Benda Cagar Budaya di Kebumen Yang Perlu Anda Ketahui

Discussion in 'General Discussion' started by mohammadtoha, Apr 23, 2015.

  1. mohammadtoha

    mohammadtoha New Member

    Joined:
    Apr 9, 2015
    Messages:
    2
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    [​IMG]
    Pabrik Sarinabati Kebumen didirikan pada tahun 1851 dengan nama awal NV. Oliefabrieken Insulinde Amsterdam – Kediri – Blitar – Keboemen, yang kemudian berubah menjadi Mexolie, berubah lagi menjadi Nabatiasa dan berubah lagi menjadi Sari Nabati. Hal ini didukung dengan bukti berupa tulisan angka tahun yang dahulu terdapat di salah satu dinding perumahan utama (sebelah utara); sayang tulisan ini sudah tidak didapati lagi Bukti lain adalah foto keadaan lapangan didepan pabrik dimana belum terdapat rel kereta api. Sedangkan sejarah rel kereta api pertama di pulau Jawa adalah sebagai berikut:

    Dalam data wikipedia tentang Sejarah perkeretaapian di Indonesia disebutkan bahwa:

    Jaringan setelah tahun 1875 hingga tahun 1888 Pembangunan Tahap I terjadi tahun 1876-1888. Awal pembangunan rel adalah 1876, berupa jaringan pertama di Hindia Belanda, antara Tanggung dan Gudang di Semarang pada tahun 1876, sepanjang 26 km. Setelah itu mulai dibangun lintas Semarang – Gudang. Pada tahun 1880 dibangun lintas Batavia (Jakarta) – Buitenzorg (Bogor) sepanjang 59 km, kemudian dilanjutkan ke Cicalengka melalui Cicurug – Sukabumi – Cibeber – Cianjur – Bandung. Pada tahun 1877 dibangun lintas Kediri – Blitar, dan digabungkan dengan lintas Surabaya – Cilacap lewat Kertosono – Madiun – Solo, dan juga lintas Jogya – Magelang.

    Hingga tahun 1888 jaringan rel terbangun adalah:

    1. Batavia – Buittenzorg – Sukabumi – Bandung – Cicalengka

    2. Batavia – Tanjung Priok dan Batavia – Bekasi

    3. Cilacap – Kutoarjo – Yogya – Solo – Madiun – Sidoarjo – Surabaya

    4. Kertosono – Kediri – Blitar

    5. Sidoarjo – Malang dan Bangil – Pasuruan – Probolinggo

    6. Solo – Purwodadi – Semarang dan Semarang – Rembang

    7. Tegal – Balapulang

    Iklan NV.Oliefrieken Insulinde, muncul di halaman 7 koran berbahasa Belanda “HET NIEUWS VAN DEN DAG VOOR NEDERLANDSCH-INDIË.” terbitan Kebon Sirih, Sabtu 17 April 1915, dengan slogan “Grootste Oliefabrikanten in den Archipel” (Produsen Minyak Terbesar di Nusantara).

    Disebutkan juga dalam website Photographs, Colonial Legacy and Museums in Contemporary European Culture (photoClec) dalam artikel yang berjudul Kettles of Cochran

    Sejak awal abad ke-19 koloni Hindia Belanda didekati oleh Belanda sebagai koloni untuk exploitation, untuk dikembangkan secara ekonomi untuk kepentingan negara. Menjelajahi dan kemudian mengembangkan pulau-pulau Indonesia berasal dari dorongan untuk mengeksploitasi kekayaan negara dalam hal sumber daya alam dan barang-barang budaya. Pada awal abad 20 kebijakan etis yang menguntungkan tersebut dilaksanakan. Ini ditujukan untuk pembangunan negara kolonial modern, yang menguntungkan penduduk lokal dibidang pendidikan, kesehatan dan peningkatan infrastruktur. Sebelum 1870, semua pertukaran komersial skala besar antara koloni dan ibu negara dieksekusi di bawah pengawasan pemerintah. Setelah itu, koloni dibuka untuk pengusaha swasta. (saat inilah terjadi perubahan dari NV. Oliefabrieken Insulinde menjadi Mexolie)

    Salah satu perusahaan tersebut adalah minyak kelapa pabrik NV Oliefabriek Insulinde, memproduksi minyak nabati untuk konsumsi manusia. ‘Orang dengan KETTLES’ mengacu pada pembangunan ekonomi yang menandai hubungan antara penjajah dan terjajah. Foto itu dapat dibaca sebagai metafora: seorang pekerja lokal dengan dua mesin Asing yang besar yang terus mengisi bahan bakar di Pabrik Minyak Insulinde Kebumen, Jawa. Iconic serta beberapa aspek dalam foto ini menunjukkan keterkaitan-antara-Eropa-dan-Indonesia.
    Peristiwa sejarah yang terjadi di Sari Nabati menjelang dan sesudah kemerdekaan:

    1. Pada jaman Jepang, Sari Nabati menjadi markas Kempetai
    2. Pada masa kemerdekaan hingga peristiwa Agresi Militer Belanda II, Sari Nabati menjadi markas Batalyon III/64 Resimen Moekahar/ Resimen XX/Kedu Selatan.
    3. Pada tanggal 19 Desember 1948, terjadi aksi bumi hangus Sari Nabati dipimpin oleh Soewarno dari barisan Pemuda Minyak, guna menghalangi laju Belanda menuju Yogyakarta, akan tetapi aksi ini gagal dikarenakan kekuatan Belanda yang sangat besar dari Gombong dan menyebabkan tertangkapnya 2 anggota TNI Korps AL Cilacap pimpinan Kol. Wagiman dan 2 Barisan Pemuda Minyak, selanjutnya ke-4 orang tersebut ditembak mati di lapangan tenis Sari Nabati.
    4. Peristiwa pemberontakan AOI Somalangu pada tanggal 14 Mei 1950 pukul 05.30WIB, meletus di areal Sari Nabati yang saat itu telah menjadi Markas TNI Kompi I pimpinan Soedarsono Bismo. Pemberontakan tersebut tidak berhasil membobol pertahanan TNI di Sari Nabati.
    penasaran lihat kelanjutanyya kunjungi alamatnya langsung ya...
    Sumber: Benda Cagar Budaya Di Kebumen "Situs Sari Nabati"
     

    Attached Files:

    Last edited: Apr 23, 2015
  2. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Apakah benar itu sebuah pemberontakan Angkatan Oemat Islam (AOI)?
     
  3. mohammadtoha

    mohammadtoha New Member

    Joined:
    Apr 9, 2015
    Messages:
    2
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    ok sama sama semuanya... IYA MAS benar untuk sejarahnya coba cari ada di GOOGLE pemberontakan Angkatan Oemat Islam (AOI) di kebumen...
     
  4. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Ada pendapat yg mengulas ini hanya perselisihan antara APRIS dan AOI, bukan seperti DI yang ingin menjadikan RI negara Islam
     
  5. lembing

    lembing Active Member

    Joined:
    Aug 21, 2014
    Messages:
    1,182
    Likes Received:
    92
    Trophy Points:
    48
    Ikut nyimak, pesantren somolangu masih ada gak sampe sekarg, dgr dgr sih masih ada
     
Loading...

Share This Page