Jurnal Penyesuain untuk Usaha Dagang

Discussion in 'General Business' started by Darin Rania, May 3, 2021.

  1. Darin Rania

    Darin Rania Member

    Joined:
    Mar 25, 2021
    Messages:
    40
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8


    apa itu jurnal penyesuaian perusahaan dagang?

    Jadi, jurnal penyesuaian dagang adalah jurnal yang bisa kamu pakai untuk mencatat saldo pada akun tertentu dan digunakan mencerminkan keadaan sebenarnya selanjutnya kamu bisa ke proses penyusunan laporan keuangan.

    Untuk membuat jurnal penyesuaian perusahaan dagang, kamu membutuhkan penyesuaian terhadap 8 akun, diantaranya.

    1. Persediaan Barang Dagang
    Pada proses pencatatan barang dagang, kamu bisa menggunakan 2 metode yaitu metode ikhtisar laba rugi dan metode harga pokok penjualan (HPP).

    a. Ikhtisar Laba Rugi
    Dengan metode ini, persediaan awal mempengaruhi harga pokok penjualan. Maka dari itu, di akhir periode kamu memindahkan persediaan awal barang ke debit pada akun laba/rugi dan persediaan barang dagang ditempatkan di kredit.

    Untuk penyesuaian barang dagang akhir ditempatkan pada posisi debit akun persediaan barang dagang dan mengkreditkan laba/rugi.

    b. Harga Pokok Penjualan (HPP)
    Hal yang perlu kamu perhatikan pada metode ini adalah akun yang harus dipindahkan ke Harga Pokok Penjualan.

    Ada 6 akun yang kamu sesuaikan termasuk unsur harga pokok penjualan yaitu persediaan barang dagang awal, biaya angkut, pembelian barang dagang, potongan pembelian, retur pembelian, dan persediaan barang dagang akhir.

    2. Beban dibayar di muka
    Biaya ini belum jadi kewajiban kamu untuk membayarnya pada periode tertentu tetapi sudah dibayarkan lebih awal oleh usaha kamu.

    Beban dibayar di muka dibagi menjadi 2 hal yaitu harta dan beban.

    3. Pendapatan dibayar di muka
    Pendapatan ini kamu terima lebih awal karena pendapatan ini berasal dari transaksi pembayaran yang belum dilakukan oleh konsumen.

    Sehingga pencatatan jurnal penyesuaian ini kamu tempatkan sebagai utang dan pendapatan.

    4. Perlengkapan
    Dari akun perlengkapan kamu bisa melihat nilai perlengkapan yang sudah digunakan, caranya mengetahui nilai yang sudah dipakai kamu bisa mengurangi saldo perlengkapan awal dengan perlengkapan yang tersisa.

    5. Beban yang masih dibayarkan
    Beban ini masih harus dibayarkan perusahaan pada akhir periode dan nama lain dari akun ini adalah utang beban.

    Misalnya kamu punya karyawan, jadi kamu masih punya beban untuk membayar gaji karyawan.

    6. Pendapatan yang wajib diterima
    Pendapatan ini akan kamu terima di masa mendatang karena usaha kamu belum menerima pembayaran dari pelanggan atau bisa disebut juga sebagai piutang pendapatan.

    Karena pelanggan masih punya utang yang harus dibayarkan kepada bisnis kamu.

    7. Piutang
    Resiko yang dapat usaha kamu alami akibat tidak tertagihnya piutang dagang dan dianggap sebagai beban perusahaan karena kamu belum menerima hasil pembayaran tersebut.

    8. Penyusutan
    Ada kerugian yang kamu tanggung akibat adanya penyusutan nilai aktiva tetap misalnya usaha kamu punya kendaraan, gedung, peralatan, atau yang lainnya.

    Nah dari penyusutan kamu bisa tahu nilai ekonomis dari aktiva tetap dan menghitung aktiva tetap yang dimiliki usaha kamu.
     
Loading...

Share This Page