Salah satu ciri ban motor yang harus diganti adalah terlihat “gundul”, yaitu kondisi ketika alur kembang ban telah menipis. Jika diamati lebih dekat, penanda TWI (Tire Wear Indicator) yang berbentuk segitiga sudah tidak terlihat. Selain itu, tanda lainnya bisa dirasakan ketika motor dikendarai. Saat menikung atau berbelok, motor akan terasa bergoyang. Selain ciri-ciri tersebut, jarak tempuh kendaraan juga bisa menjadi penanda kapan harus diganti. Meskipun tingkat keausan ban motor tergantung pada gaya berkendara dan medan yang ditempuh, penanda ini bisa diaplikasikan dalam kondisi umum. Lalu, berapa total kilometer jarak tempuh ban sebelum tidak bisa lagi digunakan? Jarak Tempuh Ideal Idealnya ban digunakan sesuai jarak tempuh yang dianjurkan Setiap pengendara pasti memiliki pengalaman yang berbeda-beda mengenai hal ini. Meskipun produsen merilis angka tertentu, faktanya bisa kurang atau lebih, terutama jika dilihat berdasarkan ciri-ciri lainnya. Normalnya, penggantian ban bagian depan adalah setelah menempuh jarak 12.000 km, sedangkan ban bagian belakang adalah setelah menempuh jarak 10.000 km. Angka ini berbeda pada ban bagian depan dan belakang karena perbedaan fungsi. Ban bagian belakang menanggung beban yang lebih berat, terutama jika motor ditumpangi oleh dua orang. Sementara itu, ban bagian depan biasanya lebih awet karena tekanan tidak sebesar ban bagian belakang. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kondisi Ban Motor Ban jenis ini cocok untuk melahap kondisi jalan non aspal Meskipun demikian, risiko ban diganti sebelum mencapai angka tersebut tetap ada. Selain jarak tempuh, ada sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap keawetannya, antara lain: Jumlah beban yang diangkut Apakah Anda menggunakan motor untuk mobilitas diri sendiri? Atau, Anda selalu dibonceng oleh orang lain, misalnya jika berprofesi sebagai ojek online? Hal ini ternyata berpengaruh terhadap ketahanan ban motor. Semakin berat beban yang dibawa, ban dipastikan cepat menipis. Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya bidang ban yang bergesekan dengan permukaan jalan. Kondisi jalan yang dilewati Tidak bisa dimungkiri jika faktor kondisi jalan juga berpengaruh terhadap awet tidaknya ban motor. Sering melewati jalanan yang rusak otomatis membuat ban lebih cepat “gundul” dalam kondisi tidak rata karena gesekan terhadap badan jalan. Gaya berkendara Faktor lain adalah gaya mengendarai motor. Ada orang yang sering mengerem secara mendadak setelah memacu motor dengan kecepatan tinggi. Karena cara ini, ban motor akan lebih sering bergesekan dengan jalan dan kondisi yang tidak normal. Tidak heran jika ban motor sangat cepat menipis. Lanjut baca ulasan selengkapnya disini. Budimola, Sep 10, 2019 #1 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Kapan Harus Ganti AI Percakapan (Conversational AI) Mendorong Penjualan & Keterlibatan Pelanggan Untuk Bisnis Otomotif Rinaldy, Jul 30, 2022, in forum: Otomotif Replies: 1 Views: 1,353 Rinaldy Nov 29, 2022 Kapan Mobil Listrik Mazda Datang Ke Indonesia? bimo dimas, Mar 14, 2021, in forum: Otomotif Replies: 2 Views: 1,128 Agreside Mar 16, 2021 Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Kampas Rem? Budimola, Sep 5, 2019, in forum: Otomotif Replies: 0 Views: 760 Budimola Sep 5, 2019 Terhindar dari Basah Saat Hujan? Wajib Bawa Perlengkapan ini Budimola, Aug 30, 2019, in forum: Otomotif Replies: 0 Views: 702 Budimola Aug 30, 2019 3 Tanda Oli Transmisi Mobil Harus Diganti Aldi Sutanto, Feb 5, 2022, in forum: Otomotif Replies: 2 Views: 1,849 Mondebutter Feb 11, 2022 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in