Fakta Menarik Tentang Imlek yang Jarang Diketahui

Discussion in 'General Lifestyle' started by Abu Ubaidillah, Feb 16, 2020.

  1. Abu Ubaidillah

    Abu Ubaidillah New Member

    Joined:
    Apr 14, 2019
    Messages:
    33
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6

    Hari Raya Imlek merupakan istilah umum, yang di dalam bhs Tiongkok disebut bersama Chung Ciea. Chung Ciea sendiri berarti adalah Hari Raya Musim Semi. Hari Raya ini lazimnya jatuh terhadap bulan Februari dan apabila di negeri Tiongkok, Korea, dan Jepang ditandai bersama sudah mulainya musim semi. Perayaan Imlek menjadi dikenal sejak era Dinasti Xia, yang kemudian menyebar ke penjuru dunia, juga Indonesia oleh para perantau asal Tiongkok. Tradisi tahunan itu pun di kenal luas sebagai identitas budaya Tionghoa di tanah perantauan.

    Kegembiraan di dalam Imlek tergambar sadar berasal dari sikap masyarakat yang saling mengucapkan Gong Xi Fa Cai, kepada keluarga, kerabat, teman dan handai taulan. Gong Xi Fa Cai berarti ucapan selamat dan semoga banyak rezeki. Adat ini kemudian di bawa oleh masyarakat Tionghoa ke manapun dia merantau, juga ke Indonesia.

    Bagi masyarakat Tionghoa pasti sudah benar-benar familiar bersama Imlek, tapi sebagai orang luar, tahukah kamu bahwa ada beberapa perihal unik berasal dari kebiasaan ini? Apa sajakah itu? Kamu mampu menyimaknya di bawah ini.

    1. Angpao
    Bagi anak kecil, angpao adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu, karena amplop merah itu berisi duit jajan. Hanya saja, ternyata pengisian duit jajan di angpao tidak boleh asal jumlahnya. Jumlah yang dilarang adalah adanya angka empat dan bilangan ganjil. Etnis Tionghoa percaya betul bahwa angka empat dan bilangan ganjil mampu mendatangkan kesialan.

    2. Suasana Hati
    Dalam hari raya Imlek, seseorang tidak boleh bersedih dan diharuskan Nampak ceria bersama senyum manis selama hari. Kenapa? Sebabnya adalah, terkecuali kamu ceria di hari Imlek maka di dalam setahun penuh kebahagiaan dapat menyelimuti hidupmu. Sebaliknya, terkecuali kamu kelihatan murung di hari Imlek, maka kesedihan dapat mengikutimu selama satu tahun.

    3. Sewa pacar
    Di Tiongkok ada usaha unik menjelang Imlek, usaha tersebut adalah jasa penyewaan pacar. Jasa sewa pacar sudah menjadi terkenal baik offline maupun online, layaknya melalui Taobao atau WeChat. Para pria jomblo biasanya melacak agen penyewaan pasangan untuk merayakan Imlek demi mengatasi rasa mindernya terhadap keluarga.. Paket ini dilengkapi berasal dari pelukan gratis, memegang tangan, mencium di kening sampai pipi, bibir, apalagi sampai bercinta. Tapi seluruh itu tergantung kesepakatan awal antara pemilik jasa bersama klien.

    4. Warna merah
    Kenapa merah mampu menjadi warna pilihan terhadap pakaian yang digunakan terhadap pas perayaan Imlek? Sebab bagi etnis Tionghoa merah adalah warna keberuntungan. Bahkan, bagi yang lahir di tahun Kuda, sungguh benar-benar diwajibkan mengenakan warna ini terhadap perayaan Imlek nantinya. Hal tersebut dipercaya dapat mempunyai keberuntungan.

    5. Keramas dan Bersih-bersih
    Menyapu tempat tinggal berarti juga bersihkan tempat tinggal agar kotoran yang dianggap sebagai lambang kesialan disingkirkan, sampai ada ruang yang cukup untuk menampung keberuntungan. Rumah yang bersih juga enak dipandang mata kan? Setelah itu, mereka dapat menghalau sapu dan sikat berasal dari jangkauan. Mereka juga tidak diperbolehkan menyapu tempat tinggal pas hari pertama tahun baru karena itu berarti mengusir keberuntungan yang sudah hadir di rumah. Selain itu, keramas pun miliki keputusan yang sama. Jika seseorang keramas terhadap pas hari perayaan Imlek maka itu berarti ia sudah mengusir keberuntungan di dalam dirirnya.

    6. Petasan dan Barongsai
    Tidak cuma dimaksudkan untuk kemeriahan, petasan dan barongsai ternyata diyakini mampu menakut-nakuti roh jahat yang dapat mengacaukan perayaan Imlek. Dulunya, sebelum memakai petasan, etnis Tionghoa memakai batang bambu yang dibakar. Namun seiring perkembangan zaman, mereka menggantinya bersama petasan atau kembang api.

    7. Makanan
    Jika di dalam Imlek kamu memakan ayam, maka ayam tersebut wajib di dalam kondisi utuh, tidak boleh dipotong. Hal itu karena mewakili keutuhan di dalam tiap-tiap segi hidup. Selain ayam, masyarakat Tionghoa sering pilih untuk makan permen dan mie panjang umur. Mie panjang yang tidak dipotong mampu mewakili keyakinan bahwa sehabis makan mie, dapat diberikan umur yang panjang. Makanan manis lainnya layaknya gula-gula, manisan, dan puding beras juga dapat muncul terhadap pas perayaan Imlek, baik sebelum maupun sesudahnya. Dan ingatlah selalu untuk membaca doa makan kristen pada saat menyantap makanan.

    Sama layaknya hari raya yang lain, Imlek tak cuma tentang kemeriahan, mewah, dan petasan, di baliknya ada makna-makna yang benar-benar mendalam. Misalnya soal bagaimana melalui tahun bersama baik, lantas eksistensi filosofi menyingkirkan kesialan dan lain sebagainya. Lantaran masyarakat Tionghoa sudah menjadi bagian berasal dari Indonesia, maka kami pun wajib menjunjung kebiasaan ini.
     
  2. Ulin

    Ulin Member

    Joined:
    May 4, 2014
    Messages:
    399
    Likes Received:
    20
    Trophy Points:
    18
    Google+:
  3. cahyo prasetyo

    cahyo prasetyo Member

    Joined:
    Aug 4, 2018
    Messages:
    180
    Likes Received:
    21
    Trophy Points:
    18
    hahaha betul gan, ane inget banget waktu kecil ada imlek pasti ada pembagian angpao, waktu jaman bocal dulu wkwkw
     
Loading...

Share This Page