10 Rahasia Kesuksesan Orang Jepang

Discussion in 'Usaha Kecil Menengah' started by bungapapan, Sep 19, 2013.

  1. bungapapan

    bungapapan Member

    Joined:
    Sep 10, 2013
    Messages:
    33
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    8
    [​IMG]

    Berikut beberapa rahasia sukses orang Jepang:

    1. Kerja Keras

    Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang adalah 2450 jam/tahun, sangat tinggi dibandingkan dengan Amerika (1957 jam/tahun), Inggris (1911 jam/tahun), Jerman (1870 jam/tahun), dan Perancis (1680 jam/tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh 5-6 orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang boleh dikatakan "agak memalukan" di Jepang, dan menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk "yang tidak dibutuhkan" oleh perusahaan.

    2. Malu

    Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika mereka kalah dan pertempuran. Masuk ke dunia modern, wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan diri” bagi para pejabat (mentri, politikus, dsb) yang terlibat masalah korupsi atau merasa gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan memotong jalur di tengah jalan. Mereka malu terhadap lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

    3. Hidup Hemat

    Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam keseharian. Sikap anti konsumerisme berlebihan ini nampak dalam berbagai bidang kehidupan. Di masa awal mulai kehidupan di Jepang, saya sempat terheran-heran dengan banyaknya orang Jepang ramai belanja di supermarket pada sekitar jam 19:30. Selidik punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum tutup. Seperti diketahui bahwa Supermarket di Jepang rata-rata tutup pada pukul 20:00.

    4. Loyalitas

    Loyalitas membuat sistem karir di sebuah perusahaan berjalan dan tertata dengan rapi. Sedikit berbeda dengan sistem di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin implikasi dari Industri di Jepang yang kebanyakan hanya mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business) perusahaan.

    5. Inovasi

    Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete Tape tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh perusahaan Phillip Electronics. Tapi yang berhasil mengembangkan dan membundling model portable sebagai sebuah produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio Morita, founder dan CEO Sony pada masa itu. Sampai tahun 1995, tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan orang Jepang, patennya dimiliki orang Amerika. Tapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih cepat dan murah.

    6. Pantang Menyerah

    Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun dibawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi. Ketika restorasi Meiji (meiji ishin) datang, bangsa Jepang cepat beradaptasi dan menjadi fast-learner.

    Kemiskinan sumber daya alam juga tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari negara lain termasuk Indonesia . Kabarnya kalau Indonesia menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah Jepang akan gelap gulita Rentetan bencana terjadi di tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki , disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo . Ternyata Jepang tidak habis. Dalam beberapa tahun berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri otomotif dan bahkan juga kereta cepat (shinkansen).

    Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis peralatan elektronik di tahun 1945 masih mampu merangkak, mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga awalnya menjadi tertawaan orang ketika menawarkan produk Cassete Tapenya yang mungil ke berbagai negara lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony Walkman-nya. Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori dimana orang harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan). Kapan-kapan saya akan kupas lebih jauh tentang ini

    7. Budaya Baca

    Jangan kaget kalau anda datang ke Jepang dan masuk ke densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau koran. Tidak peduli duduk atau berdiri, banyak yang memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak penerbit yang mulai membuat man-ga (komik bergambar) untuk materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA. Pelajaran Sejarah, Biologi, Bahasa, dsb disajikan dengan menarik yang membuat minat baca masyarakat semakin tinggi. Saya pernah membahas masalah komik pendidikan di blog ini. Budaya baca orang Jepang juga didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-buku asing (bahasa inggris, perancis, jerman, dsb). Konon kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah dimulai pada tahun 1684, seiring dibangunnya institute penerjemahan dan terus berkembang sampai jaman modern. Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan.

    8. Kerjasama Kelompok

    Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot bahwa “1 orang professor Jepang akan kalah dengan satu orang professor Amerika, hanya 10 orang professor Amerika tidak akan bisa mengalahkan 10 orang professor Jepang yang berkelompok” . Musyawarah mufakat atau sering disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok. Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

    9. Mandiri

    Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri. Irsyad, anak saya yang paling gede sempat merasakan masuk TK (Yochien) di Jepang. Dia harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti, bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku, handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung di lehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap barang miliknya sendiri. Lepas SMA dan masuk bangku kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada orang tua. Teman-temen seangkatan saya dulu di Saitama University mengandalkan kerja part time untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari. Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan berikutnya.

    10. Jaga Tradisi & Menghormati Orang Tua

    Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih ada dan hidup sampai saat ini.

    Budaya minta maaf masih menjadi reflek orang Jepang. Kalau suatu hari anda naik sepeda di Jepang dan menabrak pejalan kaki , maka jangan kaget kalau yang kita tabrak malah yang minta maaf duluan.

