    157
    Trophy Points:
    63
    Dunia kriminal juga banyak yang masuk dalam kripto, memilih penambangan yang terpercaya saja
    tapi belum pernah juga nambang crypto di aplikasi android
     
Loading...

Share This Page