Ini adalah istilah yang dipakai oleh para ilmuwan untuk menggambarkan sejenis kepribadian yang menghinggapi orang-orang Uni Soviet, Polandia dan kawasan Eropa Timur lainnya pasca runtuhnya komunisme di Uni Soviet. Uni Soviet sudah bubar, komunisme dianggap sudah dikubur, tetapi hantunya tetap gentayangan dan kepribadian "Homo Sovieticus" hasil bentukannya masih tetap bertahan dan mempengaruhi kondisi psikologis masyarakat Eropa Timur dan sekitarnya. Menurut Edmund Mokrzycki yang melakukan analisis empiris tentang penyebab timbulnya Homo Sovieticus pada orang-orang Polandia menjelaskan bahwa, pertama, karena indoktrinasi, pemalsuan realitas dan pengeruhan pikiran yang berlangsung lama dan terus menerus dari pemerintah. Kedua, karena upaya penyesuaian diri atau reaksi adaptif masyarakat terhadap sistem otoriter pemerintah. Marody, rekan Mokrzycki, menjelaskan psikologi Homo Sovieticus ini dengan sangat rinci. Ciri utama Homo Sovieticus adalah skizophrenia atau mempunyai kepribadian yang terpecah dua. Ia mempunyai dua wajah, wajah publik dan wajah privat. Kedua wajah ini bertentangan, tetapi hidup berdampingan Ketika mereka bekerja sebagai pegawai negara, mereka malas, tidak efisien sering bolos, tetapi ketika bekerja di luar negeri atau wiraswasta mereka rajin, ulet dan disiplin. Ketika menjalankan tugas resmi dari pemerintah, mereka tidak ada tanggung jawab dan lebih mementingkan diri sendiri, tetapi ketika berada di keluarganya, mereka sangat bertanggung jawab dan sangat memperhatikan kepentingan anggota keluarganya. Bersambung ke bagian dua Tulisan asli dalam bahasa Inggris : http://goo.gl/L1fz3L Abahe Yusfa, Sep 24, 2014 #1 iidbae Member Joined: Sep 13, 2014 Messages: 728 Likes Received: 73 Trophy Points: 28 Google+: Author Kalau bagian ini saya paham banget nih Kalau statusnya sudah jadi pegawai, kerja gak kerja tetap dapet gaji. Lah kalau statusnya sudah bekerja sendiri, banyak uang senang sendiri, gak ada uang lapaer sendiri. iidbae, Sep 24, 2014 #2 Grant Verleend Active Member Joined: Sep 10, 2014 Messages: 1,234 Likes Received: 35 Trophy Points: 48 Google+: Author Pokok gak mati dikubur sendiri Grant Verleend, Sep 24, 2014 #3 Abahe Yusfa Member Joined: Sep 1, 2014 Messages: 227 Likes Received: 4 Trophy Points: 18 Itulah mentalitas yang ditanamkan dan diindoktrinisasi......Kalau di Eropa Timur Homo Sovieticus kalau di kita kata Kang Jalaluddin Rahmat, dulu, namanya penyakit Homo Orbaicus yang diwariskan oleh pemerintahan Orde Baru/Orba Abahe Yusfa, Sep 24, 2014 #4 Abahe Yusfa Member Joined: Sep 1, 2014 Messages: 227 Likes Received: 4 Trophy Points: 18 Janganlah Gan.....Kasian tanggane he he he.....Kasian orang mau beramal kok ga boleh Abahe Yusfa, Sep 24, 2014 #5 iidbae Member Joined: Sep 13, 2014 Messages: 728 Likes Received: 73 Trophy Points: 28 Google+: Author Di doktrinnya kepada siapa yah? Kepada pegawai atau kepada yang bekerja sendiri? #penasaran iidbae, Sep 24, 2014 #6 Abahe Yusfa Member Joined: Sep 1, 2014 Messages: 227 Likes Received: 4 Trophy Points: 18 Yang jelas kepada masyarakat secara keseluruhan......Kalau yang bekerja sendiri itu berarti mereka bisa melawan doktrin tersebut dan bebas dari belenggu indoktrinisasi karena tidak terikat, kira-kira begtu Gan.... Abahe Yusfa, Sep 25, 2014 #7 iidbae Member Joined: Sep 13, 2014 Messages: 728 Likes Received: 73 Trophy Points: 28 Google+: Author Saya kirain di doktrin kepada para pegawai, "Anda bekerja biasa saja, toh nanti gaji juga dapat " Sip, terima kasih atas kirimannya yang cukup menarik di baca. iidbae, Sep 25, 2014 #8 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Kalau bagian ini saya paham banget nih Kalau statusnya sudah jadi pegawai, kerja gak kerja tetap dapet gaji. Lah kalau statusnya sudah bekerja sendiri, banyak uang senang sendiri, gak ada uang lapaer sendiri.
Itulah mentalitas yang ditanamkan dan diindoktrinisasi......Kalau di Eropa Timur Homo Sovieticus kalau di kita kata Kang Jalaluddin Rahmat, dulu, namanya penyakit Homo Orbaicus yang diwariskan oleh pemerintahan Orde Baru/Orba
Yang jelas kepada masyarakat secara keseluruhan......Kalau yang bekerja sendiri itu berarti mereka bisa melawan doktrin tersebut dan bebas dari belenggu indoktrinisasi karena tidak terikat, kira-kira begtu Gan....
Saya kirain di doktrin kepada para pegawai, "Anda bekerja biasa saja, toh nanti gaji juga dapat " Sip, terima kasih atas kirimannya yang cukup menarik di baca.