Besi Zaman Perunggu Ternyata Berasal Dari Luar Bumi

Discussion in 'General Discussion' started by ariskahana, Apr 4, 2019.

  1. ariskahana

    ariskahana Member

    Joined:
    Nov 13, 2018
    Messages:
    35
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    Besi Zaman Perunggu Ternyata Berasal dari Luar Bumi - Ada sebuah bukti yang cukup mencengangkan dari studi terbaru, ternyata sebagian besar senjata maupun peralatan yang dibuat menggunakan besi pada zaman perunggu ditempa dengan memakai besi yang berasal dari meteorit.

    [​IMG]

    Hal ini mungkin terdengar aneh, apakah sudah ada besi pada zaman perunggu? Tapi kenyataannya pada studi tersebut membuktikan bahwa artefak yang ditemukan pada zaman tersebut memang mengandung unsur besi. Sebagai contohnya adalah belati firaun Tutankhamun, belati tersebut belum lama ini berhasil ditemukan.

    Zaman perunggu sendiri dikisahkan dimulai pada 3.300 SM di Timur Dekat dan sebagian Asia Selatan dan disebut dengan Zaman Perunggu karena meluasnya penggunaan perunggu untuk berbagai hal pada masa tersebut. Perunggu tersebut digunakan untuk membuat senjata, peralatan serta dekorasi.

    Pada zaman tersebut perunggu dibuat dengan menggunakan campuran timah, arsenik, serta logam lainnya yang dileburkan bersama. Campuran tersebut menghasilkan bahan yang relatif lebih tahan lama dan mudah didapatkan. Selama 2.000 tahun penggunaan perunggu menjadi pilihan utamanya sebelum akhirnya digantikan oleh besi.

    Akan tetapi bukan berarti besi belum digunakan pada zaman perunggu, hal ini karena peneliti berhasil menemukan bahwa banyak artefak yang berasal dari zaman perunggu yang sudah menggunakan besi. Namun pertanyaan besar akhirnya muncul yaitu dari manakah asal besi tersebut.

    Yang menjadi permasalahannya adalah sebelum besi dapat digunakan, logam yang keras dengan nilai kekerasan yang dapat mencapai 7 skala mohs (diukur menggunakan alat ukur kekerasan / hardness tester) haruslah dilebur lebih dahulu. Sedangkan masalahnya pada zaman tersebut belum ada teknologi yang dapat membantu dalam peleburan bijih besi.

    Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa besi pada zaman perunggu berasal dari meteorit yang dapat langsung diolah untuk digunakan. Apabila teori tersebut berhasil dibuktikan maka hal tersebut akan menjelaskan banyak hal. Jika memang benar begitu maka peneliti dapat menjelaskan keberadaan zat besi di artefak di masa sebelum teknik peleburan berkembang, seberapa jauh orang zaman dulu mengetahui asal logam, maupun nilai besi pada zaman tersebut apakah termasuk barang yang langka dan bernilai atau tidak.

    Jawaban tersebut sedang dicari oleh Albert Jambon dari National Center for Scientific Research (CNRS) di Perancis, dia melakukan analisis kimia terhadap beberapa sampel benda dari zaman Perunggu. Analisis tersebut digunakan untuk menentukan apakah besi di zaman perunggu berasal dari bumi atau luar angkasa.

    Beberapa sampel artefak yang ditemukan dari Mesir, Turki, Suriah dan China kemudian dianalisa dengan bantuan alat spektrometer fluoresensi sinar-x. Dengan peralatan ini, Jambon bisa melihat apakah logam berasal dari meteorit ataukah alami dari bumi.

    Pasalnya bila besi tersebut berasal dari meteorit maka besi tersebut mengandung kadar nikel dan kobalt lebih tinggi dari pada besi bumi. Dan ternyata analisa yang dilakukan memang menunjukkan kadar nikel dan kobalt yang lebih tinggi dari besi yang ditemukan di bumi. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa besi yang digunakan pada zaman perunggu memang berasal dari meteorit.

    Penggunaan besi terus berlangsung sampai akhirnya ditemukan teknologi peleburan besi yang menandai zaman besi dimulai sekitar 1200 SM. Namun dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa besi yang digunakan pada zaman perunggu sebagian besarnya memang berasal dari meteorit. Penelitian selanjutnya adalah mengungkap kapan dan dimana proses peleburan besi untuk pertama kalinya.
     
Loading...

Share This Page