.::JADIKAN AL QUR'AN DAN AS-SUNNAH SEBAGAI PEDOMAN, JANGAN PSYCHOLOG ::. Copas dari Bintang Polaris Follow · September 9 · Kekeliruan Buku Pendidikan Mengharamkan Kata "JANGAN" Salah seorang pendidik pernah berkata, "Pintu terbesar yang mudah dimasuki Yahudi ada dua, yaitu dunia psikologi dan dunia pendidikan." Karena itulah, berangkat dari hal ini. Kita akan mengupas beberapa "kekeliruan" pada buku-buku pendidikan, seminar, teori pendidikan, dll. Yang kadang sudah menjangkiti beberapa pendidik muslim, para ayah dan ibu, yaitu melarang berkata "Jangan" pada Anak. Beberapa waktu lalu, saya sepakat dengan hal ini. Maka dengan tertulisnya artikel ini, saya bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala dari bahayanya doktrin di atas. Mari kita lihat, beberapa perkataan 'dalam pendidikan' tentang larangan mengucapkan kata 'jangan' pada anak, misalnya "..gunakan kata-kata preventif, seperti hati- hati, berhenti, diam di tempat, atau stop. Itu sebabnya kita sebaiknya tidak menggunakan kata 'jangan' karena alam bawah sadar manusia tidak merespons dengan cepat kata "jangan.." Pada media online detik.com, pernah tertulis artikel 'Begini Caranya Melarang Anak Tanpa Gunakan Kata 'Tidak' atau 'Jangan', bertuliskan demikian: "..Tak usah bingung, untuk melarang anak tak melulu harus dengan kata jangan atau tidak..." Pada sebuah artikel lain, berjudul, "Mendidik Anak Tanpa Menggunakan Kata JANGAN” tertulis, "Kata 'jangan' akan memberikan nuansa negatif dan larangan dari kita sebagai orangtua, maka dari itu coba untuk mengganti dengan kata yang lebih positif dan berikan alasan yang dapat diterima anak..." Nah, inilah syubhat (keraguan/kerancuan). Indah nampaknya, tapi di dalamnya terkandung bahaya yang fatal. Mari kita bahas syubhat yang mereka gelontorkan. Sebelumnya, kalau kita mau teliti, mari kita tanyakan kepada mereka yang melarang kata 'jangan', apakah ini punya landasan dalam Al-Qur'an dan hadits? Apakah semua ayat di dalam al-Qur'an tidak menggunakan kata "Laa (jangan)"? Mereka pun mengatakan jangan terlalu sering mengatakan jangan. Sungguh mereka lupa bahwa lebih dari 500 kalimat dalam ayat Al-Qur’an menggunakan kata “jangan". Allohu Akbar, banyak sekali! Mau dikemanakan kebenaran ini? Apa mau dibuang? Apa mau lebih memilih teori-teori yang dhoif? Kalau mereka mengatakan kata jangan bukan tindakan preventif (pencegahan), maka kita tanya, apakah Anda mengenal Luqman Al-Hakim? (Surah Luqman ayat 12 sampai 19). Kisah ini dibuka dengan penekanan Allah bahwa Luqman itu orang yang diberi hikmah, orang arif yang secara tersirat kita diperintahkan untuk meneladaninya (“walaqod ataina luqmanal hikmah….” . dst) Apa bunyi ayat yang kemudian muncul? Ayat 13 lebih tegas menceritakan bahwa Luqman itu berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, JANGANLAH engkau menyekutukan Allah. Sesungguhnya syirik itu termasuk dosa yang besar”. Inilah bentuk tindakan preventif yang sangat tegas dalam al-Qur'an. Sampai pada ayat 19, ada 4 kata “ laa" (jangan) yang dilontarkan oleh Luqman kepada anaknya, yaitu “laa tusyrik billah”, “fa laa tuthi’humaa”, “Wa laa tusha’ir khaddaka linnaasi”, dan “wa laa tamsyi fil ardli maraha”. Luqman tidak perlu mengganti kata “jangan menyekutukan Allah” dengan (misalnya) "esakanlah Allah”. Pun demikian dengan “Laa” yang lain, tidak diganti dengan kata-kata kebalikan yang bersifat anjuran. Mengapa Luqmanul Hakim tidak menganti "jangan" dengan "diam/hati-hati"? Karena ini bimbingan Alloh. Perkataan "jangan" itu mudah dicerna oleh anak, sebagaimana penuturan Luqman Hakim kepada anaknya. Dan perkataan "jangan" juga positif, tidak negatif. Ini semua bimbingan dari Alloh Subhanahu wa ta'ala, bukan teori pendidikan Yahudi. Adakah pribadi psikolog atau pakar parenting pencetus aneka teori ‘modern’ yang melebihi kemuliaan dan senioritas Luqman? Tidak ada. Luqman bukan nabi, tetapi namanya diabadikan oleh Allah dalam Kitab suci karena ketinggian ilmunya. Dan tidak satupun ada nama psikolog yang kita temukan dalam kitabullah