Korupsi Harus Jadi Musuh Bersama

Discussion in 'Politik' started by muhrasta, Oct 17, 2013.

  1. muhrasta

    muhrasta New Member

    Joined:
    Sep 20, 2013
    Messages:
    51
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    Berita korupsi yang sudah menjadi gunjingan masyarakat di seluruh Indonesia memang sudah tidak bisa dipungkiri lagi. Namun demikian, kasus korupsi yang sedang membumi ini tidak patut dijadikan alasan negative bagi bangsa Indonesia untuk menjadi terpuruk dan lengah akan kasus-kasus yang belum mendapat penyelesaian yang tuntas tersebut. Pada dasarnya latar belakang yang sering mendasari sebuah kasus korupsi pasti adanya hasrat untuk menginginkan sesuatu yang lebih dari hak kita, atau terlalu bernafsu untuk menikmati kenyaman semua yang ada.
    Namun tidak seharusnya makna yang kita ambil dari setiap kasus berdasarkan sudut pemikiran yang negative, karena hanya akan memperkeruh suasana dan membuat paradigma yang tidak baik. Beberapa contoh semakin marak adalah kasus Akil Mochtar dan merembet ke keluarga Gubernur Banten, Ratu Atut serta adiknya, yang ngetren saat ini dengan Dinasti Atut. Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terus menjadi pusat pemberitaan. Gubernur wanita ini kini tersandung kasus dugaan suap yang melibatkan adiknya, Tubagus Chaeri Wardhana kepada Ketua Mahkamah Konstitusi non aktif Akil Mochtar.
    Sejak kasus ini mencuat, dinasti Ratu Atut seolah diterpa badai. Apalagi semakin hari semakin banyak elemen masyarakat dan mahasiswa Banten yang meminta KPK mengusut korupsi dinasti Ratu Atut. Kini satu persatu anggota dinasti Atut mulai berurusan dengan kasus hukum. Orang-orang terdekat Atut juga sedang diperiksa bahkan sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi. Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang merupakan adik kandung dari Gubernur Banten itu disebut sebagai dalang sedangkan Ratu Atut sendiri hanya jadi wayang dari kasus suap yang sedang dihadapinya. Karena kasus tersebut, Atut tidak jadi pergi haji menyusul upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegah Atut ke luar negeri.
    Ini bukti kongkrit dan member harapan kepada kita semua, bahwa pemberantasan korupsi di Negeri ini masih ada denyut nya, KPK dan Pemerintah masih terus berupaya membersihkan kementerian lembaga dan semua lini dari penyakit korupsi yang kian akut. Kita harus yakin dan tetap semangat, kalau korupsi di negeri ini dapat di tekan, hal ini terbukti dari banyaknya pejabat dan tokoh-tokoh nasional yang di jadikan tersangka, bahkan sekelas Presiden PKS pun berani di tahan oleh KPK. Ini prestasi luar biasa bagi pemerintahan SBY, walau masih banyak kasus yang terungkap, tetapi tidak sedikit yang di tahan, apalagi langkah Presiden mempermudah ijin pemeriksaan para tersangka korupsi, kita berdoa yang tetap semangat, korupsi di Negeri ini pasti akan diberangus (ank).
     
Loading...

Share This Page