Sejarah Singkat Kerajaan Mataram Islam Beserta Silsilah Para Raja dan Perkembangannya

Discussion in 'General Discussion' started by Arikun_muk, Jan 10, 2019.

  1. Arikun_muk

    Arikun_muk Member

    Joined:
    Dec 24, 2018
    Messages:
    22
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    Ki Pemanahan berhasil membangun Hutan Mentaok menjadi desa yang makmur, bahkan lama-kelamaan menjadi kerajaan kecil yang siap bersaing dengan Kerajaan Pajang sebagai atasannya.

    Silsilah Para Raja Kerajaan Mataram Islam

    [​IMG]
    Lukisan Panembahan Senopati​

    Setelah Pemanahan meninggal pada tahun 1575 ia digantikan oleh putranya, yang bernama Danang Sutawijaya yang juga sering disebut sebagai Pangeran Ngabehi Loring Pasar.

    Sutawijaya memberontak kepada Pajang. Setelah Sultan Hadiwijaya wafat (1582) Sutawijaya mengangkat diri sebagai Raja Mataram dengan gelar Panembahan Senapati.

    Pajang kemudian dijadikan salah satu wilayah bagian dari Mataram yang beribu kota di Kotagede. Senopati bertakhta sampai wafatnya pada tahun 1601.

    Selama pemerintahannya boleh dikatakan terus-menerus berperang menundukkan bupati-bupati daerah. Panembahan Senopati dalam Babad Tanah Jawi dipuji sebagai pembangun Mataram.

    Setelah Panembahan Senopati meninggal, kekuasaannya digantikan oleh anaknya yang bernama Mas Jolang atau Panembahan Seda Krapyak.

    Jolang memerintah selama 12 tahun (1601-1613) dan tercatat bahwa pada masa pemerintahannya, ia berhasil membangun Taman Danalaya di sebelah barat keraton. Pemerintahannya berakhir ketika ia meninggal di Hutan Krapyak saat sedang berburu.

    Selanjutnya, bertakhta Mas Rangsang yang memiliki gelar Panembahan Hanyakrakusuma atau Prabu Pandita Hanyakrakusuma.

    Di bawah pemerintahannya (tahun 1613-1645) Mataram mengalami masa kejayaan. Ibu kota kerajaan, Kotagede dipindahkan ke Piered.

    Sultan Agung juga menaklukkan daerah pesisir supaya kelak tidak membahayakan kedudukan Mataram. Beliau juga merupakan penguasa yang secara besar-besaran memerangi VOC pada saat itu sudah menguasai Batavia.

    Karya Sultan Agung dalam bidang kebudayaan adalah Grebeg Pasa dan Grebeg Maulid. Sultan Ageng meninggal pada tahun 1645.
    [​IMG]
    Kesultanan Mataram Islam pada masa Pemerintahan
    Sultan Agung Hanyakrakusuma​

    Sepeninggal Sultan Ageng, Mataram menjadi bulan-bulanan VOC. Hal itu akibat seringnya terjadi perang saudara untuk merebut takhta.

    Pihak yang kalah selalu meminta bantuan VOC sehingga Kompeni bisa ikut terlibat dalam sistem pemerintahan Mataram. Puncaknya terjadi Palihan Nagari atau Perjanjian Giyanti (1755).

    Isi Perjanjian Giyanti

    Isi perjanjian tersebut adalah Mataram dibagi menjadi dua. Bagian barat dibagikan kepada Pangeran Mangkubumi yang diizinkan memakai gelar Hamengkubuwono I dan mendirikan Keraton di Yogyakarta.

    Sebaliknya, bagian timur diberikan kepada Pakubuwono III. Mulai saat itulah Mataram dibagi dua, yaitu Kasultanan Yogyakarta dengan Raja Sri Sultan Hamengkubuwono I dan Kasunanan Surakarta dengan Raja Sri Susuhunan Pakubuwono III.

    Sumber : https://arishahrukh.blogspot.com/2019/01/sejarah-singkat-kerajaan-mataram-islam.html
     
Loading...

Share This Page