Panduan sholat bagi pemula rakaat pertama

Discussion in 'General Lifestyle' started by Abu Ubaidillah, Sep 14, 2019.

  1. Abu Ubaidillah

    Abu Ubaidillah New Member

    Joined:
    Apr 14, 2019
    Messages:
    33
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6

    Untuk pas dan praktisnya kamu mampu memandang jadwal kala shalat atau berasal dari nada adzan yang dikumandangkan di masjid-masjid. Anda terhitung mampu memandang perihal masuknya kala shalat di artikel kami terdahulu judulnya ‘Menentukan Tibanya Waktu Shalat Tanpa Melihat Jam’. Berikut ini tata cara shalat bagi pemula, laki - laki dan perempuan (tidak ada perbedaan tata cara shalat antara laki - laki dan perempuan).

    Yaitu arah kami menghadap di dalam shalat. Kiblat kaum muslimin sedunia adalah ka’bah di Masjidil Haram yang berada di kota Mekkah Saudi Arabia. Secara umum terkecuali kamu tinggal di Indonesia atau negara-negara yang berada di sebelah tenggara berasal dari kota Mekkah Saudi Arabia, maka arah kiblatnya adalah arah barat atau tepatnya barat laut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya, "Bila engkau berdiri untuk shalat, sempurnakanlah wudhu'mu, lantas menghadaplah ke kiblat, lalu bertakbirlah." (HR. Bukhari dan Muslim)

    Seorang laki-laki muslim diharuskan kenakan pakaian yang sedikitnya mampu menutup auratnya berasal dari pusar hingga ke lutut. Adapun seorang wanita muslimah, dia diharuskan kenakan pakaian yang longgar(tidak menampakkan lekuk tubuhnya) yang mampu menutup semua tubuhnya terkecuali wajah dan telapak tangan. Dan pakaian yang dikenakan baik laki-laki maupun perempuan harus suci berasal dari najis. Contoh najis: air kencing. Hendaknya kenakan pakaian yang baik dan sopan dikala shalat.

    Berwudhu adalah bersihkan diri berasal dari najis dan kotoran bersama dengan membasuhkan air ke bagian tubuh tertentu. Anda mampu membacanya di ‘Tata Cara berwudhu yang Benar Sesuai Sunnah Nabi’. Atau terkecuali situasi tidak terlalu mungkin untuk berwudhu bersama dengan air niat sholat istisqa, dia mampu bertayamum. Adapun terkecuali kamu hadats besar, maka kamu harus mandi besar dulu. Hadats besar contohnya sehabis muncul mani dan bersetubuh atau sehabis haidh dan nifas. Shalat harus dijalankan bersama dengan bacaan berbahasa arab dan dan kami diharuskan untuk menghafalnya. Mungkin kamu butuh kala untuk untuk mempelajarinya dan mempraktekkannya secara benar dan sempurna. Ketidakmampuan di dalam berbahasa arab tidak mestinya menghalangi kamu untuk memulai mengerjakan shalat. Akan tetapi mulailah mengerjakan shalat sebatas kemampuan anda. Firman Allah, “Allah tidak membebani seseorang terkecuali sebatas kemampuannya”. (quran surat 2: 286)

    Lalu apa yang harus dijalankan seseorang yang belum mampu apa-apa? Jika kamu tetap ada problem di dalam menghafal bacaan shalat, maka untuk kala kala tidak mengapa bagi kamu untuk menuliskannya pada secarik kertas lalu membacanya di dalam shalat. Akan tetapi terkecuali kamu apalagi tetap ada problem untuk menulis bacaan-bacaan shalat pada secarik kertas, maka kamu mampu membaca keliru satu atau semua bacaan-bacaan simpel tersebut ini pada tiap tiap gerakan shalat(anda membaca arabnya saja):

    Wajib bagi kamu pada tahap ini untuk sesegera barangkali menghafal bacaan-bacaan shalat yang seharusnya. Berikut ini adalah perumpamaan gerakan dan bacaan shalat 2 rakaat (seperti di dalam shalat subuh). Kami anjurkan kamu segera studi shalat secara segera kepada seorang ustadz. Apa yang kami tulis ini hanya untuk kala saja, dikarenakan terkait cara pengucapan bacaan shalat tidak cukup sebatas lewat tulisan, tetapi harus studi segera supaya lebih tepat.

    Berdiri menghadap kiblat, pandangan mata mengarah ke tempat sujud. Hendaknya ada pembatas di depan tempat sujudnya, mampu bersifat tembok atau benda apa saja yang agak tinggi, layaknya tas, tongkat, tiang, dan lain - lain. Jadi, kamu letakkan sesuatu di depan tempat sujud kamu sebagai pembatas (sutrah). Atau kamu mendekat ke tembok, dan menjadikan tembok tersebut sebagai sutrah (pembatas). Pada perumpamaan di bawah ini, sutrahnya adalah meja di depannya.

    Berniat di dalam hati bahwa kamu akan laksanakan shalat , apakah itu shalat ashar, maghrib atau isya, dan seterusnya. Memulai shalat bersama dengan membaca “Allaahu akbar” (Allah Mahabesar), sambil mengangkat kedua tangan kamu hingga sejajar bahu, posisi telapak tangan menghadap ke depan bersama dengan jari-jari terbuka. Lalu tangan diturunkan ulang untuk letakkan kedua telapak tangan di atas dada bersama dengan posisi: telapak tangan kanan berada di atas punggung pergelangan tangan kiri.

    Kemudian membaca do’a iftiftah: Ada sebagian macam bacaan iftitah, kami pilihkan keliru satunya, (di baca arabnya saja) Bertakbir layaknya pada cara no.3, lalu letakkan kedua telapak tangan di atas lutut, lalu membaca do’a: Bangun berasal dari ruku, mengangkat kedua tangan sejajar bahu, sambil mengucapkan: “sami’allaahu li man hamidah”(Allah mendengar orang yang memuji-Nya). Turun sujud sambil membaca “allaahu akbar” (Allah Mahabesar)

    Turun sujud bersama dengan letakkan kedua telapak tangan dilantai sebelum akan kedua lutut. Telapak tangan diletakkan di lantai sejajar bahu bersama dengan jari-jari renggang menghadap kiblat. Dahi dan hidung diletakkan di lantai, ujung jari kaki dan lutut terhitung diletakkan di lantai. Ujung jari kaki terhitung menghadap kiblat,sedangkan kedua mata kaki dirapatkan. Lalu membaca,

    Kemudian mengangkat kepala sambil mengucap “allaahu akbar”. Lalu duduk bersama dengan tenang, melipat kaki kiri dan menegakkan kaki kanan. Telapak kaki kiri dipakai sebagai alas duduk. Jari-jari kaki kanan menghadap kiblat. Lalu membaca: (ya Allah,ampunilah aku, sayangilah aku,tutuplah kekuranganku, angkatlah derajatku, dan berilah saya ‘afiat dan rezeki).

    Turun sujud lagi, bersama dengan letakkan kedua telapak tangan ke lantai, dan kepala mencium lantai layaknya pada gambar. Turun sujud sambil membaca “allaahu akbar” (Allah Mahabesar). Telapak tangan diletakkan di lantai sejajar bahu bersama dengan jari-jari renggang menghadap kiblat. Dahi dan hidung diletakkan di lantai,ujung jari kaki dan lutut terhitung diletakkan di lantai. Ujung jari kaki terhitung menghadap kiblat, sedangkan kedua mata kaki dirapatkan. Lalu membaca.
     
Loading...

Share This Page