Fungsi Pondasi Cakar Ayam Pada Sebuah Konstruksi

Untuk membangun sebuah konstruksi yang kokoh diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam banyak hal. Pemilihan material yang digunakan, para pekerja yang berkontribusi dalam pembangunan, hingga teknik yang digunakan pada sebuah konstruksi juga sangat memengaruhi kualitas pembangunan.

Berbicara mengenai teknik dalam pondasi bangunan, salah satu teknik yang banyak digunakan pada konstruksi adalah teknik cakar ayam. Pondasi cakar ayam sangat terkenal dan menjadi andalan di Indonesia. Ditemukan oleh orang asli Indonesia sekitar tahun 1962, ia merupakan seorang professor ahli ilmu pengetahuan teknik, Prof. Dr. Ir Sedyatmo. Kini pondasi cakar ayam telah diadopsi oleh banyak negara.

Apa itu pondasi cakar ayam?
Nama pondasi cakar ayam mungkin sudah sangat terkenal di telinga banyak orang. Secara sederhana, pondasi cakar ayam bisa dikatakan sebagai sebuah teknik dalam konstruksi yang bagian bawahnya terdiri dari pipa-pipa beton yang mencengkram tanah. penggunaan beton pada pondasi cakar ayam sangat banyak sehingga biaya untuk harga besi beton harus di perhatikan dalam anggaran pembangunan.

Jika melihat sejarahnya, pondasi cakar ayam pertama kali dibuat untuk kebutuhan pembangunan menara listrik. Namun, pembangunan tersebut sempat terkendala dengan bentuk tanah rawa yang ada sehingga menciptakan karakter tanah lunak. Latar belakang tersebut melahirkan pondasi cakar ayam.

Kini pondasi cakar ayam telah digunakan di hampir seluruh negara. Pipa-pipa beton yang ada di bagian bawah pondasi tersebut memberikan banyak solusi, terlebih penggunaannya mengefektifkan banyak hal.

Fungsi pondasi cakar ayam
Sistem pondasi cakar ayam memang dikatakan bisa jadi solusi untuk tanah Indonesia yang memiliki karakteristik tersendiri. Tidak hanya itu, pondasi cakar ayam pun tepat digunakan untuk diaplikasikan pada berbagai jenis bangunan. Mulai dari pembangunan tol, landasan bandara, atau gedung pencakar langit.

Ada banyak hal yang menarik dari pondasi cakar ayam. Beberapa fungsi yang ada misalnya seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Mencengkram tanah lebih kuat
Pondasi cakar ayam yang digunakan oleh konstruksi ternyata berfungsi untuk mencengkram tanah lebih kuat. Pipa dan alat beton yang digunakan bisa mencengkram tanah dengan karakteristik lembek sehingga bangunan yang berdiri di atasnya juga tetap kokoh.

Pembangunan di atas tanah rawa yang lembek memang bisa sangat sulit, tapi adanya pondasi cakar ayam bisa memberikan kekuatan lebih untuk mencengkram tanah. Strukturnya yang penuh beton menjadikan pondasi ini tidak membutuhkan sistem drainase di bawahnya. Dengan begitu, penggunaan pondasi cakar ayam bisa lebih menghemat waktu pengerjaan namun dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit untuk harga besi beton dan besi yang dibutuhkan.

2. Membuat bangunan kokoh
Selain mencengkram tanah dan bangunan dengan lebih kuat, konstruksi yang menggunakan pondasi cakar ayam bisa membuat bangunan jauh lebih kokoh. Sebagai contoh, sebuah landasan pesawat yang menggunakan pondasi cakar ayam mampu menahan beban dan berat pesawat hingga 2000 ton.

Kekuatan yang kokoh ini didapatkan dari material seperti pelat beton yang digunakan pada cakar ayam. Selain penggunaan pelat beton yang punya banyak andil dalam menopang kekuatan bangunan, bentuk plat yang ada bisa disesuaikan berdasarkan struktur tanah saat itu. Sehingga pembuatan cakar ayam bisa saja berbeda antara satu bangunan dengan bangunan lainnya.

3. Meminimalkan kerusakan ketika longsor atau bergeser
Sebagai negara yang dikelilingi oleh banyak ring of fire, Indonesia jadi suatu negara yang memiliki risiko tingkat tinggi. Tidak hanya struktur tanah, pembangunan yang ada di Indonesia perlu memperhatikan banyak hal misalnya seperti apakah lokasi yang ingin dibangun rawan gempa atau bencana alam lain?

Hal tersebut penting untuk menjadi perhatian para kontraktor. Sebagai solusinya, penggunaan pondasi cakar ayam bisa digunakan untuk meminimalkan kerusakan ketika longsor atau bangunan bergeser.