Pandemi Mendorong Kreativitas UMKM Untuk Memunculkan Inovasi Tren Bisnis Baru

Discussion in 'Usaha Kecil Menengah' started by NDNU, Nov 27, 2020.

  1. NDNU

    NDNU Member

    Joined:
    Jul 15, 2019
    Messages:
    34
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    8
    Sumber: Pandemi Mendorong Kreativitas UMKM Untuk Memunculkan Inovasi Tren Bisnis Baru

    Semenjak diumumkan pada awal bulan Maret 2020 kemarin, Indonesia telah resmi memasuki bulan ke-9 di masa pandemi COVID-19 ini. Selama 9 bulan tersebut, masyarakat Indonesia telah menyaksikan perubahan besar yang terjadi dalam berbagai aspek ekonomi, terutama UMKM.

    Sebagai penggerak ekonomi negara serta penyerap tenaga kerja, UMKM mengalami kerugian yang besar karena kegiatan usaha mereka tersendat dan mengalami penurunan pemasukan yang drastis.

    Melihat hal ini, Paper.id berkolaborasi dengan SMESCO dan OK OCE untuk mengadakan survei bertajuk “Dampak Pandemi COVID-19 terhadap UMKM”. Survei ini dilakukan secara daring dan dikirimkan kepada lebih dari 3000 UMKM yang ada di 22 provinsi Indonesia.

    Survei ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai gambaran terkini akan dampak pandemi yang dialami UMKM. Dengan begitu, para pelaku UMKM dapat merencanakan langkah mitigasi untuk meminimalisir dampak yang terjadi.

    Sumber: Pandemi Mendorong Kreativitas UMKM Untuk Memunculkan Inovasi Tren Bisnis Baru

    Temuan survei: UMKM alami penurunan omzet

    Berdasarkan data temuan yang ada, sebanyak 78% responden mengaku mengalami penurunan omzet, dengan kategori yang terbesar terdapat pada penurunan lebih dari 20% (67,50%).Penurunan yang ada terjadi hampir menimpa seluruh bidang usaha.

    Dalam data, terdapat 3 jenis usaha yang mengalami dampak paling besar adalah kuliner (43,09%), jasa (26,02%), dan fashion (13,01%). Meski mayoritas responden melakukan pemasaran secara online dan offline (63,40%), hal ini tetap tidak dapat memperbaiki kegiatan usaha yang ada, karena efek pandemi yang menyeluruh dan mengakibatkan menurunnya daya beli konsumen.

    Dampak penurunan omzet diikuti oleh terhambatnya kegiatan operasional dan finansial usaha. Sebanyak 65% responden mengalami masalah pada kegiatan usaha, seperti usaha harus tutup sementara, kesulitan adaptasi WFH, serta 24% masalah operasional bersumber dari pelanggan seperti menurunnya daya beli konsumen.

    Survei juga menunjukkan responden mengalami masalah finansial. 68% responden mengalami masalah keuangan internal, seperti kenaikan biaya operasional untuk protokol kesehatan (masker dan hand sanitizer), dan harus menggunakan modal kerja pribadi. Sementara itu, 26% responden mengaku kesulitan dalam mengajukan pinjaman ke bank.

    Upaya mitigasi: Dari pivot bisnis hingga ekspansi usaha

    Masalah pandemi COVID-19 tidak menghalangi kreativitas para pelaku usaha untuk mencari solusi agar usaha tetap dapat berjalan. Berdasarkan hasil data yang ada, mayoritas responden memilih untuk mencari pasar baru (23,93%).

    Sementara itu, 13,44% responden memilih untuk melakukan pivot bisnis atau menjual produk baru. CEO dan Co-Founder Paper.id, Jeremy Limman berpendapat bahwa “Tentu saja, pandemi ini memberikan dampak kepada ekosistem bisnis di dunia, tapi saya percaya pandemi akan mendorong kreativitas para pelaku usaha untuk membuat inovasi yang baru.

    Contohnya seperti, krisis finansial di tahun 2008 yang akhirnya memunculkan fintech. Karena itu, saya optimis sekali, pandemi ini akan melahirkan banyak tren bisnis baru, asalkan para pelaku usaha mau beradaptasi dengan keadaan dunia yang baru”.

    Dari beberapa wawancara yang telah dilakukan, responden mengaku menjual barang-barang yang sedang laku di pasaran seperti masker atau produk kesehatan. Sebanyak 8,52% responden juga mengatakan bahwa, mereka memutuskan untuk melakukan ekspansi bisnis.

    Mirah Ayu selaku Kepala Seksi (KASI) Humas SMESCO Indonesia menambahkan bahwa “bidang usaha terkait kebutuhan dasar dan kesehatan serta segala usaha berbasis digital baik produk jasa maupun cara penjualannya akan makin banyak diminati seperti Frozen food, minuman herbal, hand sanitizer, masker, serta travel kit untuk menunjang gaya hidup masyarakat yang mobile sepertinya akan paling banyak dicari baik saat dan setelah pandemi”.

    Terkait tingkat optimisme pelaku usaha dalam menghadapi pandemi, data terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama, dengan tingkat optimisme dibawah satu tahun sebanyak 67,32% dan diatas satu tahun dengan 32,68%.

    Hal lain yang perlu diperhatikan adalah langkah pemulihan yang perlu dilakukan pelaku UMKM agar usaha kembali normal. Senada dengan hal tersebut, Prof. Indra Cahya Uno selaku pendiri dari OK OCE mengatakan “Selama pandemi, kita sudah terbiasa dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada, contohnya protokol kesehatan. Kebiasaan ini tidak akan luntur pasca pandemi dan dia akan terus melekat. Tantangan-tantangan tersebut akan dapat kita hadapi jika kita saling membantu untuk mengubah tantangan menjadi peluang usaha yang baru”.
     
  2. HartK

    HartK New Member

    Joined:
    Jul 4, 2018
    Messages:
    34
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    Tapi jujur, selama masa pandemi ini yang benar-benar terkena dampaknya itu ya UMKM maka dari itu, kita diminta untuk membeli produk lokal demi membantu bisnis mereka. Jangan sampai mereka terkena dampaknya akibat kita acuh
     
  3. syarifahmad

    syarifahmad Member

    Joined:
    Dec 30, 2013
    Messages:
    49
    Likes Received:
    4
    Trophy Points:
    8
  4. SUBMITClimb

    SUBMITClimb Member

    Joined:
    Jun 6, 2016
    Messages:
    31
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    ekarang semua menjadi sulit dan mungkin nantinya akan jauh lebih sulit lagi.
     
  5. angga123666

    angga123666 New Member

    Joined:
    Dec 16, 2018
    Messages:
    18
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    3
    memang semua pasti ada hikmahnya,,, bagi pelaku umkm ,,,kita upayakan yang terbaik
     
  6. masbrow

    masbrow Member

    Joined:
    Jul 27, 2014
    Messages:
    66
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    8
    benar gan... masyarakat jadi makin kreatif
     
Loading...

Share This Page