Ternyata Ada Oknum Media yang Suruh Ibu Eni Menangis Histeris

Discussion in 'General Discussion' started by Dinda1391, Jun 19, 2016.

  1. Dinda1391

    Dinda1391 New Member

    Joined:
    Jun 19, 2016
    Messages:
    5
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    3
    [​IMG]

    Belakangan ini nama Ibu Saeni, seorang pedagang warteg di Serang, Banten, menjadi topik yang hangat diperbincangkan masyarakat termasuk di dunia maya. Berdasarkan cerita yang banyak diberitakan media cetak maupun elektronik, Ibu Saeni mengundang banyak simpati masyarakat lantaran dagangannya yang disita oleh Satpol PP di Serang.

    Bahkan seorang komika bernama Dwika Putra, mewujudkan empatinya lewat pengosongan rekening pribadinya untuk aksi donasi untuk Ibu Saeni. Dalam waktu kurang dari 36 jam, uang sebanyak Rp 265.534.758 berhasil terkumpul.

    "Tujuan pengumpulan dana ini adalah untuk membantu sesama kami. dan tujuan itu akan tetap kami jaga demikian." ungkap Dwika.

    Namun, kini muncul pertanyaan, apakah Ibu Saeni layak menerima dana sumbangan tersebut?

    Seorang tokoh masyarakat dari Serang bernama Nasir, mengaku mengetahui kehidupan sebenarnya dari Ibu Saeni atau Ibu Eni. Menurutnya, Ibu Eni yang banyak mengundang rasa kasihan dan simpati masyarakat tersebut bukan merupakan orang dari golongan tak mampu. Ibu Eni justru merupakan juragan dari tiga warteg di tiga tempat berbeda, yakni di Cikepuh, Tanggul dan Kaliwadas.

    "Warteg yang dibilang itu, dia lagi buka dan makannya orang sini. Orang Cikepuh juga. Tidak benar kalau dia bilang tidak berjualan. Dan dia bukan orang tidak punya, dia punya warteg tiga. Dia orang kaya, dia kontrak itu saja Rp 12 juta," kata Nasir.

    Nasir juga mengkritik pihak-pihak yang berupaya memberi donasi kepada Ibu Eni. Menurutnya, banyak orang yang salah menilai kehidupan Ibu Eni dan seharusnya melakukan investigasi terlebih dahulu sehingga persoalan yang sebetulnya sepele ini tidak dibesar-besarkan.

    Bahkan belum lama ini, sebuah akun Facebook mengungkapkan adanya rekayasa pada fenomena Ibu Saeni yang kemungkinan besar hanyalah rekayasa media.

    [​IMG]

    Adalah akun bernama Novis Sugiawan yang mengungkapkan kejanggalan dalam masalah Ibu Eni. Dalam salah satu postingannya, Novis menceritakan kunjungannya ke salah satu warteg Ibu Eni bersama tokoh masyarakat. Kunjungan tersebut juga sekaligus menginvestigasi apa yang sebenarnya terjadi.

    Dari investigasi tersebut didapati fakta dan saksi yang cukup mengejutkan, yakni bahwa pada saat razia berlangsung Ibu Saeni diminta oleh oknum media untuk menangis histeris seolah-olah terzhalimi dan terkesan Satpol PP mengacak-acak barang dagangannya.

    Kenyataan yang sebenarnya adalah Satpol PP menyita barang dagangan Ibu Eni dan berharap beliau datang untuk pembinaan dan pengarahan. Namun Ibu Eni tidak datang ke kantor Satpol PP. Dan tiba-tiba, selang beberapa hari kemudian, Ibu Saeni muncul kembali di media dengan berbagai gambar yang menunjukkan bahwa beliau sakit dan tidur di tempat tidur yang tergeletak di lantai nan kumuh, seolah Ibu Eni jatuh miskin dan sudah tak punya apa-apa. Padahal yang terjadi justru 2 wartegnya yang lain masih aktif berjualan.

    Penemuan fakta-fakta mengejutkan ini kemudian mengarah pada kecurigaan bahwa apa yang diblow-up media mengenai masalah Ibu Saeni, merupakan bagian dari sebuah rekayasa oknum-okunm tertentu agar Perda Syariah dicabut. Hal ini turut diperkuat dengan langkah pemerintah yang mencabut banyak perda, dan kabarnya termasuk Perda Syariah.

