MALAM kelam seluruh kota Yang- chiu diliputi kegelapan, suasana sunyi senyap. Disisi kota itu terletak suatu telaga yang disebut telaga So - Si - Auw, berbeda dengan suasana kota, telaga itu ramai sekali dengan perahu-perahu pesiar yang hilir mudik ditengah telaga. Ketika itulah, tampak sebuah perahu berlabuh jauh ditengah telaga, pintu jendelanya tertutup rapat, dari balik ruang perahu tak kedengaran sedikit suarapun. Dari lampu lentera yang jauh tergantung diatas tiang layar, para penduduk kota Yang-chiu segera mengenali perahu itu sebagai perahu pribadi Liek Hong Hwie, pelaCur kelas tinggi dari kota tersebut Lie Hong Hwie baru muncul tiga bulan berselang, namun keharuman namanya sudah menjelajahi hampir seluruh kota Yang - chiu, keCantikan wajahnya, potongan badannya yang menggiurkan kepandaian sastra serta musiknya yang menawan sudah terkenal dan mempesonakan banyak orang. Malam semakin kelam, tiba-tiba dari tempat kejauhan bergerak datang sebuah sampan keCil, diatas perahu itu duduklah seorang pelaCur yang tak laku dalam dagangannya, dengan sinar mata keheranan ia menatap perahu Lie Hong Hwie tajam-tajam, sementara dalam hati merasa heran. Apa sebabnya ini hari perahu tersebut kelihatan begitu sunyi? Padahal pada hari hari biasa suasana tentu diramaikan dengan gelak tertawa manusia. Perahu sampan meluncur semakin dekat kurang lebih lima enam tombak dari perahu besar tersebut, mendadak jendelanya terbentang lebar disusul munculnya seraut wajah hitam yang penuh dengan cambang. "Siapa ? apa maksudmu datang kemari ?" terdengar orang itu membentak dengan nada tegang dan lantang. Pelacur diatas sampan itu kelihatannya tertegun lalu tertawa. "Aaaaaah kiranya Loo Loya.." serunya. "Angin apa sih yang telah menghembus dirimu, sehingga malam ini bisa muncul disini sambil minum arak sunyi ? Aku datang untuk menjenguk adik manis dari keluarga Lie ". "Malam ini aku pinjam perahu nona Lie untuk menjamu seorang tamu agung, saat ini nona Lie tiada waktu, kau tak usah mencari dia lagi, mau ketemu besok saja " Jendela kembali tertutup, roman wajah yang hitam itupun lenyap dari pandangan-Pelacur itu tak berani banyak bicara lagi, buru-buru ia dayung perahunya meninggalkan tempat itu. Dia kenali wajah hitam tadi sebagai orang penting dalam pemerintahan kota Yang - chiu, dia adalah pengawal pribadi dari Tie-hu thayjien yang bernama Loo Sian Khek. ilmu silatnya telah tersohor dalam dunia persilatan, perbuatannya tegas dan adil, kota Yang-chiu bisa aman dari pencuri pun sebagian besar berkat tenaganya. Tetapi ada satu hal yang aneh hubungan persahabatan Loo Sian Khek amat luas lagi pula ia paling pantang main perempuan nakal. Apa sebabnya pada malam ini ia malah menjamu tamunya diatas perahu Lie Hong Hwie, seorang pelacur kelas tinggi ? siapa yang sedang dijamu ? mengapa gerak geriknya penuh rahaSia ? Meskipun pelacur itu merasa curiga, namun ia tak berani mengintip Sebab nama besar Loo Sian Khek sudah sangat tersohor, kalau sampai cari gara-gara dengan dirinya, maka kerugian besar tentu akan didapat. Suasana diliputi keheningan, beberapa saat kemudian dari balik ruang perahu berkumandang suara seseorang yang lembut dan merdu: "Looya berdua cuma melulu minum arak belaka, bagaimana kalau aku nyanyikan sebuah lagu untuk kalian ? Waaaah kalau begini terus, bisa-bisa orang lain anggap kita yang ada disini sudah mati semua " Loo Sian Khek ingin menampik, tapi suara lain segera menyambung: "Loo heng, biarkanlah dia menyanyi sudah lama kudengar nama harum nona Lie menggetarkan kota Yang- chiu, mungkin nama besarnya tidak berada dibawah Loo- heng, selama ini siauw-te belum pernah minta petunjuknya . " Agaknya kedudukan orang ini luar biasa, ucapan tersebut tidak menimbulkan amarah dalam hati Loo Sian Khek. Malah ia berkata kemudian setelah termenung beberapa saat: "Liem kongcu, dalam keadaan seperti ini kau masih punya kegembiraan untuk..." "Loo-heng apa gunanya bersikap tegang selalu ?" Tukas Liem - kongcu sampai tertawa, "cuma sekuntum bunga mawar putih yang terlalu biasa, perlu apa selalu dikuatirkan ? mungkin ada orang yang sengaja ajak kau bergurau manusia hidup untuk bersenang-senang, tak usah kita pikirkan masalah itu lagi Lebih baik kita minum