Akibat Patah Tulang Yang Tidak Diobati

Discussion in 'Health & Medical' started by alit kurniawan, Jan 3, 2019.

  1. alit kurniawan

    alit kurniawan Member

    Joined:
    Aug 1, 2018
    Messages:
    500
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    18
    Kondisi dari patah tulang ternyata dapat dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Biasanya, untuk pengobatan atau masa pemulihan tulang yang patah akan menjalani waktu yang cukup lama, tergantung pada kondisi masing-masing. Namun, bagaimana jika patah tulang yang anda derita tidak segera diobati ? Simak informasinya berikut ini

    Timbul beragam komplikasi bahkan hingga kanker akibat dari patah tulang yang tidak tiobati akan menyebabkan rasa sakit yang begitu luar biasa. Pada kondisi kejadian ini akan terjadi adanya bunyi yang disebabkan karena patahan atau pergerakan yang tidak sesuai dengan kemampuan tulang. Hal ini biasa disebut dengan krepitasi.

    Ketika terjadi krepitasi, timbul adanya pergesekan yang antara tulang yang patah. Terdapat banyak risiko yang harus diambil jika patah tulang tidak segera diobati. Berikut ini adalah beberapa bahaya jika patah tulang tidak segera diobati, diantaranya :

    1. Rasa Sakit Yang Tidak Tertahankan

    Apabila patah tulang dibiarkan dan tidak segera diobati atau ditangai akan mengalami kelainan. Cacat permanen merupakan kelainan dari risiko kondisi tersebut. Apabila hal ini terjadi, maka anda akan kesulitan untuk melakukan pengobatan dengan tepat.

    Biasanya, penanganan juga akan lebih berisiko besar dan berakibat fatal. Melakukan pembenaran posisi juga perlu. Berbagai macam perawatan pun harus dilakukan agar risiko komplikasi dapat diantisipasi. Penderita dari patah tulang yang tidak segera diobati, akan mengalami rasa sakit yang terus-menerus dan tidak tertahankan. Hal ini tentu saja akan mengganggu aktivitas sehari-hari anda.

    2. Tulang Menyatu Tetapi Tidak Sempurna

    Ketika proses penyatuan tulang yang terjadi pada kondisi tubuh yang mengalami cedera patah maka harus dilakukan dengan cara yang sempurna. Hal ini bertujuan agar tubuh dapat melakukan aktivitas dengan normal kembali.

    Proses dari penyambungan ini biasanya akan dimulai pada tumbuhnya bagian jaringan baru cartilago yang terdapat di bagian ujung fragmen. Ditemukan bagian granula jaringan yang mengandung banyak pembuluh darah pada tulang yang patah. Sering lakukan pemeriksaan dan konsultasi untuk mengetahui ciri-ciri dari tulang yang sudah tersambung.

    Apabila penyambungan yang terjadi tidak sempurna, maka tentu saja akan menghambat dari fungsi tulang itu sendiri. Kemampuan dari tulang juga akan mengalami penurunan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Terdapat proses yang sangat lama akan mengalami kesulitan pada saat akan diulang. Jika saja terjadi tulang yang mengalami penyambungan tidak sempurna, maka harus segera mendapatkan penanganan medis.

    3. Kerusakan Jaringan

    Istilah dari kerusakan jaringan ini sering dikenal dengan nama nekrosis. Kejadian kematian jaringan yang diakibatkan oleh penekakan pada tulang yang patah ini adalah pengertian dari nekrosis. Selain itu, nekrosis juga akan menyebabkan terjadinya risiko infeksi yang lama untuk sembuh, bahkan dapat beresiko hingga tidak akan sembuh.

    Tidak hanya itu saja, kecacatan juga dapat beresiko untuk memicu kanker tulang sehingga mengetahui cara pencegahan kanker tulang.

    4. Pemendekan Tulang

    Risiko yang terjadi adalah posisi dari tulang yang semakin jauh. Terkadang, pada penyambungan tulang yang patah dibutuhkan alat untuk dapat mencapai posisi yang benar. Oleh sebab itu, jika hanya dibiarkan, maka tulang bisa mengalami kebengkokan. Ala tersebut misalnya sering memanfaatkan fungsi gips pada patah tulang.

    5. Tulang Menyatu

    Terdapat juga kejadian dimana penyatuan pada tulang akan dimulai dengan penyatuan callus. Kasusu ini kemungkinan terjadi pada tulang menyatu namun jarang. Sebaiknya dibutuhkan tenaga ahli untuk meminimalisir risiko kecacatan.

    Melakukan penyembuhan tulang retak ini memang benar-benar harus dilakukan sehingga diperlukan tenaga medis dalam bantuan pengembalian bentuk tulang seperti normal kembali. Proses ini akan terjadi pembentukan cartilago maka akan dimulai dengan perkembangan pada fibrous callus. Proses penyatuan ini membutuhkan waktu hingga 6 minggu.

    6. Penyembuhan Tulang Tidak Sempurna

    Kondisi tulang juga memiliki risiko untuk mengalami penyembuhan yang tidak sempurna. Biasanya, tulang memang akan dapat tumbuh dengan alami dengan sendirinya. Akan tetapi, kondisi tulang tersebut akan menyebabkan kecacatan jika tidak dalam pengawasan dan penanganan yang benar.

    Misalnya seperti pada tulang yang mempunyai sifat sepasang mungkin akan kehilangan keseimbangannya sehingga ada salah satu yang mengalami kecacatan.

    7. Merusak Saraf

    Jika tidak segera diobati pada tulang yang patah, akan beresiko juga untuk merusak saraf. Apabiila saraf yang rusak akibat dari patah tulang yang tidak diobati, maka akan mengalami pendarahan.

    Kondisi ini tentu saja dapat beresiko untuk mengancam nyawa seseorang. Saraf tentunya memiliki peran yang sangat penting di dalam motorik. Maka dari itu, jika hal ini terganggu maka respon tubuh juga dapat terganggu. Apabila kondisi ini berlangsung secara lama, maka akan membahayakan diri pasien itu sendiri.

    8. Tulang Tidak Kembali Seperti Semula

    Dibutuhkan waktu pada saat proses penyatuan pada tulang. Kondisi ini terjadi tidak dengan tiba-tiba dan membutuhkan proses serta kesabaran. Apabila terjadi pendarahan, maka diketahui adanya kerusakan yang terjadi pada kanalis havers. Jaringan tersebut merupakan jaringan lunak yang terdapat pada tulang.

    Pembuluh akan mengalmi gangguan dan juga adanya kerusakan. Ketika osteosit diketahui telah mengalami kematian sel, akibat patah tulang yang tidak diobati pada proses pembekuan darah membutuhkan waktu 1-3 hari. Segera konsultasikan atau melakukan pengobatan dengan cara yang benar dan tepat.
     
Loading...

Share This Page