Fakta mengerikan kenapa bayi dalam gendongan pengemis selalu tidur Setiap orang yang memiliki nurani tentu akan iba melihatnya. Seorang pengemis wanita paruh baya dengan bayi yang tidur terlelap di gendongan. Pakaian mereka yang dekil dan wajah yang kusam menimbulkan rasa kasihan. Banyak orang yang akhirnya mengulurkan tangan dengan memberikan uang kepada mereka. Meski suasana hingar bingar, mesin kendaraan menderu, suara klakson bersahutan, namun bayi itu tetap tenang di alam tidurnya. Bagi yang berpikir kritis tentu akan bertanya-tanya bagaimana seorang bayi bisa tidak terganggu dengan suasana yang berisik dan hiruk pikuk. Wanita yang menggendongnya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Terkadang dia berlari mengejar bus kota. Tapi bayi itu tetap saja terlelap. Inilah fakta yang akhirnya membuat kita miris mendengarnya. Ternyata bayi-bayi yang dibawa pengemis itu sudah dijejali dengan obat tidur, bahkan dengan dosis yang tinggi. Tujuannya tidak lain adalah agar si pengemis bisa melakukan pekerjaannya tanpa diganggu oleh rengekan rewel bayi yang digendongnya. "Dinas Sosial sudah sering menjaring mereka. Bayi-bayi tersebut diberi obat tidur agar tetap tenang selama mereka mengemis. Ini adalah satu bentuk eksploitasi anak yang harus ditindak tegas," tandas Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Prayitno, Rabu (4/3). Parahnya lagi, dosis obat bius yang digunakan sembarangan. Yang penting bayi terlelap. Hal ini bisa sangat membahayakan bayi atau balita yang dibius. Fenomena memilukan ini bukan hanya terjadi di Ibu Kota. Di kota-kota besar lainnya seperti Medan, Lampung, dan Jawa, pun banyak pengemis yang menggunakan modus serupa. Meski dinas sosial sudah sering melakukan razia PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), namun pengemis-pengemis yang membawa bayi masih banyak yang berkeliaran. Chaidir, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, melaporkan dalam dua bulan terakhir saja sudah menjaring lebih dari seribu PMKS, yang terdiri dari gelandangan, pengamen, joki 3 in 1, dan pengemis. Bahkan menurut Chaidir para PMKS seperti pengemis operasinya sudah bukan hanya di sekitar trafic light, pasar, dan bus kota saja. Pengemis juga sudah mulai merambah ke komunitas-komunitas dan area pemukiman warga. Maka tak perlu heran jika di sekitar rumah warga akan terlihat seorang wanita menggendong anak sambil menadahkan tangan meminta-minta. "Kami sudah melihat kecenderungan operasi mereka ke sana. Makanya kami mengajak instansi-instansi terkait yang berwenang di sana, untuk ikut melakukan penangan PMKS jalanan. Karena mereka melanggar Perda 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Ini demi kepentingan kita semua," jelas Chaidir. Jika tahu bayi diperlakukan seperti ini? Apakah anda masih kasihan pada pengemis? sumber KangAndre, Mar 26, 2015 #1 Johanes Gultom likes this. Ardilas Super Level Joined: Feb 18, 2013 Messages: 4,243 Likes Received: 317 Trophy Points: 83 Google+: Author Kalau di TV bayinya itu di sewakan oleh orang tua aslinya. Ardilas, Mar 26, 2015 #2 KangAndre Member Joined: Jan 25, 2014 Messages: 10,244 Likes Received: 2,714 Trophy Points: 413 @Ardilas Apakah ini termasuk sedekah jika kita memberi kepada pengemis yang demikian? KangAndre, Mar 26, 2015 #3 cyberx1408 Member Joined: Jan 2, 2015 Messages: 144 Likes Received: 6 Trophy Points: 18 kalo niat ngasi ya kasi aja gan, kan tetep dapet pahala :v cyberx1408, Mar 26, 2015 #4 Ardilas Super Level Joined: Feb 18, 2013 Messages: 4,243 Likes Received: 317 Trophy Points: 83 Google+: Author Saya kurang setuju dengan Mas @cyberx1408, kenapa? Karena secara tidak langsung kita membuat si pengemis rajin untuk memberi obat-obatan ke bayi. Efeknya sudah jelas tidak baik. @KangAndre. Jika kita tidak tau hal tersebut, wajar saja kalau kita menyebutnya sebagai