Obesitas Pemicu Terjadinya Pengapuran Tulang ? Simak Penjelasannya

Discussion in 'Health & Medical' started by alit kurniawan, Dec 24, 2018.

  1. alit kurniawan

    alit kurniawan Member

    Joined:
    Aug 1, 2018
    Messages:
    500
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    18
    Kebanyakan orang sering menyamakan pengapuran tulang dengan pengeroposan tulang. Padahal pengapuran tulang dan pengeroposan tulang berbeda dari segi penyebabnya dan gejalanya. Secara medis, pengapuran tulang sering disebut dengan osteoarthritis, maka dari itu sebenarnya berhubungan denga penyakit arthritis, bukan dengan keropos tulang.

    Sekitar 30% orang Indonesia menderita pengapuran sendi tulang yang dilakukan penelitian menurut KEMENKES-RI pada tahun 1995-2007. Oleh sebab itu, pada jangka waktu itu saja 1 dari 3 orang Indonesia mengidap penyakit ini.

    Kondisi terjadinya pengapura tulang seringkali terdeteksi pada saat dilakukannya pemeriksaan kesehatan rutin dan juga rontgen tulang. Biasanya, pengapuran tulang seringkali tidak menimbulkan gejala, namun jika pengapuran tulang menyebabkan terjadinya kerusakan lebih lanjut pada struktur di sekitarnya seperti otot dan ligamen, maka gejala lebih cenderung muncul.

    Penyebab dari pengapuran tulang sendiri biasanya sering dianggap bahwa akibat dari sendi-sendi yang sudah lelah karena terlalu sering untuk digunakan. Akan tetapi, menurut penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa penyebab dari pengapuran tulang adalah adanya penyakit pada persendian. Berikut ini adalah beberapa Faktor Penyebab Pengapuran Tulang, diantaranya :

    1. Memiliki Riwayat Cedera Ketika Berolahraga

    Kondisi dari cederanya sendiri adalah robek tulang rawan, dislokasi sendi, dan juga cedera pada ligamen. Adanya cedera yang diakibatkan oleh olahraga ini dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami pengapuran tulang. Bahkan ketika cedera sudah sembuh pun, kondisi ini akan tetap berpotensi untuk menjadi penyebab pengapuran tulang.

    2. Memiliki Berat Badan Berlebih

    Setiap peningkatan berat badan sebanyak 0,5 kg dapat menambah beban ekstra hingga tiga kali lipat pada lutut anda. Peradangan yang terjadi di sekitar sendi dapat juga berpotensi disebabkan oleh lemak berlebih yang ada di dalam tubuh.

    Meskipun tiap orang dapat mengalaminnya, risiko pengapuran tulang ini akan meningkat pada mereka yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Hal ini dikarenakan sendi-sendi yang berfungsi untuk menopang tubuh, khususnya punggung, pinggul, dan lutut harus menahan beban yang lebih besar.

    3. Genetik

    Apabila orangtua, nenek, kakek, atau pun saudara kandung anda mengalami kondisi seperti ini, maka kemungkinan besar risiko anda juga akan lebih tinggi. Biasanya, osteoarthritis ini cenderung terjadi secara turun-temurun atau biasa disebut genetik.

    Proses diagnosis biasanya akan lebih mudah untuk dilakukan jika sudah mengetahui riwayat kesehatan di dalam lingkungan keluarga anda. Hal ini akan mempercepat dalam hal proses pengobatan dan juga penyembuhan.

    4. Usia Lanjut

    Risiko terkena osteoarthritis atau pengapuran tulang ini terjadi pada usia kalangan lanjut usia ( lansia ). Terlebih pada usia 45 tahun yang cenderung akan meningkatkan risiko terkena pengapuran tulang ini.

    Akan tetapi, tidak menutupi kemungkinan juga bahwa beberapa gejalanya bisa pula dialami oleh yang berusia lebih muda, terutama jika pernah ada riwayat cedera atau trauma. Rasa kaku dan juga nyeri pada sendi biasa terjadi pada pagi hari yang dapat dialami oleh kalangan dewasa muda.

    5. Adanya Pengaruh Penyakit Tertentu

    Untuk penderita rheumatoid arthritis atau gout arthritis, kemungkinan besar untuk mengalami pengapuran tulang lebih meningkat. Begitu juga dengan penderita penyakit metabolisme, seperti kelebihan hormon pertumbuhan atau zat besi.
     
Loading...

Share This Page