    Kasus Ibu Saeni ini semestinya membawa banyak pelajaran kepada masyarakat, diantaranya:
    1. Jangan mudah percaya berita yang dihembuskan media, karena tidak semua media netral.
    2. Penampilan seseorang bisa mengecoh. Realitanya, Ibu Saeni yang tergolong mampu dikira banyak orang dari kalangan kurang mampu.
    3. Menghormati peraturan yang dibuat pemerintah yang terkait dengan syariah, karena peraturan semacam itu dibuat untuk menegakkan aturan agama yang tujuannya baik untuk umatnya.
    Semoga setelah masalah Ibu Saeni ini, semakin banyak orang yang lebih bijak dan cermat dalam menanggapi sebuah berita dan persoalan apapun yang diliput oleh media.
    Sumber: http://www.zipdip.tk/2016/06/ternyata-ada-oknum-media-yang-suruh-ibu.html
     
    Last edited by a moderator: Jun 20, 2016
    DedyAkas Website likes this.
  2. ezhavanhallen

    ezhavanhallen Member

    Joined:
    Apr 26, 2016
    Messages:
    70
    Likes Received:
    9
    Trophy Points:
    8
    Google+:
    Pertamax dluu..
    Ane no comment aja ..
    hanya berharap kejujuran bisa makin dinomor 1 kan, smoga moral bangsa semakin terjaga, dan tidak gampang dibodohi.
     
  3. Mas O'o

    Mas O'o Member

    Joined:
    Jun 16, 2016
    Messages:
    30
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    hahh..!!! beneran?? kok jadi panjang gini yah masalahnya Ibu Saeni
     
    DedyAkas Website likes this.
  4. DedyAkas Website

    DedyAkas Website Member

    Joined:
    Sep 30, 2015
    Messages:
    161
    Likes Received:
    32
    Trophy Points:
    28
    Google+:
    Semoga cepat selesai... yang benar ya benar... kalau salah ya salah... :)
     
  5. ngeblogasyikk

    ngeblogasyikk Well-Known Member

    Joined:
    Feb 1, 2015
    Messages:
    1,201
    Likes Received:
    175
    Trophy Points:
    63
    Yang paling lucu, adanya orang Muslim yang pro dengan kalimat "hormati orang yang tidak puasa" disaat bulan Ramadhan :D
     
    wrep17 and Marko Sianipar like this.
  6. Sarang Semut

    Sarang Semut Member

    Joined:
    Oct 14, 2015
    Messages:
    433
    Likes Received:
    46
    Trophy Points:
    28
    Kalo ane setuju perda kaya gini dihapuskan saja, toh malah bikin masalah
     
  7. Marko Sianipar

    Marko Sianipar Member

    Joined:
    Mar 16, 2016
    Messages:
    425
    Likes Received:
    50
    Trophy Points:
    28
    aduhaii..
    Semoga Alloh ta'alaa selamatkan kita semua dari fitnah akhir zaman *akhirnya*
     
  8. sriyakarimunjawa

    sriyakarimunjawa Member

    Joined:
    Jun 20, 2016
    Messages:
    40
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    ya nggak lah tiap daerah punya perda bro. di bali saat nyepi juga gak boleh ada aktifitas itu perda sana. ente mau hapus juga. mau di kroyok orang se Bali yak :D
     
  9. Ganyool

    Ganyool Member

    Joined:
    May 20, 2016
    Messages:
    421
    Likes Received:
    45
    Trophy Points:
    28
    Ane gamau menduga nduga XD soalnya bnyak media yg sudah termanipulasi dan menimbulkan fitnah
     
  10. wrep17

    wrep17 Well-Known Member

    Joined:
    Sep 26, 2015
    Messages:
    1,325
    Likes Received:
    246
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    Kemaren sempet kesel juga, tapi udah malas bahas lagi. Pada ribut antara pro dan kontra, ada media yang pro ada pula yang kontra. Makanya malas mengikuti lebih baik diem aja dan belajar :D

    Salam Damai *keren2*
     
  11. Dodo Kancil

    Dodo Kancil Member

    Joined:
    Sep 13, 2015
    Messages:
    196
    Likes Received:
    19
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Berita antara media satu ma yang lainnya simpang siur....jadi *bingung*
     
  12. kusumarga

    kusumarga Member

    Joined:
    Jul 7, 2015
    Messages:
    761
    Likes Received:
    78
    Trophy Points:
    28
    haha
    lucu memang..entah merupakan pengalihan isu atau apa....
     
