Pray For Banaran

Musibah Longsor yang terjadi Sabtu di desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo (1/4) ditandai oleh bunyi gemuruh pada pukul 07.30 WIB, menyusul hujan lebat sehari sebelumnya. Pada pukul 08.00 WIB, terdengar suara gemuruh dan longsoran tanah menerjang 23 rumah penduduk dan ladang masyarakat dengan jumlah korban jiwa sekitar 28 orang.

Meskipun upaya pencarian telah dilakukan sekuat tenaga, sampai hari ini baru 3 korban yang ditemukan. Alhamdulillahnya, sejauh ini bantuan dan relawan sudah berlimpah. Para relawan banyak dari berbagi unsur seperti dinas/instansi, ormas, parpol, kelompok-kelompok, komunitas/masyarakat dan lainnya.

Di samping nyawa sekian banyak warga yang hampir dapat dipastikan meninggal karena tertimbun tanah longsor, lebih dari 30 rumah penduduk juga luluh lantak tak terlihat karena juga terkubur dalam material longsoran.

Usaha pencarian korban yang masih tertimbun belum juga selesai, siang ini, terjadi longsor susulan yang mengakibatkan relawan tim sar tertimbun. Sementara ada 6 orang yang dinyatakan hilang. Masing-masing relawan asal sawoo 3 orang dan asal surabaya 3 orang. Sekitar jam 1 diadakan pendataan tim sar untuk memastikan berapa anggota yang hilang. Kerugian akibat longsor susulan ini tercatat 1 alat berat tertimbun, 2 anjing pelacak plus mobilnya, 5 motor relawan juga tertimbun dan 2 rumah warga.

Innalillahi wa innaa ilaihi rooji'un.. Sebagai warga Ponorogo, saya mengajak kepada seluruh teman-teman bersosial untuk berdoa semoga bencana di Banaran tak terulang kembali, korban yang masih tertimbun segera ditemukan, dan keluarga korban yang saat ini masih mengungsi diberi ketabahan dan kelapangan dada.