Mereka yang Enak, Anaknya Jadi Korban Inilah Sifilis Kongenital

Discussion in 'Health & Medical' started by melisa, May 3, 2018.

  1. melisa

    melisa Member

    Joined:
    Apr 18, 2017
    Messages:
    112
    Likes Received:
    8
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]
    Gak pacaran saat sekolah untuk anak zaman now memang terasa aneh dan hambar, bahkan diantara mereka banyak yang mengatakan tidak semangat belajar kalau belum ketemu pacar alias gebetan memang sungguh ironis melihat gaya pacaran zaman anak sekarang.

    Buktinya saat ini sudah banyak video maupun foto tak senonoh yang berani mereka perankan dan pamerkan di dunia maya tanpa rasa malu, bahkan tak jarang mereka share tukeran link video untuk mendownload video biru.

    Dan tak jarang anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah mulai nekat untuk mencoba melakukan hubungan seks layaknya hubungan suami istri dan yang paling parahnya banyak kelakuan anak muda yang nekat melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan.

    Padahal perlu Anda ketahui melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan itu tentu saja merupakan dosa besar apalagi ingat sebentar lagi mau bulan puasa jadi cobalah untuk mengurangi kegiatan berbau negatif atau kalau bisa hentikan kegiatan tersebut.

    Karena selain dosa dan masalah kehamilan diluar nikah yang paling sering muncul adalah timbulnya berbagai macam penyakit kelamin bisa menginfeksi akibat melakukan hubungan seks dengan banyak pasangan.

    Sebut saja penyakit kutil kelamin, herpes kelamin, gonore atau kencing nanah, penyakit HIV sampai penyakit sifilis atau dikenal sebagai raja singa.

    Dan gak sampai disitu saja ternyata ada salah satu penyakit kelamin yang Saya sebutkan di atas bisa menginfeksi bayi dan penyakit tersebut disebut sifilis kongenital.

    Apakah Sifilis Kongenital Itu? Bagaimana Cara Penularannya?

    [​IMG]


    Perlu Anda ketahui bahwa sifilis kongenital adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang umumnya ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui aktifitas seksual dan perbedaannya adalah sifilis kongenital ini terjadi pada bayi akibat pria dan wanita melakukan hubungan seks kotor alias tidak sehat.

    Tragisnya bayi yang tidak tahu apa-apa dan tidak memiliki dosa terpaksa untuk menderita sifilis kongenital akibat mereka yang enak melakukan dosa besar dan perlu Anda ketahui bahwa hal bisa diderita bayi karena tertular dari ibu yang terinfeksi sifilis

    Tentu saja penyakit ini sangat berbahaya bagi bayi yang sedang dikandung dan dalam kebanyakan kasus sifilis kongenital merupakan penyakit sifilis yang ditularkan oleh ibu hamil pada janin yang dikandungnya.

    Perlu Anda ketahui bahwa penyebab penyakit sifilis disebabkan oleh adanya bakteri Treponema pallidum. Sifilis kongenital bisa berbahaya dan juga mengancam nyawa bayi yang sedang dikandung.

    Penyakit ini bisa ditularkan ibu hamil pada janinnya melalui plasenta, dan kemungkinan bayi tertular ini sebesar 60-80%. Dan biasanya penularan terjadi ketika ibu hamil mengalami sifilis stadium awal namun tidak ditangani, sehingga bayi tertular.

    Nahas nya, menurut penelitian sekitar 50% bayi yang terserang sifilis ketika di kandungan, akan meninggal sebelum dilahirkan ataupun setelahnya.

    Gejala Sifilis Kongenital yang Perlu Di Waspadai

    [​IMG]


    Ada beberapa gejala yang muncul jika bayi terkena sifilis dan berikut di bawah ini adalah gejala-gejala sipilis yang muncul pada bayi yang baru lahir yang perlu Anda waspadai, diantaranya:

    · Mengalami demam

    · Berat badan tidak bertambah

    · Hidung datar (saddle nose)

    · Terdapat ruam di mulut, alat kelamin dan juga pada anus

    · Telapak tangan dan kaki melepuh

    · Timbul ruam maculopapular seperti berwarna tembaga di wajah, telapak tangan dan kaki

