Ketahui Istilah Fotografi #Bagian4

Discussion in 'Photography' started by Hana99, Oct 24, 2016.

Tags:
  1. Hana99

    Hana99 Member

    Joined:
    Oct 18, 2016
    Messages:
    22
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    GOODIES – Setiap bidang memiliki istilah yang harus diketahui dan dipelajari. Begitupun dengan fotografi. Setelah membaca artikel sebelumnya, kali ini bukan bagian terakhir yang akan kamu baca mengenai Pentingnya Mengetahui Istilah Fotografi. Setiap bidang membutuhkan proses untuk menjadi yang ahli di dalamnya. Namanya juga belajar, kan? Yang kelewat, bisa baca #bagian3 ya.
    [​IMG]
    Berikut istilah fotografi yang wajib kamu ketahui pada bagian selanjutnya.

    Obscura. Kata ini berasal dari bahasa latin yang artinya “ ruang gelap”. Benda ini merupakan awal dari kecanggihan masa kini dalam dunia fotografi.

    Optik. Berkenaan dengan penglihatan (cahaya, lensa, dsb).

    Over exposure (kelebihan pencahayaan). keadaan foto yang dipajang lebih lama dari yang diinstruksikan lightmeteratau subyek yang ditangkap lebih terang dari sebenarnya. Bila kepekatan bagian ini melampaui batas, hasil cetak foto akan menjadi abu-abu dan bagian high akan menjadi putih.

    Overhead lighting. Lampu atau penyinaran yang dibuat untuk menyinari objek dari atas.

    Override. Dengan ini pemotret dapat mengatur kamera secara manual.

    Polarizing Filter (Filter polarisasi). sering ditempatkan di depan lensa kamera dalam fotografi untuk menggelapkan langit, mengelola refleksi, atau menekan silau dari permukaan danau atau laut.

    Pop Up Flash. Lampu kilat kecil yang biasanya menyatu dengan kamera.

    Rana. Tirai kamera yang menutupi permukaan atau sensor foto. Jika tirai ini terbuka maka akan terjadi pajanan pada permukaan film atau sensor foto. Besar kecilnya dapat diatur sesuai kebutuhan.

    Rana Celah. Rana celah terdiri dari vertikal dan horizontal dan terletak pada kamera. Rana vertikal menutup secara vertikal dan rana horizontal menutup secara horizontal.

    Rana Pusat. Rana yang terpasang di dalam lensa, berdampingan dengan diafragma. Menutupnya dengan cara memusat.

    Release Cable. Kabel penghubung dengan shutter sehingga memungkin pemotret menekan shutter dari jarak beberapa meter dari kamera.

    Remote. Alat yang memungkinkan fotografer melakukan penekanan shutter dari jarak jauh dengan penghubung arus tanpa kabel.

    Resolution. jumlah pixel yang ditampilkan dalam perhitungan dua dimensi.

    Self Timer. Sebuah tuas yang digunakan untuk keperluan memperlambat membukanya rana kamera sekalipun tombol pelepas kamera telah ditekan. Biasanya digunakan untuk memotret diri sendiri. Penangguhan waktunya umumnya berkisar 10 detik.

    Sepia Toner. Pewarna coklat/sawo.

    Sequence. Serangkaian jepretan (shot) yang meliputi suatu kejadian yang sama. Setiap jepretan hanya berbeda dalam hitungan detik.

    Shadow. Bidang hitam atau bayangan pada sebuah foto yang berbentuk objek yang membayang.

    Sharpness. Ketajaman film, yaitu suatu kemampuan film untuk merekam setiap garis dari pandangan yang dipotret dengan ketajaman yang baik. Ketajaman ini ditentukan dengan jumlah garis per milimeter.

    Side Light. Cahaya yang berasal dari samping mengenai subyek dari samping kiri atau kanan. Pencahayaan seperti ini memberi kesan dimensional yang kuat sehingga banyak dipakai pada foto arsitektur atau landscape pada foto diatas.

    Single Lens Reflect (SLR). Kamera yang memiliki satu lensa untuk membidik yang menggunakan cermin dan prisma. Lensanya berfungsi untuk meneruskan bayangan objek ke pembidik dan meneruskannya ke film. Apa yang terlihat pada jendela pengamat sama seperti apa yang terjadi pada film atau fotonya.

    Single Servo Autofocus (S). Sandi ini digunakan saat membidikkan suatu objek dan tombol rana telah tertekan separo, maka jarak antara kamera dengan objek terkunci hingga tombol dilanjutkan ditekan hingga terekam satu bidikan.

    Small Format Camera. Kamera format kecil yaitu kamera jenis SLR yang menggunakan film berukuran 35 mm namun fleksibel dan enak dipegang serta ringan. Karena itu kamera seperti ini yang paling banyak digunakan oleh para fotografer. Jenis maupun ukuran filmnya sangat mudah didapat juga proses filmnya terutama bagi yang menggunakan film jenis negatif. Namun kekurangannya, untuk hasil pencetakan besar, maksimal hanya seukuran majalah.

    Snapshot. Bidikan spontan, tanpa modelnya diatur terlebih dahulu. Cara ini umumnya digunakan untuk membuat foto human interest, sehingga menghasilkan foto yang apa adanya dan tampak alami tak terkesan dibuat-buat.

    Mempelajari sebuah bidang, ilmu yang didapat harus diimbangi dengan praktik. Karena itu, mengaku suka fotografi tentu kamu akan meluangkan waktu mengambil sebuah gambar dengan kamera yang kamu punya. Alangkah lebih baiknya jika kamu juga mencetak foto dari jepretan selama kamu belajar. pilihan cetak foto dengan kualitas terbaik adalah cetak foto kanvas. Tidak hanya itu, harga cetak foto kanvas murah sesuai dengan kantongmu.

    Yuk disimak lagi disini lanjutaannya di #Bagian5 ya.
    sumber
     
    Last edited by a moderator: Oct 24, 2016
Loading...

Share This Page