  13. Rafa Asoka

    Rafa Asoka Member

    Joined:
    Sep 5, 2015
    Messages:
    628
    Likes Received:
    57
    Trophy Points:
    28
    sensasi oh sensasi *huh*
     
  14. Margareth

    Margareth Well-Known Member

    Joined:
    Nov 16, 2014
    Messages:
    1,068
    Likes Received:
    144
    Trophy Points:
    63
    Anda yang tulis diatas kan? itulah kenyataannya. Mau rekayaasi kek, mau tidak rekong kekk... yang pasti terjadi penyitaaannn.....

    Jelas itu tidak manusiawi. Toh, warung di tutupi tenda kok, Yang bodoh siapa? kenapa Satpol PP segitu garangnya, makanan segitu banyak dibungkusin ke plastik...

    Kalau mau cerdasssssss..... Cukup di foto sajaaa,,,, hellloww, jaman sekarang kayak jaman jahilyah saja
     
    Last edited: Jun 20, 2016
  15. Margareth

    Margareth Well-Known Member

    Joined:
    Nov 16, 2014
    Messages:
    1,068
    Likes Received:
    144
    Trophy Points:
    63
    Waaaahh, Perda udah pasti bisa berbeda. Tapi klu di bandingkan dengan di Bali, jelas jauh beda.

    Di Bali libur nasional
    Cuman 1 hari
    Hanya di Bali Saja.

    Nah, kalau puasa... 1 bulan dan tidak libur kok, banyak kelonggaran utk orang berpuasa.
     
  16. ayahnyanadia

    ayahnyanadia Well-Known Member

    Joined:
    Apr 4, 2013
    Messages:
    1,369
    Likes Received:
    153
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    Sekarang ini orang yang berpuasa dianggap kurang mempunyai rasa hormat. Kami yang berpuasa tidak saja punya rasa hormat, tapi juga menghargai, bahkan mencintai; terhadap teman2 dan keluarga kami yg tidak berpuasa (baik karena udzur dan belom baligh). Apakah itu harus kami laporkan ke media untuk diliput? Ya tentu tidak. Perda? ya, itu peraturan. Peraturan itu ada untuk ditaati, bukan untuk dilanggar. Misalnya di Bali (eh, salah, Bali kan cuma 1 hari ya, hanya di Bali saja, dan libur nasional).. di Papua deh. Ada perda yg harus ditaati kan? Cam'on, bahkan Bersosial juga punya peraturan sebagaimana forum lain yg harus ditaati rule aturan mainnya. Bukankah yg melanggar harus dihukum? Apakah tukang spammer dan junker yg mewek gara2 kena banned harus didonasi? atau diangkat jadi duta? Oh ya, apple versi saya mungkin berbeda dengan apple di kepala Anda, jadi perbandingannya tidak tepat. :)
     
    sriyakarimunjawa and wrep17 like this.
  17. Margareth

    Margareth Well-Known Member

    Joined:
    Nov 16, 2014
    Messages:
    1,068
    Likes Received:
    144
    Trophy Points:
    63
    ini sihh udah OTT, Menghormati dan menaati beda...
     
  18. wrep17

    wrep17 Well-Known Member

    Joined:
    Sep 26, 2015
    Messages:
    1,325
    Likes Received:
    246
    Trophy Points:
    63
    Google+:
  19. sriyakarimunjawa

    sriyakarimunjawa Member

    Joined:
    Jun 20, 2016
    Messages:
    40
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    8
    nah kalau mau omongin soal lamanya waktu di jayapura ada den setiap hari minggu pasarpun nggak boleh buka. kalikan saja setahun ada berapa minggu. hmmmmmmmm.. pasti lama juga yak, dengan alasan apapun pastinya saya gak boleh dagang dong demi menghormati perda mereka. masa kalau saya tetep buka dihari minggu trus di grebeg satpolpp yg disalahin satpolpp nya. semoga kita semua jadi orang yang taat hukum. jadi kalau menurut saya sih, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. hormati kita ada dimana.
     
  20. Jo Pan

    Jo Pan Member

    Joined:
    Apr 20, 2016
    Messages:
    155
    Likes Received:
    20
    Trophy Points:
    18
    menarik untuk di telisik lbih dalam seharusnya*bergaya*
     
Loading...

Share This Page