    · Keluar cairan lendir atau bercampur darah keluar dari hidung

    · Pembengkakan pada kelenjar getah bening, hati dan juga limpa

    · Bibir pecah-pecah

    · Peradangan selaput otak dan mata

    · Kejang

    · Hidrosefalus

    Gejala yang terjadi pada bayi yang lebih besar ataupun anak-anak:

    · Nyeri di tulang

    · Kelainan tulang kering

    · Sendi membengkak

    · Gigi Hutchinson

    · Terdapat jaringan parut di mulut, kelamin atau anus

    · Keterbelakangan mental

    · Gangguan pada penglihatan

    · Kornea berwarna keruh

    · Gangguan pada pendengaran

    · Anus dan vulva terdapat bercak abu-abu seperti lendir

    Diagnosa

    Pemeriksaan yang bisa dilakukan pada ibu hamil, yaitu:

    · Tes VDRL

    · Tes antibodi flouresensi FTA-ABS

    Pemeriksaan untuk bayi atau anak-anak:

    · Tes serologis untuk pemeriksaan sifilis seperti VDRL dan FTA-ABS

    · Untuk mengetahui apakah ada T. pallidum, maka dilakukan tes menggunakan mikroskop lapang pandang gelap

    · Rontgen tulang

    Apa yang Terjadi Pada Bayi yang Terinfeksi Sifilis?

    Bayi yang lahir dari ibu yang terkena sifilis dan tidak segera ditangani ataupun tidak melakukan pengobatan, maka kemungkinan besar bayi akan mengalami beberapa komplikasi berikut ini:

    · Bayi yang terinfeksi sifilis biasanya akan memiliki gambaran fisik seperti memiliki jembatan datar hidung (saddle nose).

    · Mengalami gigi seri permanen dengan bentuk pasak, memiliki banyak spasi, dan berlekuk di ujungnya dengan deformitas berbentuk sabit di tengahnya (gigi Hutchincon).

    · Radang di kornea, dan bisa menyebabkan kebutaan (keratitis interstitial).

    · Komplikasi di otak yang sifatnya progresif bahkan mengancam jiwa (neurosifilis).

    · Deformitas pada tulang.

    · Dan tak jarang bayi bisa meninggal dunia.

    Pengobatan Untuk Sifilis Kongenital

    Biasanya dokter akan memberikan antibiotik pada ibu hamil yang mengalami penyakit sifilis. Antibiotik ini juga bisa membantu untuk mencegah perkembangan sifilis pada bayi yang sudah terkena sifilis dari ibunya. Namun masalah tersebut mungkin tidak reversibel.

    Jika bayi hidup, dan usia 6 sampai 12 bulan pertama tidak ditangani dengan pengobatan yang tepat makan penyakit sifilis ini bisa berkembang menjadi tahap laten. Pada tahapan ini gejala tidak hadir namun komplikasi bisa muncul kapanpun.

    Itulah mengapa ibu hamil perlu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi apakah ada sifilis. Resiko bayi terkena sifilis akan menurun jika ibu hamil menjalani pengobatan selama masa kehamilan. Jika pengobatan dilakukan sebelum minggu ke-16 masa kehamilan, maka biasanya bayi tidak akan tertular sifilis.

    Namun jika tidak dilakukan pengobatan, maka ibu hamil kemungkinan akan mengalami keguguran, bayi lahir meninggal, bayi meninggal tidak lama setelah lahir, prematur, ataupun bayi terkena sifilis.

    Nah, untuk itu jika Anda merupakan seorang pria dan wanita yang mengalami gejala sifilis, maka segera lakukan tes untuk mendiagnosa nya dengan bantuan dokter spesialis penyakit kelamin.

    Dengan begitu dokter akan spesialis penyakit kelamin memberikan penanganan dan pengobatan yang tepat untuk masalah Anda agar bayi yang Anda kandung atau yang Anda lahirkan nantinya tidak terkena infeksi sifilis ataupun mengalami kelainan bawaan karena infeksi sifilis yang Anda derita.

    Dan sebagai kata penutup alangkah baiknya Kita untuk tidak melakukan hubungan seks diluar pernikahan karena bukan menjadi sebuah rahasia lagi berbagai jenis penyakit kelamin seperti yang telah di jelaskan di atas bisa menginfeksi Anda dan semoga saja artikel ini dapat menambah wawasan Kita semua.
     
Loading...

Share This Page