Kota Thaif Arab Saudi, Musim Bersemi di Gurun Pasir

Discussion in 'Tourism' started by Valiant198, Jul 12, 2015.

  1. Valiant198

    Valiant198 Member

    Joined:
    Jul 8, 2015
    Messages:
    217
    Likes Received:
    29
    Trophy Points:
    28
    Teman-teman semua saya share pengalaman Jalan-Jalan ke kota Thaif di Arab Saudi ya.
    Dalam kisah perjuangan nabi Muhammad Kota ini disebut lho pasti pada tau semua .
    Silakan disimak pengalaman jalan-jalan kami di sana.


    sumber blog


    Letak Kota Thaif Arab Saudi ini di arah tenggara Kota Mekkah. Tapi, biar cepet, untuk ke kota Thaif sudah ada jalan tol-nya langsung tidak perlu mengitar kota Mekkah lebih dulu.

    Yang membuat Kota Thaif istimewa itu karena cuacanya yang agak berbeda dengan kondisi alam khas sebagian besar wilayah Saudi. Thaif dingin dan hijau di hampir sepanjang tahun ^_^. Berasa musim semi terus, deh, kalau jalan-jalan ke kota Thaif.

    Tulisan ini saya modifikasi sedikit dari artikel yang pernah saya kirimkan ke salah satu media cetak. Dimuat di Kartini kalau gak salah di salah satu edisi November 2013 :D.

    Perjalanan Mendaki Bukit Batu menuju Kota Thaif
    Dari Jeddah, kota ini bisa dicapai dalam 90 menit menyetir dengan mobil. Padahal jaraknya sekitar 150 km apa ya dari Jeddah. Helooo, Saudi gitu, lho ;). Infrastruktur jalan antar kota memang sangat bagus.

    Sebelum mencapai Kota Thaif , kita sudah akan terpukau dengan jalanan yang melewati lereng-lereng pegunungan batu yang terjal. Jalanan ini merupakan akses utama menuju Kota Thaif. Jalanan yang panjang, curam, dan meliuk-liuk tersebut dibangun dengan megah di atas gunung-gunung batu.

    [​IMG]

    Saya tak bisa membayangkan berapa lama pemerintah Saudi membangun jalanan tersebut. Mengingat bangunannya yang terdiri dari tiang-tiang penyangga jalan yang kokoh dan panjang. Biarpun medannya terlihat menakutkan tapi sangat aman dan nyaman untuk dilalui.

    Keselamatan sangat diperhatikan. Di tiap tikungan yang sangat curam dan belokan tajam dipasang banyak speed breaker. Dua jalur yang tidak searah disekat dengan beton panjang. Kita tak akan berpapasan langsung dengan mobil dari arah yang berlawanan. Di pinggiran jalan yang mengarah ke lembah juga dibangun beton-beton tinggi dan kokoh. Tiap jalur berukuran cukup lebar.

    Selain jalanannya yang lebar dan mulus, juga disediakan tempat-tempat khusus bagi yang ingin menepi. Biasanya orang-orang menepi untuk bersantai sejenak sambil menikmati hamparan perbukitan batu dari atas. Banyak juga yang merekam indahnya jejak alam ini melalui kamera.

    Yang cukup berkesan dan unik adalah monyet-monyet yang terlihat di sisi jalanan sepanjang lereng. Di salah satu tempat menepi, mereka bebas berkeliaran dan nampak mendekat jika ada mobil yang berhenti. Mungkin menanti makanan. Dan benar saja, orang-orang sibuk melemparkan makanan ke arah mereka.

    [​IMG]

    Kami tak sempat mendekat karena anak-anak saya terlihat takut dan risih. Padahal monyet ini termasuk hewan favorit mereka dalam berbagai acara televisi dan buku-buku cerita bergambar. Mungkin berbeda rasanya melihat mereka di dunia nyata. Hihihihihi :p.