itu. Membuang kata “jangan” justru menjadikan anak hanya dimanja oleh pilihan yang serba benar. Ia tidak memukul teman bukan karena mengerti bahwa memukul itu terlarang dalam agama, tetapi karena lebih memilih berdamai. Ia tidak sombong bukan karena kesombongan itu dosa, melainkan hanya karena menganggap rendah hati itu lebih aman baginya. Dan kelak, ia tidak berzina bukan karena takut adzab Alloh, tetapi karena menganggap bahwa menahan nafsu itu pilihan yang dianjurkan orang tuanya. Nas alulloha salaman wal afiyah. Anak-anak hasil didikan tanpa “jangan” berisiko tidak punya “sense of syariah” dan keterikatan hukum. Mereka akan sangat tidak peduli melihat kemaksiatan bertebaran, tidak perhatian lagi dengan amar ma'ruf nahi mungkar, tidak ada lagi minat untuk mendakwahi manusia yang dalam kondisi bersalah, karena dalam hatinya berkata “itu pilihan mereka, saya tidak demikian”. Mereka bungkam melihat penistaan agama karena otaknya berbunyi “mereka memang begitu, yang penting saya tidak melakukannya”. Itulah sebenar-benar paham liberal, yang 'humanis’, toleran, dan menghargai pilihan-pilihan. Jadi, bila kita yakini dan praktikkan teori parenting barat itu, maka sesungguhnya kita bersiap anak-anak kita tumbuh menjadi generasi liberal. Haruskah kita simpan saja Al-Qur’an di lemari paling dalam, dan kita lebih memilih teori2 yahudi? Astagfirulloh! [Rujukan: Al-Qur'an, Akh Budi, Akh Yazid (Abu Hanin Komentar gurunda ustadz Fauzil Adhim: Terkait kata jangan atau tidak, dalam agama sudah sangat jelas bahwa kata jangan maupun tidak justru tak dapat dilepaskan. Syahadat diawali kata tidak. Nasehat Luqman menggunakan kata yang sama dengan makna jangan. Ada ribuan kata bermakna tidak/jangan dalam Al-Qur'an. Tapi jika kita cuma mengetik bahasa Endonesiyah "jangan" di Al-Qur'an for android, ketemunya cuma sekitar 360 Saya pernah membahas ini di buku Saat Berharga untuk Anak Kita. Di luar itu, jika kita seorang guru, salah satu hal penting untuk keberhasilan kelas adalah manajemen kelas. Dan urutan pertama dalam manajemen kelas adalah Aturan & Prosedur yang isi pokoknya Larangan dan Perintah. (Hasil diskusi via WA) abbymolana, Oct 12, 2014 #1 asli3rut Member Joined: Sep 6, 2014 Messages: 641 Likes Received: 44 Trophy Points: 28 IYA Kita lihat alquran juga hampir banyak bilang jangan... tidak apa-apa asli3rut, Oct 12, 2014 #2 Ardilas Super Level Joined: Feb 18, 2013 Messages: 4,243 Likes Received: 317 Trophy Points: 83 Google+: Author Kalau anda ingin membentuk diri menjadi orang tua yang tegas. Kata jangan sangat pas untuk digunakan setiap kali mendidik anak. Berbeda kalau anda ingin menjadi orang tua yang bisa menjadi teman anak anda sendiri. Ardilas, Oct 12, 2014 #3 Fahmi Newbie Joined: Dec 5, 2012 Messages: 1,719 Likes Received: 159 Trophy Points: 63 Google+: Author Saya termasuk orang tua yang paling sering bilang "jangan" ke anak saya habisnya anak saya itu gk bisa diem hehehehe.. pernah denger ucapan jangan terlalu sering bilang jangan pada anak, tapi memang saya gk bisa sepertinya hehe.. Hal ini yang terjadi banyak disaat ini, kadang malah ada yang mencela perbuatan golongan yang mencoba membungkam penistaan agama dengan alasan anarkis dll.. harusnya kita bisa berpikir, dibalik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap penistaan sebuah agama, lebih baik diam dan lihatlah yang benar itu akan selalu menang.. Fahmi, Oct 12, 2014 #4 debays Active Member Joined: Jul 18, 2014 Messages: 1,409 Likes Received: 58 Trophy Points: 48 katanya sih iya sebaiknya hindari penggunaan kata jangan, thanks infonya... debays, Oct 12, 2014 #5 opsionalis Member Joined: Mar 3, 2014 Messages: 96 Likes Received: 10 Trophy Points: 8 Bearti, kata "jangan" tepatnya digunakan saat mencegah hal-hal yang memang benar-benar jangan di lakukan seperti "Janganlah kau dekati Zina. . ." opsionalis, Oct 12, 2014 #6 desi sartika Member Joined: Sep 21, 2014 Messages: 29 Likes Received: 2 Trophy Points: 8 Betul banget desi sartika, Oct 13, 2014 #7 firman Member Joined: Aug 