Alasan saya membenci Disqus.

​

Sebelum saya jelaskan mengapa, saya jelaskan sedikit ringkasan tenteng Disqus:

Disqus (dibaca dalam bahasa Inggris: discuss) merupakan suatu layanan sistem komentar berjaringan di dunia maya. Ratusan ribu situs, mulai dari situs kecil, situs populer seperti Wordpress, Tumblr, Blogspot, hingga situs besar seperti Mashable.com dan CNN.com dapat diintegrasikan dengan Disqus untuk mendukung layanan diskusi bagi para pengguna di dunia maya.

Untuk sistem komentar di blog, Disqus menjadi alternatif layanan komentar dari sistem komentar bawaan blog itu sendiri. Melalui Disqus, komentar-komentar dari para pengguna blog dapat difasilitasi dengan lebih baik. Selain itu, Disqus juga bisa dihubungkan dengan akun si pengguna di berbagai situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Gravatar, maupun situs-situs pendukung seperti Seesmic, dan lain sebagainya.

(Dari Wikipedia.org)​

Lantas mengapa saya (@Garett) membenci Disqus? Saya punya empat alasan:

1. Disqus widget ditulis dalam JavaScript.
   
   Disqus menggunakan JavaScript sebagai front-end yang akan mengoper informasi back-end (server Disqus) ke post atau halaman website anda. Demikian pula dengan Facebook comment dan komentar widget sejenisnya. Beberapa browser dan bahkan ponsel tidak dapat menampilkan komentar Disqus.
   
   Pemuatan komentar front-end dari back-end juga menjadikan website itu mustahil untuk diarsip.
   
   
   
2. Sulit di-index di Mesin Pencarian (SEO).
   
   Semenjak Disqus diproses dengan JavaScript, webcrawler sukar dan bahkan tidak bisa menuai informasi dari isi komentar pada Disqus, sehingga komentar dan diskusi sulit di-index oleh mesin pencarian. Ini berbeda dengan komentar tradisional (komentar bawaan) yang informasi komentar sudah diproses dan dipetakan ke HTML*. (merujuk ke #1)
   
   *) Untuk Pengguna WP: Saya tahu ada plugin Disqus yang bisa memetakan komentar dari Disqus sebelum JavaScript dimuat dan bersahabat dengan SEO. Namun tetap, ini tidak bersahabat dengan Blogger, Tumblr, HTMLy, dan beberapa CMS tanpa integrasi database.
3. Privasi dan Informasi Komentator.
   
   Disqus mengharuskan anda untuk Daftar (sign-in), meskipun terdapat opsi komentar anonim. Walaupun beberapa tidak suka harus sign in dengan Twitter atau Facebook atau Gravatar atau layanan lainnya. Anda tahu.
   
   
   
4. Tidak bersahabat dengan Wordpress.com dan membunuh budaya ngeblog.
   
   Disqus membunuh budaya ngeblog di WP (bila anda tahu); komentar Disqus menghilangkan fungsi ping ada WP. Pernah kasus terjadi oleh sebagian besar Blogger yang kehilangan semua komentar lawas ketika beralih ke Disqus. Juga pihak ke tiga sangat merepotkan, terutama ketika anda memang tidak banyak berurusan dengan ini. (merujuk ke #3)

Penutup dan Kesimpulan

Yup, itulah alasan saya mengapa saya benci Disqus, saya juga menghormatinya. Disqus memiliki penghalau spam yang lebih efektif (dan ini gratis) dibandingkan Akismet pada WP. Disqus juga menghost dan menyimpan riwayat komentar kita juga, sehingga kita bisa mengetahui pada dan dimana dari komentar yang telah diposting.

Bila anda bertanya pakai disqus atau tidak? Saya lebih merekomendasikan untuk memakai komentar bawaan dari blog platform dari pada ini.

Setelah anda membaca ini, apakah anda masih memakai Disqus? Bila masih, apa alasannya?

(Foto: StockSnap.io)

 

Saya sepakat dengan alasannya, tapi saya ngggak membenci disqus
Saya terpaksa pakai disqus cuma di blog htmly saja karena hanya itu dan fesbuk yang bisa dijadikan kolom komentar, lainnya standart platform blog.

 

saya baru tahu nih tentang disqus. mkch infonya gan..

 

saya ngga pakai disqus, soalnya ngga tahu disqus

 

saya sejujurnya gak tau banyak malah tentang disqus...
tp setelah baca ini sya jdi tanbah tau... terima kasih ilmunya.

 

Hahahah saya juga ogah pake Disqus, tapi alasan saya lebih karena bikin loading lambat. Bisa beda 1 - 2 detikan!

 

Saya lebih suka menggunakan komentar default WP karena lebih jauh ringan dan SEO

 

namun disqus juga ada kelebihanya bang, dia punya fasilitas untuk block user yang komentarnya dianggap spam oleh pemilik web.

 

Saya juga agak kesel ama disqus masalahnya kadang" gak nongol jadi musti refresh, enakan bawaan dari cms sih kata saya juga

 

Default bawaaan WP emang lebih asik

 

Front matter problem. Saya juga alami ini saat pakai Jekyll dan jenis static genetator lain. JavaScript comment memang hanya salah satu jalannya.

Disqus nggak terlalu populer, eh? Hahahahaha.

Ya, itu kelebihannya. Tidak hanya efektif tapi juga gratis.

 

sama Den,, ane paling benci berkomentar di blog yang pasang disqus,,,

 

Kl dulu sempat pakai disqus karena pengguna fb n twitter bisa komen tapi karena loading blog agak lambat jdi pilih default bawaan WP lagi

 

Tapi kenapa ya pernah dapat backlink dari diskus, berarti kena index juga barangkali , cuma mungkn lama tidaknya tidak tau.

 

Saya sampai sekarang masih bingung mau pasang disqus atau bawaan WP.

WP sering dapat spam, sampe 700

kabarnya disqus tanpa plugin lebih ringan. Menurut agan bagaimana?

 

kalau saya pakai disqus karena jarang ada spam..
Kalau pakai bawaan wp apalagi facebook spammernya ga ketolongan

 

Kalau pake disqus komentar di blog pada kagak ada bang

 

@ilhamalakbar gunakan siganture https://www.bersosial.com/account/signature jangan LINK NGAWUR

 

iya sama den, saya pun ga tau banyak tentang disqus tp infonya bagus terus disampaikan dengan sangat jelas. thank you

 

Tambahan: Kini kita dapat singkron komentar Disqus ke Blogger melalui pengaturan panel. Info lebih lengkap bisa lihat artikel oleh Mas @Dan di: http://www.danpros.com/2014/01/google-indexes-the-content-inside-an-iframe

h/t Mas @ncang. Teriamakasih atas informasinya.