Nasehat Untuk Orang Tua (Katagori: Penting..! )

Discussion in 'General Discussion' started by abbymolana, Oct 12, 2014.

  1. abbymolana

    abbymolana Member

    Joined:
    Oct 11, 2014
    Messages:
    187
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    .::JADIKAN AL QUR'AN DAN AS-SUNNAH SEBAGAI PEDOMAN, JANGAN PSYCHOLOG ::.

    Copas dari Bintang Polaris
    Follow · September 9 ·

    Kekeliruan Buku Pendidikan Mengharamkan Kata "JANGAN"

    Salah seorang pendidik pernah berkata, "Pintu terbesar yang mudah dimasuki Yahudi ada dua, yaitu dunia psikologi dan dunia pendidikan."

    Karena itulah, berangkat dari hal ini. Kita akan mengupas beberapa "kekeliruan" pada buku-buku pendidikan, seminar, teori pendidikan, dll.

    Yang kadang sudah menjangkiti beberapa pendidik muslim, para ayah dan ibu, yaitu melarang berkata "Jangan" pada Anak.

    Beberapa waktu lalu, saya sepakat dengan hal ini.
    Maka dengan tertulisnya artikel ini, saya bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa ta'ala dari bahayanya doktrin di atas.

    Mari kita lihat, beberapa perkataan 'dalam pendidikan' tentang larangan mengucapkan kata 'jangan' pada anak, misalnya "..gunakan kata-kata preventif, seperti hati- hati, berhenti, diam di tempat, atau stop. Itu sebabnya kita sebaiknya
    tidak menggunakan kata 'jangan' karena alam bawah sadar manusia tidak merespons dengan cepat kata "jangan.."

    Pada media online detik.com, pernah tertulis artikel 'Begini Caranya Melarang Anak Tanpa Gunakan Kata 'Tidak' atau 'Jangan', bertuliskan demikian:

    "..Tak usah bingung, untuk melarang anak tak melulu harus dengan kata jangan atau tidak..."

    Pada sebuah artikel lain, berjudul, "Mendidik Anak Tanpa Menggunakan Kata JANGAN” tertulis, "Kata 'jangan' akan memberikan nuansa negatif dan larangan dari kita sebagai orangtua, maka dari itu coba untuk mengganti dengan kata yang lebih
    positif dan berikan alasan yang dapat diterima anak..."

    Nah, inilah syubhat (keraguan/kerancuan). Indah nampaknya, tapi di dalamnya terkandung bahaya yang fatal. Mari kita bahas syubhat yang mereka gelontorkan. Sebelumnya, kalau kita mau teliti, mari kita tanyakan kepada mereka yang melarang kata 'jangan', apakah ini punya landasan dalam Al-Qur'an dan hadits?

    Apakah semua ayat di dalam al-Qur'an tidak menggunakan kata "Laa (jangan)"?

    Mereka pun mengatakan jangan terlalu sering mengatakan jangan. Sungguh mereka lupa bahwa lebih dari 500 kalimat dalam ayat Al-Qur’an menggunakan kata “jangan". Allohu Akbar, banyak sekali!

    Mau dikemanakan kebenaran ini?
    Apa mau dibuang?
    Apa mau lebih memilih teori-teori yang dhoif?

    Kalau mereka mengatakan kata jangan bukan tindakan preventif (pencegahan), maka kita tanya, apakah Anda mengenal Luqman Al-Hakim? (Surah Luqman ayat 12 sampai 19).

    Kisah ini dibuka dengan penekanan Allah bahwa Luqman itu orang yang diberi hikmah, orang arif yang secara tersirat kita diperintahkan untuk meneladaninya (“walaqod ataina luqmanal hikmah….” . dst)

    Apa bunyi ayat yang kemudian muncul? Ayat 13 lebih tegas menceritakan bahwa Luqman itu berkata kepada anaknya, “Wahai anakku, JANGANLAH engkau menyekutukan Allah. Sesungguhnya syirik itu termasuk dosa yang besar”.

