Bedakan Ya Bunda Antara Keputihan Saat Hamil Normal Dan Yang Tidak

Discussion in 'Health & Medical' started by IndriMaya12, Nov 12, 2018.

  1. IndriMaya12

    IndriMaya12 Member

    Joined:
    Dec 19, 2017
    Messages:
    111
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    [​IMG]

    Bunda mengalami keputihan saat hamil? Itu tidak aneh ya. Masalah yang satu ini tidak hanya terjadi pada saat tidak sedang hamil. Bahkan, saat hamil, justru keputihan ini sangat membantu.

    Kok bisa? Ya tentu saja membantu bunda. Pasalnya, keputihan yang diakibatkan lendir akan membantu pencegahan infeksi masuk ke dalam rahim. Bunda bisa bayangkan sendiri apa jadinya jika infeksi masuk ke rahim. Bisa sangat berbahaya bagi janin yang bunda kandungan, bukan?

    Tapi, bunda tahu apa yang membuat seorang hamil mengalami keputihan?

    Keputihan Saat Hamil Itu Sering Terjadi

    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, keputihan ketika hamil itu hal yang biasa. Itu normal. Namun, yang perlu diperhatikan adalah lendir yang keluar jauh lebih banyak dibandingkan ketika bunda belum hamil.

    Bunda tahu mengapa?

    Ini disebabkan kondisi leher rahim bunda saat sedang hamil lebih lunak daripada sebelumnya. Akibatnya, produksi lendir dari vagina pun mengingkat. Nah, karena inilah lendir yang kemudian dikenal sebagai keputihan ini lebih banyak daripada wanita yang tidak sedang hamil.

    Meskipun bunda merasa tidak nyaman ketika mengalami hal ini, bunda harus berterima kasih kepada Tuhan. Tuhan membuat bunda mengalami keputihan saat sedang hamil agar rahim tidak terkena infeksi. Itu bagus, kan bunda?

    Meskipun demikian, dokter kandungan juga mewanti-wanti. Hal ini disebabkan ada juga seorang ibu hamil yang mengalami keputihan yang berbahaya. Keputihan yang dialami seorang ibu hamil tersebut tidak wajar.

    Kira-kira seperti apa keputihan saat hamil yang tidak wajar tersebut?

    Kenali Keputihan Ketika Hamil Yang Tidak Normal

    Keputihan memang normal di alami oleh seorang ibu hamil. Akan tetapi, bunda harus punya catatan juga bahwasanya ada lho keputihan yang tidak normal. Dokter menjelaskan keputihan ini sangat berisiko menyebabkan infeksi pada organ vital wanita. Jangan sampai itu terjadi, ya bunda?

    Hal utama yang perlu bunda ketahui adalah apa saja ciri-ciri dari keputihan yang tidak normal. Berikut ini ciri-ciri keputihan tidak normal yang perlu bunda ketahui.

    • Tekstur Lendir Beda
    Bunda pernah memperhatikan tekstur lendir seperti apa yang menempel pada celana dalam bunda saat mengalami keputihan? Biasanya, lendir tersebut berbentuk cair layaknya air. Berbeda dengan keputihan yang tidak normal. Lendir tersebut memiliki tekstur yang lebih kental dari biasanya. Bahkan, ada juga yang mengeluarkan keputihan berupa lendir berbusa dan kental.

    Pernahkah bunda mengalami hal ini selama masa kehamilan ini? Semoga saja tidak ya bunda. Namun, jika ada ciri-ciri seperti ini muncul, bunda sebaiknya konsultasi dengan bidan atau dokter kandungan. Atau setidaknya bunda bisa tanya dokter online.

    • Rasa Panas dan Gatal
    Keputihan memang menyebabkan rasa yang tidak nyaman. Itu sangat wajar. Bagaimanapun juga, bunda merasa kurang nyaman ketika harus beraktivitas sementara rasanya vagina mengeluarkan lendir yang begitu banyak.

    Namun, akan lebih tidak nyaman ketika bunda mengalami keputihan yang tidak normal. Pasalnya, lendir yang keluar tersebut disertai dengan rasa panas pada bagian vagina. Tidak jarang juga hal ini menyebabkan gatal-gatal yang luar biasa.

    Jika hal tersebut bunda alami, jangan sepelekan ya. Segera datang ke dokter untuk melakukan konsultasi.

    • Bau Yang Begitu Amis
    Memang saat bunda cium, ada bau pada celana dalam yang terkena lendir. Namun, baunya tidak begitu menyengat. Beda jika bunda mengalami keputihan yang menurut dokter tidak normal. Bau yang keluar dari lendir tersebut begitu amis. Ini sebenarnya yang menjadi ciri-ciri yang paling mudah diketahui untuk membedakan keputihan normal dengan keputihan yang tidak normal.

    Nah, sekarang bunda sudah tahu kan mengenai keputihan saat sedang hamil?

    Mengatasi Keputihan Di Saat Hamil

    Terlepas apakah keputihan yang bunda alami normal atau tidak, bunda pasti merasa tidak nyaman. Lebih tidak nyaman lagi ketika keputihan tersebut tidak normal lantaran biasanya disertai dengan rasa gatal dan panas pada bagian vagina.

    Apalagi jika bunda masih aktif setiap hari meskipun sedang hamil. Sebisa mungkin, bunda harus merasa nyaman agar pekerjaan sehari-hari bisa bunda selesaikan dengan baik.

    Untuk itu, bunda bisa menerapkan beberapa tips berikut ini agar bunda bisa mengatasi keputihan. Setidaknya bunda bisa mengurasi rasa kurang nyaman akibat keputihan.

    Apa saja tips tersebut?

    Yang pertama dan paling utama, bunda perlu lebih sering membersihkan area kewanitaan. Tapi jangan terlalu sering menggunakan sabun ya bunda, sekalipun itu sabun khusus untuk membersihkan vagina. Bunda bisa gunakan sabun sesekali saja. Lebih baik bersihkan area kewanitaan dengan menggunakan air hangat.

    Selanjutnya, usahakan agar bunda membuang jauh-jauh pakaian yang panas. Pakaian ini akan membuat area kewanitaan bunda semakin hangat sehingga mudah sekali mengalami keputihan. Sebaiknya gunakan pakaian yang terbuat dari bahan katun. Pakaian ini seolah memberikan angin segar sehingga bagian vagina tidak mudah berkeringat.

    Dan yang terakhir, hindari menggunakan spray. Beberapa wanita ingin membuat sang suami senang saat bercinta dengan cara menggunakan spray agar vagina tidak mengeluarkan bau yang amis. Namun, bunda harus tahu spray tersebut justru memicu keputihan yang lebih parah lagi.

    Sudah bunda catat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasi keputihan saat hamil? Yang pasti, saat bunda keputihan, bunda tidak perlu khawatir meskipun lendir yang keluar lebih banyak dari biasanya. Yang terpenting, tidak muncul ciri-ciri keputihan tidak normal.
     
  2. Septa

    Septa Member

    Joined:
    Oct 20, 2018
    Messages:
    59
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    Oh begitu ya

    Sent from my A37f using Tapatalk
     
Loading...

Share This Page