sedekah. Tetapi tetap, kewajiban dia untuk mempertanggung jawabkannya kepada Allah. Last edited: Mar 26, 2015 Ardilas, Mar 26, 2015 #5 ziuma Well-Known Member Joined: May 23, 2014 Messages: 1,563 Likes Received: 240 Trophy Points: 63 ya tergantung pengemisnya kayaknya kang, kalau pengemis seperti diatas (bawa bayi) kayaknya tidak kasih dah saya tapi kalau pengemisnya sudah tua terus punya "maaf" keterbatasan atau cacat badan kayaknya saya tetap kasih kang. ziuma, Mar 26, 2015 #6 ncang Super Level Joined: Feb 7, 2013 Messages: 4,655 Likes Received: 761 Trophy Points: 113 Google+: Author kasihan banget, cari rezeki sampai mengorbankan "anak kecil" ncang, Mar 26, 2015 #7 Ardilas likes this. sepedapancal Member Joined: Jan 13, 2015 Messages: 280 Likes Received: 7 Trophy Points: 18 Kejam banget di beri obat tidur, padahal obat tidur kan ga ada yang buat anak kecil ;"( sepedapancal, Mar 26, 2015 #8 jktwebhosting Guest kalo dikatakan sedekah, psati masuknya sedekah juga sih karena niat kita ya memang itu tapi kalo bahas masalah ini memang ga ada habisnya sih, padahal sekarang ini pajak udah ditagihin dari mana mana tapi masa ga bisa sisihin anggarannya buat ngurusin orang yang ga mampu sih jktwebhosting, Mar 26, 2015 #9 ludhy Member Joined: Jan 7, 2015 Messages: 216 Likes Received: 5 Trophy Points: 18 Setuju Bgt sama mas @Ardilas Di lain pihak juga pengemis itu bisa jadi kebiasaan bahkan pekerjaan. ludhy, Mar 26, 2015 #10 lionel42 New Member Joined: Sep 4, 2014 Messages: 25 Likes Received: 0 Trophy Points: 6 Setuju den.. Hanya demi beberapa lembar kertas, nyawa anak kecil mau dipertaruhkan... Akan jadi apa penerus muda bangsa ini nanti? lionel42, Mar 26, 2015 #11 pram Well-Known Member Joined: Sep 23, 2013 Messages: 3,099 Likes Received: 161 Trophy Points: 63 Google+: Author Kasihan juga ya, sekedar tips yang saya lihat itu : cara membedakan pengemis asli dan palsu adalah kalau pengemis asli itu minta di suatu tempat satu kali dan sangat jarang kembali ke tempat yang sama karena malu. na kalau yang palsu nggak punya malu di tempat yang sama pram, Mar 26, 2015 #12 KangAndre Member Joined: Jan 25, 2014 Messages: 10,244 Likes Received: 2,714 Trophy Points: 413 Padahal jelas di UUD 45 disebutkan Fakir miskin dipelihara negara. Betul kata @ludhy pengemis jadi pekerjaan bahkan sudah ada jaringan (mafia) terutama di kota besar. Terlihat susah di Kota tapi bermewah saat pulang di desa. KangAndre, Mar 26, 2015 #13 Hari Agustomo Nugroho Active Member Joined: Mar 13, 2015 Messages: 1,195 Likes Received: 78 Trophy Points: 48 Google+: Author Yah,,,, kalau lihat pengemis saya sendiri merasa kasihan, tapi kalau cara memperlakukan anak seperti itu... Hari Agustomo Nugroho, Mar 26, 2015 #14 KangAndre Member Joined: Jan 25, 2014 Messages: 10,244 Likes Received: 2,714 Trophy Points: 413 lebih banyak palsunya. Pengemis asli terpaksa minta-minta karena butuh makan dan tidak minta lagi jika cukup untuk makan. terkadang itu bayi sewaan... (tega banget ibunya ) KangAndre, Mar 26, 2015 #15 Hari Agustomo Nugroho Active Member Joined: Mar 13, 2015 Messages: 1,195 Likes Received: 78 Trophy Points: 48 Google+: Author Jadi ketahuan ya, mana pengemis asli dan mana yg palsu,,,,Tega juga ya ibunya, nyewain anak buat ngemis Hari Agustomo Nugroho, Mar 26, 2015 #16 yuviken Member Joined: Feb 9, 2015 Messages: 255 Likes Received: 8 Trophy Points: 18 Kasihan banget tuh bayinya. Nyari duit sudah nggak pake perikemanusiaan ya...yang mau disalahkan siapa jadinya. harusnya kan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara..nah loh. yuviken, Mar 26, 2015 #17 Damar Well-Known Member Joined: Jun 22, 2014 Messages: 1,472 Likes Received: 216 Trophy Points: 63 Google+: Author Kasihan sekali (kasihan bayinya ) Damar, Mar 26, 2015 #18 KangAndre Member Joined: Jan 25, 2014 Messages: 10,244 Likes Received: 2,714 