Merahputih.com - Memberikan makanan pada anak gampang-gampang susah. Terkadang keinginan anak sulit ditebak. Terlebih bila memberikan sang anak sayuran, yang tidak jarang mengalami penolakan. Padahal, menurut Dokter spesialis gizi klinik Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Luciana B Sutanto, orang tua perlu mengenalkan sayuran pada anak sejak dini. Menurut dokter Luciana, cara yang ampuh untuk mengenalkan sayuran pada anak yaitu memberikan jenis sayuran dengan rasa manis. "Pertama pilih sayur untuk anak yang agak manis, dimasak matang agar rasanya enak dan empuk," tutur Luciana dikutip dari Antara. Bila si kecil sudah punya kesan pertama yang buruk pada sayuran, maka akan sulit untuk membujuknya makan sayur di hari berikutnya. Jadi bunda harus pintar memilih jenis sayuran yang sesuai dengan selera anak. Seperti halnya wortel, yang kaya akan vitamin A bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh si kecil. Atau labu yang berbahan lembut cocok untuk makanan pertama anak. Selain itu, orang tua juga bisa memasak ubi yang mengandung serat, vitamin C, hingga vitamin B. Perlu diingat, buatlah tekstur sayuran hingga benar-benar halus, dan pastikan buang kulitnya sebelum kamu berikan pada si kecil. Sementara itu, untuk anak yang sudah mulai besar dan sulit untuk memakan sayuran, kamu bisa mengakali dengan mencincang, memarut atau menyelipkan sayuran ke dalam isi piring. Seperti halnya menyelipkan sayuran yang sudah dicincang ke dalam bola-bola nasi, kentang tumbuk atau bakso. Selain itu, Dokter Luciana juga menyebutkan dalam sepiring makan anak, disarankan ada 30 persen sayur dan buah. Bunda jangan hanya fokus dengan protein dan karbohidrat pada porsi makan si kecil. Dalam memberikan gizi yang seimbang untuk anak di usia lima tahun pertama, cukup krusial. Bila nutrisi tidak seimbang, akan membuat pertumbuhan si kecil tidak optimal. Ini membuat si kecil mengalami stunting, masalah gizi kronis lantaran kurang asupan gizi dalam jangka panjang. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) 2018, menujukkan sekitar 30,8 persen atau 7 juta balita menderita stunting. Bahkan di 2013, balita yang menderita stunting jumlahnya 37,2 persen. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan Indonesia sebagai negara ketiga dengan angka prevalensi stunting di Asia pada 2017, dengan angka mencapai 36,4 persen. Sementara menurut data Riskesdas angka stunting di Indonesia menurun hingga 23,6 persen. Sumber: Link bimo dimas, Feb 22, 2021 #1 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Saran Ahli Gizi 5 Cara Merawat Gigi yang Benar dan Sering Disarankan Dokter Gigi jagain, Jun 28, 2023, in forum: Health & Medical Replies: 0 Views: 2,352 jagain Jun 28, 2023 Cara Mengobati Kutil Kelamin yang Disarankan resi raphael, May 29, 2023, in forum: Health & Medical Replies: 0 Views: 1,537 resi raphael May 29, 2023 Manfaat Sarang Semut Atasi Tumor Secara Alami Silmi Alimatul, Oct 31, 2018, in forum: Health & Medical Replies: 0 Views: 491 Silmi Alimatul Oct 31, 2018 Saran Dokter Kandungan Agar Selalu Ada Pisang Di Tas IndriMaya12, Oct 22, 2018, in forum: Health & Medical Replies: 0 Views: 829 IndriMaya12 Oct 22, 2018 Sangat Ampuh Sekali Manfaat Sarang Semut Untuk Ginjal Ini aisusisursilah, Jun 6, 2018, in forum: Health & Medical Replies: 2 Views: 758 aisusisursilah Jun 6, 2018 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in