Memberi Stimulus Perkembangan Otak Anak 1 Tahun

Discussion in 'Health & Medical' started by IndriMaya12, Apr 16, 2018.

  1. IndriMaya12

    IndriMaya12 Member

    Joined:
    Dec 19, 2017
    Messages:
    111
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    Anda mungkin tidak tahu pentingnya menstimulus perkembangan otak anak 1 tahun. Padahal, ini sangat penting. Bahkan lebih penting untuk merangsang perkembangan otak ketika masih balita daripada ketika ia sudah dewasa.

    Para peneliti kesehatan balita mengatakan ada usia di mana otak anak berkembang begitu cepat. Itu ketika anak memasuki usia 1 tahun. Mereka menyebutnya dengan golden age atau masa keemasan.

    Akan tetapi, ada perbedaan antara anak satu dengan yang lainnya. Ada anak yang ketika usianya baru 1 tahun sudah terlihat masa keemasannya. Namun, ada anak yang menunggu hingga usianya 3 tahun atau bahkan lebih untuk menemukan masa keemasannya.

    Untuk itu, setiap orang harus bisa melihat kapan ketika anak sedang memasuki golden age. Pada saat itulah, orang tua harus memberikan stimulus untuk perkembangan otak balita.

    Merangsang Kecerdasan Anak 1 Tahun

    Mungkin ibu merasa sudah melakukan yang terbaik untuk memberikan stimulus untuk kecerdasan anak. Ibu sudah memberikan susu balita terbaik. Bahkan, tidak pernah ibu memberikan makanan dari luar. Ibu selalu memasakkan makanan untuk balita setiap hari. Jadi, ibu pastikan bahan makanan benar-benar higienis dan bergizi.

    Namun, apaka kecerdasan otak anak itu dipengaruhi oleh faktor nutrisi saja? Tentu saja tidak. Ada yang disebut dengan faktor internal, yaitu nutrisi. Ini bisa didapatkan dari makanan atau minuman. Akan tetapi, faktor internal ini juga dipengaruhi oleh bagaimana tubuh menyerap nutrisi tersebut.

    Di sisi lain, ada faktor eksternal. Faktor dari luar ini meliputi banyak hal. Di antaranya adalah:

    - Lingkungan

    Sering kali orang tua tidak memperdulikan lingkungan. Asalkan anak terlihat senang, orang tua membiarkannya.


    Padahal, ada lingkungan yang kurang bagus untuk tumbuh kembang anak dan juga perkembantan otak anak. Misalnya saja, anak berada di lingkungan di mana teman-temannya berada jauh lebih tua di atasnya. Tentu saja bukan tidak boleh. Hanya saja, kemampuan balita 1 tahun beda dengan anak yang usianya sudah 5 tahun, misalnya. Cara berkomunikasinya saja berbeda. Belum lagi dengan jenis permainan yang dimainkan, dan lain sebagainya.


    Maka dari itu, akan lebih baik jika ibu memilihkan sebuah lingkungan di mana anak mendapatkan komunitas balita yang seusia dengannya. Ini jauh lebih baik untuk menstimulus perkembangan anak secara umum, terutama perkembangan otak anak 1 tahun.

    - Kebebasan

    Sering kali orang tua terlalu protective. Akibatnya, anak tidak memiliki kebebasan. Padahal, perkembangan otak balita usia 1 tahun membuat anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Ia mulai ingin mencoba hal yang baru. Ia mulai mencoba memegang sesuatu hal yang baru. Ia mulai mencoba melakukan aktivitas yang beda. Dan banyak hal lain yang ingin dilakukan.

    Maka dari itu, ibu tidak boleh terlalu protective. Memberikan proteksi agar hal buruk tidak terjadi pada sang buah hati boleh-boleh saja. Tapi, jangan terlalu protective karena itu bisa membuat anak terkekang. Dan pada saat itulah tumbuh kembangnya tidak maksimal.

    Biarkan anak mencoba untuk berdiri. Berikan proteksi dengan cara memasang tikar agar ia tidak terlalu ketika jatuh. Biarkan anak memainkan mainan baru. Pilihkan mainan yang aman untuk ia mainkan. Itulah bedanya memberikan proteksi dengan terlalu protective.

    - Permainan Untuk Balita 1 Tahun

    Faktor eksternal untuk perkembangan otak balita 1 tahun yang sangat penting adalah permainan. Lupakan dulu gadget. Belum waktunya balita 1 tahun bermain gadget.

    Jika ibu ingin memilihkan permainan untuk balita usia 1 tahun, ibu harus tahu apa balita 1 tahun yang bisa lakukan secara umum. Saat usianya baru 1 tahun, gerakan motorik kasarnya sudah sangat bagus. Untuk itu, ibu bisa memberikan permainan yang bisa membuat anak berpindah dari tempat satu ke tempat lain. Ini menstimulus anak untuk bergerak.

    Peran Ibu Harus Ada

    Jangan merasa bersalah jika ibu seorang wanita karir. Bekerja tidak lantas membuat ibu tidak bisa menjalankan peran dengan maksimal. Siapapun ibu, entah itu wanita karir atau seorang ibu rumah tangga, ibu bisa berpotensi tidak menjalankan peran sebagai seorang ibu yang sebenarnya.

    Siapa bilang ibu rumah tangga 100% berperan untuk perkembangan anak. Toh ada juga ibu rumah tangga yang tetap menyerahkan perawatan anak kepada baby sitter. Di sisi lain, tidak semua wanita karir itu tidak memberikan peran maksimal. Setelah bekerja, 100% waktu mereka tercurahkan untuk sang buah hati.

    Oleh sebab itu, harus diperhatikan definisi dari peran seorang ibu kepada anak. Ini bukan sekedar memberikan 100% waktunya untuk menjaga anak. Tidak seperti itu. Ibu menjalankan peran dengan baik ketika perhatiannya memang untuk anak.

    Bagi ibu rumah tangga, sebaiknya mereka terus mengikuti kegiatan akan setiap hari. Jangan sampai anak dibiarkan bermain sendiri sementara sang ibu bermain gadget. Sementara itu, seorang wanita karir bisa saja menyerahkan urusan anak kepada orang lain ketika ia sedang bekerja. Namun, perhatian tetap untuk sang buah hati. Siapkan makanan yang bergizi sebelum berangkat kerja. Setelah pulang kerja, jangan biarkan anak tetap berada dengan orang yang ibu tunjuk untuk menjaga anak. Biarkan anak berada di pelukan ibu hingga ia tertidur.

    Jadi, tidak ada alasan seorang ibu tidak bisa menjalankan peran sebagai ibu. Yang perlu dilakukan hanya antisipasi saja terhadap kondisi yang ada. Dan peran ini sangat penting untuk memaksimalkan perkembangan otak anak 1 tahun dan juga tumbuh kembang anak secara umum.
     
Loading...

Share This Page