    Inilah bentuk tindakan preventif yang sangat tegas dalam al-Qur'an. Sampai pada ayat 19, ada 4 kata “ laa" (jangan) yang dilontarkan oleh Luqman kepada anaknya, yaitu “laa tusyrik billah”, “fa laa tuthi’humaa”, “Wa laa tusha’ir khaddaka linnaasi”,
    dan “wa laa tamsyi fil ardli maraha”.

    Luqman tidak perlu mengganti kata “jangan menyekutukan Allah” dengan (misalnya)
    "esakanlah Allah”. Pun demikian dengan “Laa” yang lain, tidak diganti dengan kata-kata kebalikan yang bersifat anjuran.

    Mengapa Luqmanul Hakim tidak menganti "jangan" dengan "diam/hati-hati"? Karena ini bimbingan Alloh.

    Perkataan "jangan" itu mudah dicerna oleh anak, sebagaimana penuturan Luqman Hakim kepada anaknya.

    Dan perkataan "jangan" juga positif, tidak negatif. Ini semua bimbingan dari Alloh Subhanahu wa ta'ala, bukan teori pendidikan Yahudi.

    Adakah pribadi psikolog atau pakar parenting pencetus aneka teori ‘modern’ yang melebihi kemuliaan dan senioritas Luqman? Tidak ada.

    Luqman bukan nabi, tetapi namanya diabadikan oleh Allah dalam Kitab suci karena ketinggian ilmunya. Dan tidak satupun ada nama psikolog yang kita temukan dalam kitabullah itu.

    Membuang kata “jangan” justru menjadikan anak hanya dimanja oleh pilihan yang serba benar.

    Ia tidak memukul teman bukan karena mengerti bahwa memukul itu terlarang dalam agama, tetapi karena lebih memilih berdamai.

    Ia tidak sombong bukan karena kesombongan itu dosa, melainkan hanya karena
    menganggap rendah hati itu lebih aman baginya.

    Dan kelak, ia tidak berzina bukan karena takut adzab Alloh, tetapi karena menganggap bahwa menahan nafsu itu pilihan yang dianjurkan orang
    tuanya.

    Nas alulloha salaman wal afiyah.
    Anak-anak hasil didikan tanpa “jangan” berisiko tidak punya “sense of syariah” dan keterikatan hukum.

    Mereka akan sangat tidak peduli melihat kemaksiatan bertebaran, tidak perhatian lagi dengan amar ma'ruf nahi mungkar, tidak ada lagi minat untuk mendakwahi manusia yang dalam kondisi bersalah, karena dalam hatinya berkata “itu pilihan mereka, saya tidak demikian”.

    Mereka bungkam melihat penistaan agama karena otaknya berbunyi “mereka memang begitu, yang penting saya tidak melakukannya”.

    Itulah sebenar-benar paham liberal, yang 'humanis’, toleran, dan menghargai pilihan-pilihan.

    Jadi, bila kita yakini dan praktikkan teori parenting barat itu, maka sesungguhnya kita bersiap anak-anak kita tumbuh menjadi generasi liberal.

    Haruskah kita simpan saja Al-Qur’an di lemari paling dalam, dan kita lebih memilih teori2 yahudi? Astagfirulloh!

    [Rujukan: Al-Qur'an, Akh Budi, Akh Yazid (Abu Hanin

    Komentar gurunda ustadz Fauzil Adhim: Terkait kata jangan atau tidak, dalam agama sudah sangat jelas bahwa kata jangan maupun tidak justru tak dapat dilepaskan. Syahadat diawali kata tidak. Nasehat Luqman menggunakan kata yang sama dengan makna jangan.

    Ada ribuan kata bermakna tidak/jangan dalam Al-Qur'an. Tapi jika kita cuma mengetik bahasa Endonesiyah "jangan" di Al-Qur'an for android, ketemunya cuma sekitar 360

    Saya pernah membahas ini di buku Saat Berharga untuk Anak Kita.

    Di luar itu, jika kita seorang guru, salah satu hal penting untuk keberhasilan kelas adalah manajemen kelas. Dan urutan pertama dalam manajemen kelas adalah Aturan & Prosedur yang isi pokoknya Larangan dan Perintah.

