Mengapa Penerapan RSPO di Perkebunan Kelapa Sawit Itu Penting?

​

Penerapan RSPO menjadi PR penting bagi pengelola pertanian. Mengapa hal ini harus dilakukan?

Sebagai negara dengan lahan kelapa sawit mencapai belasan juta hektar, isu lingkungan hidup masih menjadi PR besar bagi Indonesia.

Meskipun produksi minyak sawit kita sangat membanggakan, namun ternyata ada berbagai permasalahan yang ditimbulkan dari industri kelapa sawit. Karena itulah, penerapan RSPO menjadi sangat penting.

Ada beberapa alasan kenapa penerapan RSPO di perkebunan kelapa sawit harus segera dilakukan. Apa saja?

1. Menghindari Bahaya Lingkungan yang Ditimbulkan

Karena prospeknya yang cerah, banyak pihak yang berusaha untuk memperluas lahan kelapa sawit milik mereka. Tidak sedikit hutan yang akhirnya harus digunduli dan diganti dengan kebun sawit. Penebangan pohon secara bebas ini pada akhirnya akan memicu emisi dan gas rumah kaca yang berbahaya bagi lapisan ozon bumi.

Tidak hanya itu, masalah-masalah lain seperti terancamnya kehidupan hewan yang tinggal di hutan hingga polusi air juga kerap terjadi. Karena itu, perlu standar khusus yakni penerapan RSPO untuk mencegahnya.

2. Menciptakan Image Positif

Meski isu kerusakan lingkungan masih belum terselesaikan sampai hari ini, bukan berarti tidak ada pihak yang peduli. Pada tahun 2017 lalu, WWF (World Wide Fund for Nature) meluncurkan kampanye untuk mengungkap perusahaan-perusahaan besar yang diduga menggunakan minyak sawit yang tidak sesuai standar.

Ketidaksesuaian standar ini telah mengakibatkan berbagai masalah termasuk penggundulan hutan, perubahan iklim hingga pelanggaran HAM.

Hal ini tentu akan memberikan citra buruk terhadap perusahaan yang menjadi produsen tandan buah sawit segar. Dengan penerapan RSPO, perkebunan yang Anda kelola akan memiliki citra yang lebih baik dan tentu saja akan memudahkan Anda mendapatkan mitra yang memiliki pemikiran yang sejalan.

3. Menciptakan Sistem Produksi Minyak Sawit yang Berkelanjutan

Perkebunan kelapa sawit merupakan industri hulu atau primer dari seluruh rantai pasokan minyak sawit. Dari perkebunan inilah minyak sawit bermula. Mulai dari pembenihan hingga produksi CPO (Crude Palm Oil atau minyak kasar).

Sebagai bagian paling ujung, perkebunan kelapa sawit menjadi bagian yang paling menentukan bagi berjalannya produksi minyak sawit yang berkelanjutan.

Jika proses penerapan RSPO sudah dilakukan oleh perkebunan, maka rantai pasokan selanjutnya akan mengikuti. Intinya, ketika sebuah produk dibuat dengan bahan baku yang sesuai dengan standar, maka produk akhir yang dihasilkan juga akan memenuhi standar.

Penerapan RSPO di Perkebunan Sawit untuk Memperbaiki Sistem
Hingga saat ini, komplain dari LSM tentang perkebunan sawit yang merusak lingkungan masih terus ditemukan.

Langkah terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengajak lebih banyak perusahaan termasuk perkebunan untuk ikut menerapkan RSPO. Sejak tahun 2016, telah terjadi peningkatan sebanyak 30% dalam keanggotaan RSPO. Saat ini terdapat lebih dari 2.500 perusahaan yang memiliki sertifikat RSPO.

Semakin banyak perkebunan yang berusaha menerapkan RSPO dengan melakukan sertifikasi, semakin kuat sistem yang akan terbentuk untuk memproduksi dan menjual minyak sawit secara berkelanjutan. Ini bisa menjadi faktor penting untuk melindungi hutan di Indonesia dan orang-orang yang menggantungkan hidupnya di sana.

Ingin menjadi bagian dari perubahan ini? Ikuti sertifikasi RSPO bersama Mutu Institute. Tidak hanya akan diberi pemahaman mengenai RSPO, Anda juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana penerapan RSPO di perkebunan. Daftarkan diri Anda sekarang juga dan rasakan langsung bagaimana manfaatnya untuk perkebunan Anda.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Tentang RSPO dari Ahli