Tips Membuka Lowongan Guru Les Privat

Terkadang banyak dari para perintis bisnis bimbel kesulitan dalam mencari tentor yang memenuhi kualifikasi yang diharapkan. Karena apa? Banyak faktor yang mempengaruhi. Pertama, coba evaluasi dari sisi internal dulu. Apakah perintis bisnis membutuhkan tentor yang berpengalaman? Jam terbang tinggi? Latar belakang pendidikan guru? Kalau iya, pikirkan dampak ke depannya yang mungkin bisa menjadi biang kerok penyebab bisnis bimbel Anda kurang maju. Apa yang diharapkan dari seseorang yang memiliki latar belakang yang cocok dengan profesinya, memiliki pengalaman, dan sudah memiliki jam terbang kerja yang tinggi? Tentu saja reward. Semakin tinggi kualifikasi dan semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, ia pasti akan menuntut reward (dan mungkin juga tunjangan) yang cukup tinggi. Padahal bisnis bimbel Anda baru sebatas bimbel rintisan. Pada akhirnya, ketidak cocokan ini berujung pada tidak dicapainya kesepakatan. Pemilik bimbel dan calon tentor sama-sama merasa tidak diuntungkan. Kalau sudah begini, akan repot bila perintis bimbel masih keukeuh mencari tentor terbaik guna menyediakan jasa pelayanan les privat terbaik bagi calon anak didiknya. Tujuan yang bagus, tetapi sedikit tidak realistis.

Lalu bagaimana perintis bisnis harus memulai? Langkah-langkah berikut dapat menjadi panduan untuk membuka lowongan guru les privat yang bisa menarik para tentor.

1. Mulailah dari diri sendiri

Anda mungkin memiliki dana yang cukup untuk langsung membuat bisnis bimbel yang besar, tetapi Anda tidak merasakan bagaimana pekerjaan tentor itu sendiri. Untuk mempertahankan eksistensi bisnis bimbel, Anda perlu tahu atmosfir les privat itu sendiri. Anda harus mencoba menjadi tentor, mengajar beberapa anak didik, merasakan apa yang perlu menjadi tambahan bagi tentor dan bagaimana teknik yang tepat untuk mengatasi beberapa karakteristik anak yang membutuhkan perhatian tertentu. Setelah merasakan bagaimana mengajar dan apa yang perlu dibenahi – mungkin dikurangi atau ditambahi – Anda jadi lebih bisa membuat job specification yang lebih baik dan diharapkan dapat mengenai sasaran secara tepat.

2. Jangan menuntut kualifikasi yang tinggi

Tidak bermaksud untuk merendahkan kualitas tentor dan jasa pelayanan les privat nantinya, namun jangan menuntut banyak syarat kepada calon tentor. Pendidik matematika untuk level SD tidak membutuhkan lulusan S2 Matematika Murni dari universitas terbaik. Penanganan anak SD cenderung membutuhkan pribadi yang hangat dan bisa menyamakan pola pikir dengan anak-anak sehingga bahasa yang digunakan mudah dan membuat anak didik tidak cepat bosan atau mungkin takut.

Kualifikasi harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan mata pelajaran dan tingkat atau level pendidikan. Tanpa fleksibilitas, anak didik nantinya akan merasa percuma karena membuang waktu untuk les yang manfaatnya tidak optimal.

3. Jangan pernah berbohong kepada tentor

Ketika di awal proses perekrutan, tidak jarang bimbel yang memberikan iming-iming berupa gaji yang di atas rata-rata, uang bensin pasti ada, waktu yang fleksibel (menyesuaikan tentornya), bahkan berjanji mengadakan pelatihan setiap semesternya untuk para tentor. Jangan pernah membuat janji yang tidak bisa Anda tepati. Anda harus mengakui pada masa awal pendirian bimbel ini akan sangat banyak dibutuhkan tenaga kerja, masukan, dan promosi. Fokuskan pada kebutuhan mendesak sekarang ini, karena bisnis ini masih rintisan maka fokuskan untuk bisa menggaet anak didik. Ketika sudah mencapai masa tenang dimana bimbel tidak perlu untuk melakukan promosi segencar-gencarnya untuk mendapatkan anak didik, Anda bisa menambahkan fasilitas lain baik untuk tentor maupun anak didik.

Ketiga tips tadi bisa Anda praktekkan saat membuka lowongan guru les privat. Semoga tips di atas bisa membantu Anda dalam merintis usaha bimbel Anda dengan merekrut tentor-tentor terbaik.