Bulan Desember bagi kaum Nasrani merupakan bulan sukacita berkaitan dengan perayaan Natal dan identik dengan sosok Santa Claus yang suka memberi hadiah. Namun "Santa Claus Rally" tidak ada kaitan dengan perayaan Natal apalagi Santa Claus berada di Pasar modal. Santa Calus rally merupakan istilah di pasar modal berkaitan dengan fenomena meningkatnya Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang siap melaju kencang di bulan Desember, khususnya minggu terakhir. Santa Claus rally juga dikenal sebagai “December Effect”. Santa Claus rally merupakan suatu kenaikan dalam harga saham selama bulan Desember, yang pada umumnya terlihat di pekan terakhir perdagangan sebelum Tahun Baru dan biasanya berhubungan dengan antisipasi dari January effect, dimana investor menanamkan dana tambahan kedalam pasar modal. Selain itu, dapat terjadi akibat kombinasi antara para investor yang membeli saham-saham dan para fund manager yang membeli saham-saham beberapa hari sebelum tutup tahun untuk keperluan memoles portofolio agar tampak lebih meyakinkan. Biasanya trader membeli saham-saham atau masuk buy pada indeks saham futures menjelang Natal dan menjualnya pada periode ‘January effect’. Fenomena December effect ini memang terbukti terjadi sejak puluhan tahun yang lalu di dunia termasuk di Indonesia. Namun apabila kita me-review beberapa tahun ke belakang, fenomena ini kadang terjadi kadang juga tidak. Artinya Santa Claus rally tidak pasti terjadi setiap tahun dan juga tidak terjadi di setiap negara. Ada situasi dan kondisi yang menyebabkan fenomena tersebut tidak terjadi. Pada tahun 2008 yang lalu krisis Subprime Mortgage di AS berimbas pada tiadanya Santa Claus rally dan January effect tahun 2009, kemudian pada tahun 2010 lalu December dan January effect tidak terjadi akibat dari masalah penyelesaian krisis di Uni Eropa. Pada tahun 2012 January Effect cukup nampak pada 3 minggu pertama bulan Januari. Demikian pula tahun 2013, January Effect nampak dengan adanya rally saham-saham di sektor konstruksi dan property. Selain itu, salah satu alasan adalah sebagian besar investor saat ini menggunakan program-program tertentu sehingga tidak perlu melakukan penjualan atau pembelian saham di akhir tahun. Sejatinya dalam market share yang sangat dinamis segala kemungkinan bisa saja terjadi. Alangkah baiknya jika fenomena-fenomena seperti Santa Claus rally, January effect ini tidak dijadikan sebagai pedoman utama atas keputusan berinvestasi. KangAndre, Dec 22, 2017 #1 WAP23 Member Joined: Aug 20, 2018 Messages: 208 Likes Received: 11 Trophy Points: 18 Saya masih belom mengerti santa rally di pasar itu apa pengaruh nya WAP23, Dec 21, 2018 #2 KangAndre Member Joined: Jan 25, 2014 Messages: 10,185 Likes Received: 2,721 Trophy Points: 413 kalau pemain saham pasti tahu tentang santa rally atau december effect dengan indikator meningkatnya Indeks harga saham gabungan Tapi, menurut CNBC Indonesia, Santa Rally tidak terjadi tahun ini. KangAndre, Dec 21, 2018 #3 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Fenomena Santa Claus Fenomena Asuransi CIGNA lordard, Oct 1, 2019, in forum: General Business Replies: 1 Views: 916 blackking Oct 1, 2019 Kiat Pemakaian Kalung Salib dengan Santai RyanNDI, Jul 10, 2020, in forum: General Business Replies: 0 Views: 1,019 RyanNDI Jul 10, 2020 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
kalau pemain saham pasti tahu tentang santa rally atau december effect dengan indikator meningkatnya Indeks harga saham gabungan Tapi, menurut CNBC Indonesia, Santa Rally tidak terjadi tahun ini.