cari kesenangan lagi pula hatiku sudah kesal sejak tadi, Bukalah jendela jendela itu agar udara segar bisa berhembus masuk." Belum sempat Loo Sian Khek menampik, Liem kongcu sudah mengambil tindakan cepat dengan membuka seluruh jendela ruangan tersebut. Mengikuti terbukanya jendela, terlihatlah suasana dalam ruang perahu itu, perabot diatur rapi dan indah, ditengah ruangan tersusun sebuah meja perjamuan dan disekitar meja tadi duduklah tiga orang. Loo sian Khek berusia empat puluh tahunan, perawakan tubuhnya tinggi kekar, sedang Liem kongcu berusia dua puluh lima enam tahunan. badannya berwarna hitam namun tampan, Sedang orang ketiga adalah seorang nona berwajah cantik, dia bukan lain adalah Lie Hong Hwie. Loo Sian Khek kerutkan alisnya yang tebal, agaknya ia merasa kurang leluasa untuk mengumbar amarah, cuma gerutunya: "Kongcu, kau adalah seorang anak sekolahan yang tak tahu persoalannya dunia persilatan, pemilik bunga mawar putih itu sudah empat tahun lamanya malang melintang dalam dunia persilatan selama ini tiada korbannya yang dibiarkan hidup, kali ini dia sudah cari satroni dengan ayahmu, peristiwa ini benar luar biasa sekali, sebab selamanya ia cuma turun tangan terhadap orang kangouw dan jarang tancapkan kaki ketempat lain". "Aaaah, aku rasa hal ini pasti disebabkan hioloo ci - Liong - Teng milik nenek moyangku itu" sahut Liem kongcu sambil tertawa hambar, "Siauw-te cuma tahu itulah benda mustika, tak tahu dimanakah letak kemustikaannya ? maka setelah ayah ku menerima surat ancaman, beliau segera serahkan benda itu kepada siauw-te dan perintahkan aku untuk ikut Loo- heng datang kemari menjumpai bunga mawar putih itu, nanti seandainya persoalan bisa diselesaikan secara damai, harap Loo-heng sudahi saja persoalan itu sampai disini." "Tetapi disamping itu siauw-te pun ingin menanyakan apa sih kegunaan dari hioloo ci-Liong-Teng tersebut" "Kongcu pikiranmu terlalu polos." kata Loo Sian Kheksambil menghela napas panjang. "Tindak tanduk si bunga mawar putih sadis dan telengas, semoga saja dia tidak melukai diri Kongcu, dengan demikian aku orang she- Loo pun bisa pertanggung jawabkan keselamatan kongcu dihadapan ayahmu, Kalau tidak... Yaaa... demi membalas budi Thayjien sekalipun harus korbankan jiwa aku harus lindungi keselamatan kongcu " "Betulkah si mawar putih itu tidak pakai aturan ? macam apa sih orangnya ?" seru Liem Kongcu kurang percaya, sepasang matanya melotot bulat-bulat. Perlahan- Iahan Loo Sian Khek menghela napas panjang. "Empat puluh tahun lamanya si Bunga mawar putih malang melintang dalam dunia persilatan namun tak seorangpun yang berhasil menyaksikan wajah aslinya, setiap kali ia selesai membunuh orang, ditinggaikannya sekuntum bunga mawar putih sebagai tanda, bahkan kebanyakan jago kangouw yang dibunuh adalah jagoan-jagoan lihay kenamaan, Ditinjau dari hal ini bisalah kita tarik kesimpulan bahwa ilmu silatnya betulbetul sangat lihai, dan perbuatannya pun telengas..." Pedang Bunga Bwee - Tjan ID cerita-silat, Dec 12, 2014 #1 cerita-silat Member Joined: Dec 7, 2014 Messages: 292 Likes Received: 6 Trophy Points: 18 Google+: Author selengkapnya simak di http://cerita-silat.mywapblog.com/daftar-cerita-silat-terbaru-10-versi-ter.xhtml cerita-silat, Dec 12, 2014 #2 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Pedang Bunga Bwee cerita silat Raja Pedang cerita-silat, Dec 30, 2014, in forum: Creative Art & Fine Art Replies: 1 Views: 1,214 Evans Dec 30, 2014 Pedang Kilat Membasmi Iblis - Kho Ping Hoo cerita-silat, Dec 12, 2014, in forum: Creative Art & Fine Art Replies: 2 Views: 1,063 kelvin noah Dec 12, 2014 Pedang Kilat Membasmi Iblis - Kho Ping Hoo cerita-silat, Dec 12, 2014, in forum: Creative Art & Fine Art Replies: 0 Views: 1,268 cerita-silat Dec 12, 2014 Pedang Keramat Thian Hong Kiam - kho ping hoo cerita-silat, Dec 12, 2014, in forum: Creative Art & Fine Art Replies: 1 Views: 6,012 cerita-silat Dec 12, 2014 Pedang Kayu Harum - Kho Ping Hoo cerita-silat, Dec 12, 2014, in forum: Creative Art & Fine Art Replies: 3 Views: 1,497 Ardilas Dec 12, 2014 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
selengkapnya simak di http://cerita-silat.mywapblog.com/daftar-cerita-silat-terbaru-10-versi-ter.xhtml