    Sampai saat ini orang Jepang relatif menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam pergaulan dengan orang Jepang karena “hai” belum tentu “ya” bagi orang Jepang Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih bertahan di dunia pertanian. Pertanian Jepang merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.

    http://pulsk.com/152733/10-Rahasia-Kesuksesan-Orang-Jepang.html
     
  2. ecko619

    ecko619 New Member

    Joined:
    Sep 11, 2013
    Messages:
    9
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    betul jepang memang seperti

    betul jepang memang seperti itu *bagus* , tapi ane belum pernah kesana *jail* , ane sering tahu by kotak kaca *ketawa1*
     
  3. ncang

    ncang Super Level

    Joined:
    Feb 7, 2013
    Messages:
    4,655
    Likes Received:
    761
    Trophy Points:
    113
    Google+:
    ada rahasia lain gak yah

    ada rahasia lain gak yah dari orang jepang *bingung* biar bisa sukses
     
  4. lsiahaan94

    lsiahaan94 New Member

    Joined:
    Jul 14, 2013
    Messages:
    30
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    jos banget emang orang jepang

    jos banget emang orang jepang. *ketawa1*
     
  5. Desain

    Desain New Member

    Joined:
    Aug 22, 2013
    Messages:
    3
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Nomer 7 yang ane suka dari

    Nomer 7 yang ane suka dari Jepang... :)
     
  6. samuel

    samuel Member

    Joined:
    Feb 5, 2013
    Messages:
    478
    Likes Received:
    15
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Yang pasti kalau mau sukses

    Yang pasti kalau mau sukses ya Harus kerja keras, engga ada orang sukses dengan santai-santai saja *merokok2*
     
  7. ncang

    ncang Super Level

    Joined:
    Feb 7, 2013
    Messages:
    4,655
    Likes Received:
    761
    Trophy Points:
    113
    Google+:
    samuel wrote:

    ayo kerja jangan santai mulu *ketawa1*
     
  8. lelafik

    lelafik Member

    Joined:
    Aug 12, 2013
    Messages:
    98
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    jangan terpangaruh budaya asing!!!

    Jangan terpengaruh budaya asing begitu kata orang...dan ini budaya asing yang patut di contoh dan di tauladani...jangan bangga dengan bangsa sendiri dengan membabi buta.. kalau ada budaya yang baik kenbapa tidak kita adopsi...??
     
  9. ebaharu

    ebaharu Member

    Joined:
    Dec 5, 2012
    Messages:
    257
    Likes Received:
    12
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    ncang wrote:

    Mmmm saya perhatikan, orang jepang tidak bisa terlepas dari makan ikan dan makanan organik lainnya.
    Apa itu salah satu rahasia yang mendukung produktivitas orang jepang sangat tinggi dan rata-rata cerdas?
    *belajar*
     
  10. aetherica

    aetherica New Member

    Joined:
    Dec 8, 2013
    Messages:
    1
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Jepang vs Korea vs China

    Bagaimana dengan perbedaan rahasia kesuksesan antara Jepang vs Korea vs China ?
     
  11. AhmadWafa

    AhmadWafa Member

    Joined:
    Oct 2, 2013
    Messages:
    867
    Likes Received:
    16
    Trophy Points:
    18
    Google+:
    Patut untuk di Contoh nih

    Patut untuk di Contoh nih *bagus*
     
  12. pram

    pram Well-Known Member

    Joined:
    Sep 23, 2013
    Messages:
    3,099
    Likes Received:
    161
    Trophy Points:
    63
    Google+:
    ini nih yang jos banget

    ini nih yang jos banget *bagus*
     
  13. kenshusei

    kenshusei New Member

    Joined:
    Jul 3, 2016
    Messages:
    15
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    Google+:
    Mai nichi . suki na koto o sukoshi zutsu o shite,dandan dandan yokunarimashita.
    Taisetsu na koto wa seishin ga hogoshi nakerebanaranai.
    Minasan, kore kara watashi to issoni ganbatte kudasai
    To yume o tassei suru tame ni kesshite akiramenai
    Wareware ga shiyou to shiyou to shite hozon shite okitai baai wa subete no yokub o kakujitsu ni tassei suru koto ga dekimasu.
    Domo arigato gozaimasu
     
  14. rafa04

    rafa04 New Member

    Joined:
    Jul 17, 2014
    Messages:
    20
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    Kalau dalam hal budaya kerja, jepang sangat bisa dijadikan contoh *bagus*
    Selain tenaga kerjanya, banyak ilmuan2 Jepang yang dari tangan mereka menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

    Noted: bahkan produk yang saya jual di bengkel saya, seperti avr generator, avr genset, filter perkins dan jenis spareparts lainnya itu tidak bisa dilepas dari hasil kerja keras mereka :)
     
  15. Angkasa Bali

    Angkasa Bali Member

    Joined:
    Oct 20, 2014
    Messages:
    787
    Likes Received:
    72
    Trophy Points:
    28
  16. Samuel Samuel93

    Samuel Samuel93 Member

    Joined:
    Oct 30, 2017
    Messages:
    485
    Likes Received:
    6
    Trophy Points:
    18
    disiplin merupakan salah satu kunci sukses untuk menjadi makin sukses
     
  17. Rswd

    Rswd Member

    Joined:
    Dec 11, 2017
    Messages:
    115
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    18
    Nah no 7 tuh yg harus di tingkatkan lg oleh indo
     
  18. lee bee doo

    lee bee doo New Member

    Joined:
    Feb 20, 2018
    Messages:
    43
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    impian gw yg terbesar selain ke Mekkah dan Madinah adalah jepang
    sangat mencintai budaya mereka dan lain lainnya'
     
Loading...

Share This Page