Trophy Points: 413 Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah bertindak dengan mengeluarkan fatwa haram atas segala aktivitas yang menganggu ketertiban seperti mengemis, berdagang asongan, mengelap mobil, atau memberi uang di jalan raya. KangAndre, Mar 26, 2015 #19 Hari Agustomo Nugroho Active Member Joined: Mar 13, 2015 Messages: 1,195 Likes Received: 78 Trophy Points: 48 Google+: Author Baru tau saya,,,,kalau mau sedekah mending ke masjid saja,,,, Last edited: Mar 26, 2015 Hari Agustomo Nugroho, Mar 26, 2015 #20 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Page 1 of 3 1 2 3 Next > Loading... Similar Threads - Apakah masih kasihan [ask] Apakah meta Keywords masih digunakan SE ? ByAnashilmy, Apr 12, 2016, in forum: General Discussion Replies: 10 Views: 2,137 Burhan Abdillah Apr 20, 2017 [ASK] Gignode apakah masih jualan VPS ? Yayan Casper, Jan 17, 2016, in forum: General Discussion Replies: 13 Views: 2,218 Yayan Casper Jan 18, 2016 [ASK] Apakah Alexarank Masih memiliki.... eProduk Store, Aug 30, 2014, in forum: General Discussion Replies: 9 Views: 1,349 eProduk Store Aug 30, 2014 Apakah Membeli Ponsel dengan Sinyal 5G Sekarang Sudah Saatnya? RyanNDI, Oct 25, 2023, in forum: General Discussion Replies: 1 Views: 884 KangAndre Oct 25, 2023 Pemasangan Solar Panel Apakah Perlu Izin? Inilah Syarat Instalasi Solar Panel yang Perlu Diketahui Muhammad Rizam, Jun 30, 2023, in forum: General Discussion Replies: 0 Views: 1,178 Muhammad Rizam Jun 30, 2023 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Saya kurang setuju dengan Mas @cyberx1408, kenapa? Karena secara tidak langsung kita membuat si pengemis rajin untuk memberi obat-obatan ke bayi. Efeknya sudah jelas tidak baik. @KangAndre. Jika kita tidak tau hal tersebut, wajar saja kalau kita menyebutnya sebagai sedekah. Tetapi tetap, kewajiban dia untuk mempertanggung jawabkannya kepada Allah.
ya tergantung pengemisnya kayaknya kang, kalau pengemis seperti diatas (bawa bayi) kayaknya tidak kasih dah saya tapi kalau pengemisnya sudah tua terus punya "maaf" keterbatasan atau cacat badan kayaknya saya tetap kasih kang.
kalo dikatakan sedekah, psati masuknya sedekah juga sih karena niat kita ya memang itu tapi kalo bahas masalah ini memang ga ada habisnya sih, padahal sekarang ini pajak udah ditagihin dari mana mana tapi masa ga bisa sisihin anggarannya buat ngurusin orang yang ga mampu sih
Setuju den.. Hanya demi beberapa lembar kertas, nyawa anak kecil mau dipertaruhkan... Akan jadi apa penerus muda bangsa ini nanti?
Kasihan juga ya, sekedar tips yang saya lihat itu : cara membedakan pengemis asli dan palsu adalah kalau pengemis asli itu minta di suatu tempat satu kali dan sangat jarang kembali ke tempat yang sama karena malu. na kalau yang palsu nggak punya malu di tempat yang sama
Padahal jelas di UUD 45 disebutkan Fakir miskin dipelihara negara. Betul kata @ludhy pengemis jadi pekerjaan bahkan sudah ada jaringan (mafia) terutama di kota besar. Terlihat susah di Kota tapi bermewah saat pulang di desa.
Yah,,,, kalau lihat pengemis saya sendiri merasa kasihan, tapi kalau cara memperlakukan anak seperti itu...
lebih banyak palsunya. Pengemis asli terpaksa minta-minta karena butuh makan dan tidak minta lagi jika cukup untuk makan. terkadang itu bayi sewaan... (tega banget ibunya )
Jadi ketahuan ya, mana pengemis asli dan mana yg palsu,,,,Tega juga ya ibunya, nyewain anak buat ngemis
Kasihan banget tuh bayinya. Nyari duit sudah nggak pake perikemanusiaan ya...yang mau disalahkan siapa jadinya. harusnya kan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara..nah loh.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah bertindak dengan mengeluarkan fatwa haram atas segala aktivitas yang menganggu ketertiban seperti mengemis, berdagang asongan, mengelap mobil, atau memberi uang di jalan raya.