Syarat Mutu Besi Beton Tulangan yang Sesuai Dengan SNI

Discussion in 'General Discussion' started by Cecep Suparman, Dec 29, 2020.

  1. Cecep Suparman

    Cecep Suparman New Member

    Joined:
    Nov 27, 2020
    Messages:
    6
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Kebutuhan besi beton terbilang sangat tinggi, terutama di kota-kota besar yang sedang banyak melakukan pembangunan seperti Surabaya. Tidak heran jika permintaan terhadap besi beton di Surabaya sangat tinggi dibandingkan daerah lainnya.

    Salah satu jenis besi beton yang banyak digunakan adalah besi beton tulangan yang berfungsi untuk menahan beban. Besi beton bertulang ini akan bekerja sama dengan besi beton lainnya untuk menahan beban pada bangunan.

    Salah satu sifat dari beton ini yaitu sangat kuat terhadap tekanan, tapi sangat lemah terhadap gaya tarik. Oleh sebab itu beton akan retak jika beban yang dipikulnya menimbulkan tegangan listrik yang melebihi kekuatan tariknya.

    Jenis Baja Tulangan

    Baja tulangan yang digunakan pada konstruksi beton bertulang terbagi ke dalam berbagai jenis dan mutu. Klasifikasi ini tergantung dari pihak pabrik yang membuatnya.

    Terdapat dua jenis baja tulangan yaitu tulangan polos dan tulangan ulir. Tulangan polos sering digunakan di Indonesia.

    Sebelumnya Anda sudah tahu bahwa beton itu tidak bisa menahan gaya tariknya melebihi nilai tertentu tanpa harus mengalami retakan. Supaya beton bisa bekerja dengan baik, beton perlu dibantu dengan memberikan perkuatan penulangan untuk menahan gaya tariknya.

    Penulangan pada penulangan beton ini menggunakan baja khusus. Bahan yang digunakan itu memiliki sifat teknis dimana sangat kuat untuk menahan gaya tarik. Baja beton yang digunakan bisa berupa batang baja lonjoran atau wire mesh.

    Baja beton itu biasanya diberikan khusu khusus yang dimulai dari huruf BJ, TP dan TD/TS. BJ diartikan sebagai baja, TP adalah Tulangan Polos, TD adalah Tulangan Deformasi (Ulir), dan TS adalah Tulangan Sirip.

    Pada kode tulangan terdapat angka yang menyatakan batas lelehnya. Baja Beton BJTP 24 adalah beton polos, sementara BJTD 40 adalah baja beton deform atau dipuntir.

    Baja beton yang digunakan dalam bangunan tentu saja harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dalam hal ini harus menggunakan standar dari pemerintah atau BSN yaitu SNI. BSN tentu sudah melakukan pengujian dan pemeriksaan yang beragam untuk menentukan mutu baja beton yang berkualitas.

    Syarat Mutu Baja Tulangan

    Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan atau distributor besi beton. Karena besi beton yang dibuat harus memenuhi syarat mutu baja tulangan beton yang telah ditetapkan oleh BSN. Beberapa persyaratan yang terpenuhi itu adalah sebagai berikut.

    1. Sifat Tampak

    Baja tulangan beton tidak boleh mengandung lipatan, serpihan, dan retakan. Besi tulangan juga tidak mengalami luka yang terjadi karena proses cenai atau disebut cema. Yang diperkenankan hanya berkarat ringan saja pada bagian permukaannya.

    2. Bentuk

    Besi tulangan harus benar-benar polos, tidak boleh bersirip.

    Baja tulangan beton sirip atau deform harus memiliki bentuk sirip yang teratur. Setiap batang harus memiliki rusuk yang memanjang yang sejajar dengan sumbu batang dan sirip lainnya dengan arah yang melintang sumbu batang.

    Sirip-sirip yang melintang di sepanjang batang baja tulangan juga harus terletak pada jarak teratur dan memiliki bentuk serta ukuran yang sama. Jika diperlukan tanda maupun huruf pada permukaan baja beton tulangan, sirip melintang pada posisi dimana angka ataupun huruf bisa diabaikan.

    Sirip yang melintang juga tidak boleh membentuk sudut kurang dari 45 derajat terhadap sumbu batangnya. Apabila membentuk sudut antara 45 sampai 75 derajat, arah sirip yang melintang pada satu sisi atau kedua sisi harus dibuat berlawanan. Jika sudutnya melebihi 70 derajat, arah berlawanannya tidak diperlukan.

    3. Ukuran dan Toleransi

    Ukuran baja tulangan polos dan baja tulangan sirip tentu saja memiliki ukuran yang berbeda-beda. Untuk baja tulangan polos, ukuran yang harus diperhatikan adalah diameter, luas penampang, dan berat nominal per meter.

    Sementara untuk ukuran baja tulangan sirip ditentukan oleh diameter nominal, luas penampang nominal, diameter dalam nominal, tinggi sirip melintang, jarak sirip melintang, lebar rusuk memanjang, dan berat nominal.

    Selain itu ukuran, baja besi tulangan polos dan sirip juga memiliki toleransi yang berbeda-beda. Toleransi ini hanya berlaku untuk diameter dan berat.

    Saat ini memang sudah banyak toko bangunan yang jual besi beton, tapi Anda tetap harus memperhatikan kualitasnya sebelum memutuskan membeli. Setidaknya Anda harus membeli besi beton yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

    Harga besi beton polos memang beragam, tapi Anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan. Salah satu yang harus Anda pertimbangkan adalah jumlah yang diinginkan harus sesuai dengan budget yang dimiliki.

    Jika Anda sudah merencanakannya dengan baik dari awal, pasti sudah tahu berapa jumlah yang dibutuhkan. Jadi, sebelum membangun rumah, pastikan untuk melakukan perencanaan dengan matang.

    Kebutuhan besi beton di Surabaya atau daerah lainnya memang sangat tinggi, terlebih sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan. Tapi pastikan untuk memilih besi beton yang sesuai SNI.
     
Loading...

Share This Page