Jakarta – Hasil riset memperlihatkan ada sekitar 6.000 toko online yang tidak menyadari situsnya telah menyimpan kode berbahaya yang bisa mencuri informasi kartu kredit para pelanggan mereka. Seperti dilansir dari BBC.com. Seorang pengembang berasal dari Belanda, Willem De Groot mengatakan kode tersebut berhasil disuntikkan ke situs-situs tersebut oleh para pencuri cyber. Ia menemukan ada sekitar 5,925 situs yang telah disusupi kode yang berfungsi untuk mencuri data-data dari aplikasi yang ada pada sebuah situs. Ia juga mengatakan bahwa sejumlah data yang hasil curian tersebut dikirim ke sebuah server yang berbasis di Rusia. Di dalam blogpostnya Willem menjelaskan serangan yang dilancarkan oleh para peretas itu dilakukan dengan mengeksploitasi kerentanan yang terdapat di sejumlah program yang banyak digunakan pada situs toko online. Willem sendiri adalah pendiri dan juga kepala keamanan sebuah situs e-commerce byte.nl, di Belanda. Ia juga menambahkan ketika para peretas berhasil mengakses sebuah situs e-commerce, mereka kemudian menjalankan sebuah code singkat yang akan menyalin informasi kartu kredit dan juga informasi pembayaran lain yang ada. Kemudian data hasil curian itu akan di jual di pasar gelap internet (Dark Web) dengan harga dikisaran 30 dollar Amerika atau sekitar Rp 390,000 untuk setiap informasi kartu kredit. Dari hasil penelitiannya ditemukan sembilan jenis kode yang berbedapada sebuah situs, ini memperlihatkan bahwa ada banyak kelompok kejahatan berbeda yang terlibat. Alasan Willem melakukan investigasi, karena informasi kartu kreditnya juga pernah dicuri. Dari hasil kerja kerasnya ia berhasil menemukan situs pertama yang menyimpan kode berbahaya pada tahun 2015. Namun, setelah penelitian lebih lanjut memperlihatkan pada akhir tahun 2015 ada sekitar 3.500 situs yang telah berhasil disusupi. Sejak itu, situs yang berhasil disusupi semakin banyak, hingga mencapai 5,925, diantaranya bahkan sejumlah situs telah menampun kode skimming itu berbulan-bulan. Situs-situs yang telah menjadi korban seperti pembuat mobil, perusahaan fashion, situs pemerintah dan museum. Saat ini kode yang digunakan untuk mencuri data menjadi lebih canggih serta mampu untuk menyembunyikan diri dan jenis sistem pembayaran pun lebih banyak yang bisa dicuri. “Pada kasus-kasus terbaru sebenarnya ini bisa dihentikan dengan segera jika pemilik toko melakukan upgrade teratur terhadap perangkat lunak yang mereka gunakan,” tulis Willem didalam blognya. “Tapi biayanya mahal dan sebagian besar penjual tidak mau repot-repot melakukan upgrade.” Sejumlah toko online telah berhasil menghapus kode skimming dari situs mereka. Mereka juga melakukan perbaikan agar tidak kembali disusupi, itu dilakukan setelah Willem mempublikasikan daftar toko online yang berbahaya. “Saya rekomendasikan kepada konsumen hanya memasukkan detail pembayaran mereka di situs penyedia pembayaran terkenal seperti Paypal,” katanya, seperti dikutip dari BBC.com. “Karena mereka telah mempunyai ratusan orang yang bekerja khusus menangani sistem keamanan. Sementara pada umumnya toko online biasanya tidak memiliki orang yang mengawasi sistem keamanan situs mereka.” Tirah Wawas, Oct 17, 2016 #1 Marko Sianipar Member Joined: Mar 16, 2016 Messages: 425 Likes Received: 50 Trophy Points: 28 Seandainya saja ada sekolah peretas, ane mau ngedaftarin diri, serumit apapun pelajaranya.. akan berjuang sampai otak panassss.. Marko Sianipar, Oct 17, 2016 #2 adang Member Joined: Aug 3, 2016 Messages: 37 Likes Received: 2 Trophy Points: 8 ini salah satu hal yang mesti diwaspadai ketika belanja online adang, Oct 17, 2016 #3 blackking Well-Known Member Joined: Sep 1, 2016 Messages: 2,087 Likes Received: 146 Trophy Points: 63 Waswas juga kalau beli barang secara online, tapi kalau pakai paypal juga dijamin lebih aman ya kalau dibanding dengan kartu kredit, kalau paypal bisa disusupi peretas juga gak ya blackking, Oct 17, 2016 #4 davidrahman Member Joined: Jun 4, 2014 Messages: 899 Likes Received: 32 Trophy Points: 28 gilee hebat benet bs meretas 6000 toko online davidrahman, Oct 22, 2016 #5 Ivan Ahsandi Member Joined: Feb 1, 2015 Messages: 57 Likes Received: 3 Trophy Points: 8 Wew jad sangat beresiko dong ya, balanja online Ivan Ahsandi, Dec 3, 2016 #6 debays Active Member Joined: Jul 18, 2014 Messages: 1,406 Likes Received: 58 Trophy Points: 48 Wah bahaya bisa melayang duit kita debays, Jun 27, 2022 #7 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Sekitar Toko Online Alasan Penting UMKM Harus Punya Website Toko Online Darin Rania, Jun 30, 2021, in forum: Online Business Replies: 6 Views: 3,711 angga123666 Oct 8, 2021 Cara Membuat Pelanggan Betah di Website Toko Online Kamu Darin Rania, Jun 7, 2021, in forum: Online Business Replies: 3 Views: 1,765 Rizki Alfaris Jun 8, 2021 6 Langkah Membuat Website Toko Online Untuk Jualan Kamu Darin Rania, Jun 4, 2021, in forum: Online Business Replies: 2 Views: 1,416 Nusatour Jun 6, 2021 Cara Berjualan di Tokopedia Supaya Makin Laris achbarfarizqy, Dec 31, 2020, in forum: Online Business Replies: 0 Views: 739 achbarfarizqy Dec 31, 2020 Memulai Bisnis Online? Ketahui Perbedaan Toko Online, Marketplace, dan E-Commerce achbarfarizqy, Dec 4, 2020, in forum: Online Business Replies: 3 Views: 1,065 HanyaSatu Dec 7, 2020 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Seandainya saja ada sekolah peretas, ane mau ngedaftarin diri, serumit apapun pelajaranya.. akan berjuang sampai otak panassss..
Waswas juga kalau beli barang secara online, tapi kalau pakai paypal juga dijamin lebih aman ya kalau dibanding dengan kartu kredit, kalau paypal bisa disusupi peretas juga gak ya