    (Hasil diskusi via WA)
     
  2. asli3rut

    asli3rut Member

    Joined:
    Sep 6, 2014
    Messages:
    641
    Likes Received:
    44
    Trophy Points:
    28
    IYA Kita lihat alquran juga hampir banyak bilang jangan... tidak apa-apa
     
  3. Ardilas

    Ardilas Super Level

    Joined:
    Feb 18, 2013
    Messages:
    4,243
    Likes Received:
    317
    Trophy Points:
    83
    Google+:
    Kalau anda ingin membentuk diri menjadi orang tua yang tegas. Kata jangan sangat pas untuk digunakan setiap kali mendidik anak. Berbeda kalau anda ingin menjadi orang tua yang bisa menjadi teman anak anda sendiri.
     
  4. Fahmi

    Fahmi Newbie

    Joined:
    Dec 5, 2012
    Messages:
    1,719
    Likes Received:
    159
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    Saya termasuk orang tua yang paling sering bilang "jangan" ke anak saya :D habisnya anak saya itu gk bisa diem hehehehe.. pernah denger ucapan jangan terlalu sering bilang jangan pada anak, tapi memang saya gk bisa sepertinya hehe..
    Hal ini yang terjadi banyak disaat ini, kadang malah ada yang mencela perbuatan golongan yang mencoba membungkam penistaan agama dengan alasan anarkis dll.. harusnya kita bisa berpikir, dibalik tidak bisa melakukan apa-apa terhadap penistaan sebuah agama, lebih baik diam dan lihatlah yang benar itu akan selalu menang.. :)
     
  5. debays

    debays Active Member

    Joined:
    Jul 18, 2014
    Messages:
    1,409
    Likes Received:
    58
    Trophy Points:
    48
    katanya sih iya sebaiknya hindari penggunaan kata jangan, thanks infonya...
     
  6. opsionalis

    opsionalis Member

    Joined:
    Mar 3, 2014
    Messages:
    96
    Likes Received:
    10
    Trophy Points:
    8
    Bearti, kata "jangan" tepatnya digunakan saat mencegah hal-hal yang memang benar-benar jangan di lakukan seperti "Janganlah kau dekati Zina. . ."
     
  7. desi sartika

    desi sartika Member

    Joined:
    Sep 21, 2014
    Messages:
    29
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
  8. firman

    firman Member

    Joined:
    Aug 31, 2014
    Messages:
    335
    Likes Received:
    14
    Trophy Points:
    18
  9. abditea

    abditea Member

    Joined:
    Sep 24, 2014
    Messages:
    503
    Likes Received:
    23
    Trophy Points:
    18
    Baru atau ane..dari sekarang ane tahan nih mulut ane dari kalimat jangan..makasih sharingnya gan*bagus*
     
  10. abbymolana

    abbymolana Member

    Joined:
    Oct 11, 2014
    Messages:
    187
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    gunakanlah kata "jangan" pada kondisi yang tepat, tidak dalam setiap kondisi atau dilakukan secara berlebihan dan begitu pula sebaliknya menjadi "anti-jangan"

    seperti "jangan berlebihan terhadap sesuatu atau dalam sesuatu!"
     
  11. erick

    erick Member

    Joined:
    Jun 5, 2014
    Messages:
    84
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    "Salah seorang pendidik pernah berkata, "Pintu terbesar yang mudah dimasuki Yahudi ada dua, yaitu dunia psikologi dan dunia pendidikan." "

    tambahin satu lagi gan, teknologi .
    Jadi jangan pake software windows, internet , Facebook atau media sosial lainnya , bikinan yahudi tuch. Jadi amannya kita tinggal di gua aja yuk hhehehhee
     
  12. abbymolana

    abbymolana Member

    Joined:
    Oct 11, 2014
    Messages:
    187
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    benarkah? ini sebuah solusi ataukah...?
     
  13. ninafaira

    ninafaira Member

    Joined:
    Sep 14, 2014
    Messages:
    168
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
  14. Gagat Riyadi

    Gagat Riyadi Member

    Joined:
    May 10, 2014
    Messages:
    154
    Likes Received:
    8
    Trophy Points:
    18
    Kata jangan banyak juga di dalam alquran namun penempatan katanya untuk makna yang lebih baik.
     
Loading...

Share This Page