Pemeriksaan Kalposkopi untuk Deteksi Kanker Serviks

Discussion in 'Health & Medical' started by resi raphael, Aug 3, 2021.

  1. resi raphael

    resi raphael Member

    Joined:
    May 16, 2019
    Messages:
    151
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    18
    Kolposkopi merupakan prosedur sederhana untuk melakukan pemeriksaan pada mulut rahim (serviks). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya penyakit menular seksual. Seperti kutil kelamin, peradangan pada serviks atau tanda-tanda kanker disekitar vagina.

    Kenapa Harus Melakukan Kolposkopi ?

    Kolposkopi biasanya digunakan untuk menindak lanjuti tes skrining kanker serviks yang abnormal. Contoh diarea abnormal seperti pada serviks dan area disekitar vagina, pap smear ataupun human papilloma virus (HPV). Hasil dari pap smear ini bisa saja menjadi abnormal ketika seseorang mempunyai riwayat penyakit pra kanker serviks atau kanker. Penyebabnya yaitu infeksi human papilloma virus (HPV) yang terletak dileher rahim

    Untuk menentukan area mana yang perlu dibiopsi dapat dilihat dari ukuran, jenis dan lokasi sel abnormal itu berada. Dari hasil tersebut dapat dapat didiagnosa seberapa parah kelainan tersebut. Juga dari hasil yang telah diketahui dapat membantu untuk menentukan pengobatan apa yang diperlukan.

    Bagaimana Cara Melakukan Kolposkopi ?

    Biasanya untuk jangka waktu yang dibutuhkan dalam melakukan kalposkopi itu kurang lebih 5 sampai 10 menit. Pada rentang waktu tersebut dapat menyebabkan seseorang sedikit ada rasa tidak nyaman. Alat yang digunakan dalam proses kolposkopi oleh dokter atau perawat disebut spekulum yang berfungsi untuk melihat serviks dengan cara membuka bibir vagina.

    Pada proses pap smear ini dapat diulang yang bertujuan untuk dapat melihat serviks menggunakan kolposkopi seperti mikroskop dengan tidak menyentuh kulit. Umumnya dokter atau perawat mengoleskan asam asetat yang berupa larutan ke serviks yang bertujuan agar lebih mudah membantu melihat area abnormal dengan colposcope.

    Dalam proses kolposkopi, dokter atau perawat lainnya dapat mengeluarkan sedikit sampel jaringan abnormal (biopsi) dari dalam serviks yang mana sampel tersebut selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

    Apa hasil yang didapatkan dari proses kolposkopi ?

    Kemudian setelah menunggu beberapa hari proses dari hasil pemeriksaan sampel jaringan abnormal di laboratorium keluar, seorang dokter akan menjelaskan terkait apa yang dilihat pada saat proses kolposkopi berdasarkan dari hasil pemeriksaan laboratorium.

    Terdapat dua hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut yaitu:

    • Normal, hasil sampel biopsi yang keluar dari pemeriksaan pada laboratorium menunjukkan tidak adanya sel yang tidak normal. Larutan cuka atau iodine tidak mengindikasikan adanya area pada jaringan yang tidak normal.
    • Abnormal, hasil sampel biopsi yang keluar dari pemeriksaan pada laboratorium mengindikasikan terdapat sel yang tidak normal. Larutan cuka atau iodine mengindikasikan adanya area pada jaringan yang tidak normal, terdapat luka atau infeksi lain seperti kutil kelamin yang ditemukan disekitar area vagina atau serviks.
    Jika Anda mengalami gejala penyakit gonore, secepatnya melakukan pengecekan dan pengobatan di Klinik Raphael yang berada di cikarang agar bisa sembuh dan juga tidak menularkan kepada pasangan Anda.

    Klinik Raphael merupakan pusat dari pengobatan kulit dan kelamin yang memiliki keunggulan tempat yang terjaga privasinya dengan biaya berobat yang terjangkau dan memiliki fasilitas yang memadai dalam melakukan praktek ataupun pengobatannya. Klinik Raphael juga membuka pelayanan kesehatan untuk pengobatan penyakit menular seksual untuk pria maupun wanita.
     
    Last edited: Aug 3, 2021
Loading...

Share This Page