TNI AL Bantu Pembentukan Karakter Siswa

Discussion in 'Education' started by KangAndre, Aug 2, 2018.

  1. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Pembentukan karakter siswa SD hingga SMA sangat penting dalam proses pendidikan karena itu merupakan pondasi utama. TNI AL peduli dalam proses pendidikan di Indonesia, oleh karena itu Sebanyak 837 siswa dari SMK Negeri 2 Surabaya mengikuti kegiatan pendidikan karakter di bawah komando TNI AL.

    [​IMG]

    “Pintar saja tidak cukup jika karakter belum terbentuk. Ini akan berdampak pada mentalitas mereka ketika menghadapi serangan budaya luar,” ungkap Laksamana Pertama Edwin, yang bertindak sebagai Komandan Upacara Pembukaan Pendidikan Karakter di Lantamal V Surabaya.

    Laksamana Pertama Lantamal V, Edwin menuturkan pentingnya pendidikan karakter dalam pembangunan bangsa. Dengan karakter positif yang terbentuk sejak dini, anak-anak bangsa ini sangat dibutuhkan dalam pembangunan masa depan.

    Tentu berbeda ketika siswa sudah tertanam pendidikan karakter yang tangguh, sambung dia, dengan membekali keahlian dan pengetahuan sesuai dengan kemajuan zaman, gempuran proxy war yang merongrong bangsa bisa terselesaikan dengan jiwa patriotisme.

    Ia menuturkan sebagai negara yang diciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa dan saling tolong menolong, pihaknya akan menanamkan 30 karakter yang akan dibangun dalam diri peserta, selama masa karantina siswa SMKN 2 Surabaya beberapa hari kedepan.

    “Untuk penguatan pendidikan karakter ini, kami membekali mereka 30 karakter. Nanti kita akan lihat berapa target yang tercapai. Penanaman ini sebagai bentuk kesiapan mereka menghadapi perubahan zaman. Salah satunya yang paling vital adalah jiwa menghormati seorang guru dan kerjasama dalam tim,” papar lulusan Akademi Angkatan Laut angkatan 37 tahun 1991 tersebut.

    Kalau melihat sikap siswa terhadap guru zaman dulu, imbuh dia, siapapun akan angkat topi. Karena guru sangat dihormati kala itu. Berbeda dengan saat ini, meskipun dalam konteks yang sama, namun guru tidak hanya melakukan tugasnya sebagai pengajar. Namun ia harus menjadi seorang menthoring, partner dan teman bagi siswa.

    “Pola-pola perubahan inilah yang coba kita tangkap dalam sebuah momentum. Momentum hanya butuh kecepatan. Jika kita lengah, maka hal ini akan berbahaya bagi karakter siswa,” tutur dia.

    Sebagai dasar penguatan pendidikan karakter ini, lanjut dia, pihaknya menerapkan strategi desain by team. Hal tersebut akan membentuk semangat kerjasama antar peserta.

    Penting kita terapkan Desain by team. Karena yang ditemui saat ini, banyak sekali kejadian intoleransi.
    “Kita kumpulkan mereka dalam satu kelompok untuk menyelesaikan masalah yang kami berikan. Dalam satu kelompok pasti ada yang berbeda paham, itu yang kita tuju. Kami ingin mereka bisa menghargai perbedaan paham itu,” jelas dia.

    Sehingga, tambah dia, nantinya jika mereka berhadapan dengan orang-orang yang berbeda pemahaman dengan dirinya, mereka bisa menjaga toleransi dan semangat NKRI. Dengan begitu mereka akan lebih mudah menghargai kekurangan dan perbedaan imbuh dia.

    Koordinator pelaksana pendidikan karakter Lantamal V Surabaya, Letkol Laut Pelaut Roni Sutadi menambahkan, selama tujuh hari, mulai tanggal 30 Juli hingga 4 Agustus peserta akan terbagi menjadi dua gelombang. Di mana nantinya mereka akan di berikan materi bela negara, Wawasan nusantara, nasionalisme dan patriotisme, serta kepemimpinan pancasila.

    “Materi-materi yang kami sampaikan diarahkan langsung untuk mental mereka. Karena negara kita adalah negara patriotisme, maka kita bentuk karakter mereka kesana. Selain itu kita juga tanamkan jiwa nasionalisme, merah putih di dada agar mereka mempunyai sikap dan jiwa bela negara,” tutur Pjs Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal V Surabaya ini.

    Kolaborasi penguatan pendidikan karakter yang dilakukan SMK Negeri 2 Surabaya bersama TNI AL mendapat apresiasi dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim wilayah Surabaya Dr Sukaryantho.

    Pihaknya mengungkapkan, jika kerjasama diantara dua instansi ini merupakan upaya awal dalam mempersiapkan genersi emas untuk membangun bangsa melalui penguatan karakter.
    “Kolaborasi ini menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kami. Karena kita perduli dengan masa depan anak-anak, perduli dengan pendidikan mereka, sehingga kami ingin anak-anak tumbuh menjadi anak-anak hebat, berkarakter dan berjiwa nasional,” jelas dia.

    sumber
     
Loading...

Share This Page