Sebelum Menggunakan Clubhouse, Cek Kelebihan dan Kekurangannya

Discussion in 'Smartphone & Mobile Technologies' started by bimo dimas, Feb 20, 2021.

  1. bimo dimas

    bimo dimas Member

    Joined:
    Oct 26, 2020
    Messages:
    300
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]

    Merahputih.com - Aplikasi Clubhouse sedang berada di atas angin. Meskipun popularitasnya baru melejit kurang lebih setahun setelah pembuatannya, media sosial itu kini jadi salah satu yang patut diperhitungkan. Tak sedikit yang mengunduhnya karena mengalami fear of missing out atau FOMO.

    Rasanya belum keren kalau tidak bergabung dalam ruang pembicaraan dengan topik-topik berat nan serius (atau justru topik receh yang dikemas ala zaman now). Namun sebelum memutuskan untuk menggunakannya, kenali dulu kelebihan dan kekurangan aplikasi ini.

    Kelebihan Clubhouse

    Ada sejumlah alasan mengapa media sosial tersebut mampu menarik minat muda mudi Indonesia dan bahkan dunia. Pertama, Clubhouse dapat berfungsi untuk memperluas koneksi dan jaringan, bukan hanya dalam melainkan juga luar negeri.

    Penggunanya bisa berkenalan dengan orang lain melalui topik, minat, serta ketertarikan pada suatu hal yang sama. Apalagi di setiap halaman profil, 'user' bisa menyertakan media sosial Instagram dan Twitter untuk dijangkau orang lain.

    Berkat fiturnya yang hanya menyertakan audio ternyata membuat penggunanya merasa lebih nyaman sebab kita tidak perlu menampilkan wajah. Selain itu, di dalamnya kita bisa keluar masuk dari satu room ke lainnya tanpa ketahuan. Tentu saja hal ini sangat memudahkan ketika kita merasa tidak enakan untuk meninggalkan sebuah percakapan.

    Ada pula sistem yang membuat pendengar bisa mengangkat tangan dan dipersilahkan berbicara oleh moderator. Walaupun hanya berbentuk suara dan sekilas mirip podcast, namun aplikasi ini membuat media sosial pesan suara jadi terkesan lebih interaktif. Tanya jawab bisa dilakukan secara langsung dan tertata karena diatur oleh moderator. Juga akan meminimalisasi kemungkinan gangguan suara.

    Alasan terakhir yang membuat banyak orang menyukainya mungkin disebabkan karena topik pembicaraannya yang berbobot. Sejak awal, Clubhouse secara tidak langsung menjadi sebuah wadah untuk pembicaraan penting yang relate dengan banyak orang.

    Pemilihan isi konten yang dibicarakan terkesan lebih serius dan penting sehingga menambah wawasan dan ilmu. Ini jadi cara yang lebih menyenangkan dibandingkan mengikuti webinar berbayar. Namun tidak menutup kemungkinan juga room dibuat untuk membicarakan hal receh yang mengundang tawa.

    Kelemahan Clubhouse

    Sama halnya dengan koin yang memiliki dua sisi, Clubhouse juga mempunyai kekurangan atau kelemahannya sendiri. Ketika melihat fitur layananannya, sampai saat aplikasi buatan Paul Davidson dan Rohan Seth itu baru tersedia untuk iOs saja. Padahal tak sedikit masyarakat yang memakai Android. Tentunya ini sangat membatasi kesempatan serta peluang bagi pengguna Android untuk memberikan pelajaran ataupun mendapatkan 'insight' baru.

    Saat melihat legalitasnya, ternyata Clubhouse jadi sasaran Kominfo. Hal tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 mengenai Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat.

    Isinya mewajibkan setiap platform media sosial, transaksi elektronik, serta cloud computing untuk mendaftarkan diri ke Kominfo. Dan sampai saat ini, layanan Clubhouse belum terdaftar sehingga ada ancaman untuk diblokir jika tidak mendaftar sebelum Mei 2021.

    Kelemehan berikutnya terletak pada sistem undangan dan kesulitan orang dalam mendaftar aplikasi ini. Pada awalnya, Clubhouse terkenal karena sisi eksklusivitasnya. Tampaknya tidak semua orang bisa untuk masuk di dalamnya yang akhirnya menambah ketertarik banyak orang.

    Bahkan sampai ada pihak yang menjual undangan Clubhouse di toko virtual. Secara tidak langsung, hal ini malah menimbulkan fenonema pembagian kelas yang seolah-olah menggambarkan bahwa mereka yang dapat mengaksesnya lebih hebat dibandingkan yang tidak. Padahal belum tentu demikian.

    Opini ini sempat dikemukakan oleh sejumlah selebritas Korea Selatan yang menganggap bahwa aplikasi Clubhouse hanya menimbulkan perasaan superior.

    Sumber: Link
     
Loading...

Share This Page