Mengapa Bekas Luka Muncul?

Discussion in 'Health & Medical' started by Sri Mulyani, Apr 27, 2018.

  1. Sri Mulyani

    Sri Mulyani Member

    Joined:
    Feb 2, 2018
    Messages:
    192
    Likes Received:
    3
    Trophy Points:
    18
    Walatrasehatalami.com - Hampir setiap orang pasti pernah terjatuh dan akhirnya membuat guratan kecil pada bagian kaki atau bagian tubuh lainnya. Luka biasanya akan mudah kering dan hilang namun menimbulkan bekas yang cenderung sulit dihilangkan. Tentu saja bagi sebagian orang luka semacam ini tidaklah menjadi masalah yang serius, namun bagi sebagian orang memiliki bekas luka pada bagian kaki atau bagian tubuh lainnya akan sangat merusak penampilan secara keseluruhan.

    Bekas luka atau scar merupakan proses alami penyembuhan luka. Namun, seringkali bekas luka ini menyebabkan kulit menjadi berkurang keindahannya sehingga membuat seseorang yang memiliki bekas luka tidak percaya diri. Terbentuknya bekas luka sebenarnya adalah hal yang wajar dan normal. Ketika kulit mengalami luka, maka tubuh akan mengalami reproduksi banyak kolagen untuk mempercepat proses penyembuhan luka. Namun, jaringan penyembuhan tersebut tidak selalu mengandung bagian normal dari kulit sehingga warna dan tampilannya sering kali berbeda dengan kulit aslinya.

    Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tampilan luka. Bentuk, ukuran, serta kedalaman luka berkontribusi pada bekas luka selain itu juga warna kulit dan jumlah darah yang mencapai area luka.

    Jenis-jenis Bekas Luka
    • Bekas luka hipertrofik. Setelah luka sembuh, bekas luka hipertrofik atau timbul akan segera terbentuk akibat produksi jaringan penghubung dalam jumlah berlebih. Jenis bekas luka ini cenderung menebal dan tampak timbul dibandingkan kulit di sekitarnya, namun tetap terbatas pada daerah kulit yang cedera saja. Faktor-faktor risiko yang dapat mengakibatkan timbulnya bekas luka timbul adalah infeksi dan kurangnya imobilisasi pada luka.
    • Keloid. Keloid dikenal pula sebagai bekas luka tumbuh. Bekas luka ini tumbuh beberapa saat setelah luka sembuh. Akibat adanya produksi jaringan penghubung dalam jumlah berlebih, bekas luka pun tumbuh menutupi luka dan bahkan menyebar pada jaringan kulit sehat. Bekas luka keloid dapat tumbuh lebih luas dari cedera aslinya sendiri. Skar pada berbagai bagian tubuh dengan kulit yang kencang rentan menimbulkan keloid. Seringkali kecenderungan terjadinya keloid merupakan faktor genetik atau keturunan. Keloid lebih sering terjadi 10 kali lipat pada orang yang berkulit gelap daripada orang yang berkulit terang.
    • Bekas luka atrofik. Bekas luka atrofik cenderung tampak kempis atau cekung karena kurangnya kandungan kolagen di dalamnya. Pada bekas luka atrofik, jaringan bekas luka tumbuh menutupi luka, namun jumlah jaringan yang diproduksi tersebut tidak cukup memadai untuk menutupi area kulit yang rusak. Bekas luka atrofik umumnya timbul akibat jerawat atau cacar air.
    Adapun tiga fase pembentukan bekas luka diantaranya:

    [​IMG]1.) Peradangan

    Fase peradangan hanya berlangsung selama 48–72 jam. Luka akan otomatis tertutup melalui pembekuan darah, yang berfungsi untuk mencegah masuknya partikel asing ke dalam organisme, serta mencegah terjadinya infeksi. Faktor-faktor pertumbuhan yang merangsang terbentuknya jaringan baru akan diaktifkan.

    [​IMG]2.) Proliferasi sel

    Selama kurang lebih 3 hingga 6 minggu, sel akan berkembang biak membentuk susunan jaringan baru untuk menutup luka. Untuk mendorong proses penyembuhan, perawatan dengan Mederma harus mulai diberikan sejak fase ini, sesegera mungkin setelah luka menutup.

    [​IMG]3.) Remodeling matriks

    Fase terakhir dalam pembentukan bekas luka ini berlangsung selama beberapa bulan atau bahkan hingga bertahun-tahun. Kulit manusia membutuhkan waktu untuk menyembuhkan lapisan kulit dalam dan untuk membentuk jaringan baru agar luka tertutup secara menyeluruh. Karenanya, bekas luka lama sekalipun harus dirawat dengan Mederma agar tidak terlalu tampak jelas.

    Faktor-faktor Pembentukan Bekas luka
    • Usia. Semakin tua usia seseorang, proses penyembuhan kulit berlangsung semakin lambat, sehingga meningkatkan risiko terbentuknya bekas luka. Namun, pada usia antara 10 hingga 30 tahun, produksi jaringan penghubung dalam jumlah berlebihan dapat pula menyebabkan terbentuknya bekas luka yang lebih besar.
    • Jenis kulit. Pada umumnya, pembentukan bekas luka lebih mudah terjadi pada orang berkulit gelap atau justru sangat cerah. Faktor keturunan juga berpengaruh dalam proses penyembuhan luka.
    • Hormon. Pembentukan bekas luka lebih mudah terjadi pada wanita hamil atau remaja karena adanya perubahan pada keseimbangan hormon dalam tubuhnya.
    • Lokasi bekas luka. Bekas luka lebih mudah terbentuk pada area tubuh yang kencang, misalnya pada sendi atau bahu.
    • Komplikasi dalam proses penyembuhan luka. Infeksi dan peradangan kronis (misalnya jerawat) juga meningkatkan risiko terbentuknya bekas luka.
    Beberapa orang sering kali tidak sadar saat menggaruk bekas luka entah karena gatal atau memang ingin segera menghilangkannya. Perlu Anda ketahui bahwa menggaruk bekas luka akan semakin mempengaruhi penampilan Anda. Pasalnya, bekas luka yang digaruk akan menyebabkan warna kulit menghitam, kondisi ini malah menjadikan kulit lebih sensitif dan bisa semakin parah jika kulit terlalu lama terkena paparan sinar matahari.
     
  2. Nurul Hidayah

    Nurul Hidayah Member

    Joined:
    Apr 18, 2018
    Messages:
    95
    Likes Received:
    17
    Trophy Points:
    18
    Saya punya luka keloid bekas operasi caesar, bagaimana cara menghilangkan bekas lukanya?
     
Loading...

Share This Page