Mengapa Bunda Beralih ke Susu Formula?

Discussion in 'Health & Medical' started by Monica Hakim, Apr 23, 2018.

Tags:
  1. Monica Hakim

    Monica Hakim New Member

    Joined:
    Apr 23, 2018
    Messages:
    6
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alami dan utama bagi bayi. Bayi yang tumbuh sehat dan cerdas biasanya mendapatkan ASI eksklusif minimal 6 bulan dari awal dia lahir. Namun, apa jadinya jika sang Bunda tidak memberikan ASI melainkan memberikan susu formula? Tentunya hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Apa sajakah alasan bunda beralih ke susu formula? Simak penjelasan berikut ya, Bun!

    1. Bunda sedang hamil

    Saat bunda sedang hamil, biasanya bayi akan berhenti menyusu. Hal ini dikarenakan rasa ASI yang berubah. Walau tidak terjadi pada semua Bunda, tetapi biasanya bayi merasa sudah tidak tertarik untuk menyusu lagi.

    2. ASI terhambat

    Mungkin alasan ini cukup sering terdengar di telinga kita. Tidak semua Bunda bisa menghasilkan ASI yang berlimpah. Tak jarang ASI terhambat atau tidak lancar. Biasanya Bunda akan merasa panik jika hal ini terjadi dan memutuskan untuk memberi susu formula kepada buah hatinya.

    3. Bunda memiliki masalah kesehatan

    Beberapa Bunda yang menyusui berusaha siang-malam untuk memenuhi kebutuhan ASI bayinya. Bahkan, tak sedikit bunda yang menyusui hingga putingnya terluka, berdarah, atau rusak. Beberapa kondisi medis seperti HIV, herpes simplex virus tipe 1 yang disertai luka pada payudara, tuberkulosis aktif, sedang menjalani penanganan kanker payudara, brucellosis yag tidak diobati, dan luka sifilis pada payudara atau puting membuat Bunda tidak bisa menyusui bayinya.

    4. Bayi menolak payudara

    Khususnya bagi wanita karir, memperkenalkan botol susu merupakan hal yang biasa. Biasanya wanita karir akan tetap memberikan ASI-nya tetapi dengan cara memerah dan dimasukkan ke dalam botol. Nah, setelah diperkenalkan dengan botol susu, bayi malah mengalami bingung puting. Parahnya, si Kecil malah tidak mau menyusu di payudara kembali.

    5. Kondisi medis bayi yang tidak memungkinkan

    Bayi dengan maple syrup urine disease mengalami kesulitan metabolisme asam amino, leusin, isoleusin, dan valina pada ASI. Bayi dengan kondisi medis ini membutuhkan susu formula yang bebas dari asam amino. Selain gangguan tersebut, bayi yang mengalami gangguan metabolik galactosaemia juga membutuhkan susu formula tetapi bebas galaktosa. Bayi degan phenylketonuria (PKU) membutuhkan susu bebas asam amino phenylaline. Bedanya dengan kondisi medis yag lain, bayi dengan PKU terkadang masih bisa menyusu, tetapi dengan pengawasan medis.

    6. Bunda mengonsumsi obat-obatan tertentu

    Sebenarnya menyusui tetap bisa dilakukan meski Bunda sedang megonsumsi obat. Namun, ada kondisi tertentu dimana Bunda sebaiknya tidak memberikan ASI-nya. Ketika Bunda mengunakan radioactive iodine-131, obat sedatif psychotherapeutic, obat anti epilepsi, opoid, cytotoxic chemotherapy, dan topical iodine atau iodophor yang berlebihan, maka akan lebih baik jika Bunda tidak menyusui.


    Perlu diketahui bahwa alasan-alasan di atas tidak menjadi kondisi yang sepenuhnya membuat Bunda tidak bisa memberikan ASI-nya. Tetap ada kemungkinan kondisi lain yang membuat Bunda beralih ke susu formula. Apabila Bunda ragu, segera konsultasikan pada dokter atau hubungi konsultan laktasi, ya Bun.


    Pemberian ASI eksklusif memang haruslah mendapat dukungan dari sang suami, keluarga, rekan kerja, bahkan tenaga kesehatan pun harus berperan. Ketika Bunda tidak bisa memberikan ASI eksklusif, maka Bunda dapat melakukan donor ASI. Namun, sayangnya donor ASI hanyalah solusi jangka pendek saja. Bunda tak bisa selalu meminta donor ASI kepada orang lain. Akan tetapi jika Bunda memberikan si Kecil susu formula, hal ini terbilang lebih efektif dibandingkan cara lain. Bunda bisa memberikan susu bayi NAN Nestlé pH Pro 3, selain kandungannya yang tepat, rasanya pun nikmat dan cocok untuk buah hati Anda.
     
Loading...

Share This Page