31, 2014 Messages: 335 Likes Received: 14 Trophy Points: 18 bagus banget gan infonya firman, Oct 13, 2014 #8 abditea Member Joined: Sep 24, 2014 Messages: 503 Likes Received: 23 Trophy Points: 18 Baru atau ane..dari sekarang ane tahan nih mulut ane dari kalimat jangan..makasih sharingnya gan abditea, Oct 13, 2014 #9 abbymolana Member Joined: Oct 11, 2014 Messages: 187 Likes Received: 4 Trophy Points: 18 gunakanlah kata "jangan" pada kondisi yang tepat, tidak dalam setiap kondisi atau dilakukan secara berlebihan dan begitu pula sebaliknya menjadi "anti-jangan" seperti "jangan berlebihan terhadap sesuatu atau dalam sesuatu!" abbymolana, Oct 13, 2014 #10 erick Member Joined: Jun 5, 2014 Messages: 84 Likes Received: 6 Trophy Points: 18 "Salah seorang pendidik pernah berkata, "Pintu terbesar yang mudah dimasuki Yahudi ada dua, yaitu dunia psikologi dan dunia pendidikan." " tambahin satu lagi gan, teknologi . Jadi jangan pake software windows, internet , Facebook atau media sosial lainnya , bikinan yahudi tuch. Jadi amannya kita tinggal di gua aja yuk hhehehhee erick, Oct 13, 2014 #11 abbymolana Member Joined: Oct 11, 2014 Messages: 187 Likes Received: 4 Trophy Points: 18 benarkah? ini sebuah solusi ataukah...? abbymolana, Oct 13, 2014 #12 ninafaira Member Joined: Sep 14, 2014 Messages: 168 Likes Received: 6 Trophy Points: 18 thanks ya atas infonya ninafaira, Oct 14, 2014 #13 Gagat Riyadi Member Joined: May 10, 2014 Messages: 154 Likes Received: 8 Trophy Points: 18 Kata jangan banyak juga di dalam alquran namun penempatan katanya untuk makna yang lebih baik. Gagat Riyadi, Oct 14, 2014 #14 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Nasehat Untuk Orang Pentingnya Puasa Ramadhan Untuk Umat Muslim DwiKhasbullah, Mar 18, 2024, in forum: General Discussion Replies: 0 Views: 875 DwiKhasbullah Mar 18, 2024 10 Hal yang Membuat Marmer Populer untuk Lantai Rumah Chandra Devi, Dec 22, 2023, in forum: General Discussion Replies: 0 Views: 1,550 Chandra Devi Dec 22, 2023 Memilih Sajadah yang Bagus untuk Sholat yang Nyaman hanifah, Nov 1, 2023, in forum: General Discussion Replies: 0 Views: 1,014 hanifah Nov 1, 2023 5 Tips Memilih Marmer yang Tepat untuk Bangunan Masjid Chandra Devi, Sep 30, 2023, in forum: General Discussion Replies: 0 Views: 1,195 Chandra Devi Sep 30, 2023 Alasan Memilih Jasa Pembayaran untuk Transaksi Kartu Kredit dan PayPal kreasinfo, Aug 12, 2023, in forum: General Discussion Replies: 0 Views: 1,704 kreasinfo Aug 12, 2023 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Kalau anda ingin membentuk diri menjadi orang tua yang tegas. Kata jangan sangat pas untuk digunakan setiap kali mendidik anak. Berbeda kalau anda ingin menjadi orang tua yang bisa menjadi teman anak anda sendiri.
Saya termasuk orang tua yang paling sering bilang "jangan" ke anak saya habisnya anak saya itu gk bisa diem hehehehe.. pernah denger ucapan jangan terlalu sering bilang jangan pada anak, tapi memang saya gk bisa sepertinya hehe.. Hal ini yang terjadi banyak disaat ini, kadang malah ada yang mencela perbuatan golongan yang mencoba membungkam penistaan agama dengan alasan anarkis dll.. harusnya kita bisa berpikir, dibalik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap penistaan sebuah agama, lebih baik diam dan lihatlah yang benar itu akan selalu menang..
Bearti, kata "jangan" tepatnya digunakan saat mencegah hal-hal yang memang benar-benar jangan di lakukan seperti "Janganlah kau dekati Zina. . ."
gunakanlah kata "jangan" pada kondisi yang tepat, tidak dalam setiap kondisi atau dilakukan secara berlebihan dan begitu pula sebaliknya menjadi "anti-jangan" seperti "jangan berlebihan terhadap sesuatu atau dalam sesuatu!"
"Salah seorang pendidik pernah berkata, "Pintu terbesar yang mudah dimasuki Yahudi ada dua, yaitu dunia psikologi dan dunia pendidikan." " tambahin satu lagi gan, teknologi . Jadi jangan pake software windows, internet , Facebook atau media sosial lainnya , bikinan yahudi tuch. Jadi amannya kita tinggal di gua aja yuk hhehehhee