    Naik Kereta Gantung di Al Hada
    Kota pertama yang akan kita lewati selepas menyusuri jalanan mendaki tadi adalah Al Hada. Begitu memasuki Al Hada, warna hijau sudah mulai mendominasi kiri kanan jalan. Hawanya mulai sejuk.

    Belum puas menikmati pemandangan dari atas bukit batu? Mampirlah ke Hotel Ramada. Lokasi hotel berada di puncak salah satu lereng di perbukitan batu yang terlewati tadi. Persis di samping Hotel Ramada ini, kita bisa menikmati hiburan berupa naik kereta gantung (cable car) yang akan melintasi sepanjang areal perbukitan batu dari atas ke bawah dan sebaliknya.

    [​IMG]
    Kereta gantung di Al Hada

    Kereta gantung akan menempuh rute menurun, menuju sebuah waterpark di salah satu lembah di dasar perbukitan batu. Butuh sekitar setengah jam untuk tiba di kawasan waterpark.

    Duh, deg-degan juga ketika berada di tengah-tengah. Karena pemandangan di luar didominasi oleh batu-batu terjal yang berukuran raksasa. Berjajar rapi membentuk perbukitan batu yang luas dan terjal. Gak bakal berani memandang ke bawah lama-lama. Hahaha.

    [​IMG]

    Tarifnya sekitar 90 SR (saudi riyal) per orang. Ini sudah termasuk berpiknik dan berenang di kawasan waterpark dan perjalanan bolak balik dari atas (Hotel Ramada) ke waterpark dan sebaliknya. Itu dulu, ya, info dari teman sekitar tahun 2012. Entah berapa kira-kira sekarang.

    Di kawasan waterparknya ada playground yang wahananya seru-seru. Sempat lihat foto-foto madam-madam Jeddah liburan ke sana tahun lalu.

    [​IMG]
    Waterpark Al Hada (Male only! :D) gambar : Raiz Fouqil

    Konon katanya lebih seru jika memilih malam hari. Kita bisa melihat lampu-lampu yang menghiasi kota-kota besar di sekitar Thaif dari atas.

    Bersantai di Playground KotaThaif
    Kota Thaif adalah kota kecil, jauh lebih sepi daripada kota Jeddah. Kami hampir tak bisa menemukan petunjuk jalan atau toko dalam tulisan latin. Hampir semuanya dalam tulisan Arab. Dari jauh saya dan suami sempat main tebak-tebakan. Apakah tempat yang akan kami lewati di depan adalah toko baju atau rumah makan. Kami memang belum fasih membaca tulisan arab.

    Taman-taman kota yang hijau dan cukup rimbun banyak terlihat dimana-mana. Bangunan-bangunan apartemen dan toko di jalan-jalan berukuran kecil dan tampak kusam. Nyaris tak ada bangunan baru.

    [​IMG]

    Ternyata tak perlu waktu lama untuk menyusuri sudut-sudut kota. Mungkin setengah jam saja sudah cukup. Lalu, kami bergabung dengan teman-teman lain. Ikut gelar tikar dan duduk bersantai di salah satu taman kota yang hijau. Tamannya cukup hijau, dilengkapi dengan playground yang cukup lengkap agar anak-anak bisa bebas bermain-main.

    Para orang tua duduk bersantai di bawah pohon. Anak-anak kami biarkan berlari-lari di areal taman bermain. Selain berlarian dan berkejaran, mereka juga memanfaatkan fasilitas bermain lain seperti : ayunan, jungkat jungkit, perosotan, dll. Semuanya bebas dinikmati tanpa keluar biaya.

    [​IMG]

    Mampir ke Ash-Shafa
    Nah, sempat pula di suatu sesi jalan-jalan ke kota Thaif Arab Saudi, rombongan mampir ke Shafa. Shafa letaknya tidak jauh dari Thaif. Hanya sekitar 40 menit menyetir santai.

    Jalanan menuju Shafa juga tergolong mulus. Pemandangan sepanjang kiri kanan jalan adalah perbukitan hijau dengan lembah-lembahnya yang landai. Sangat kontras dengan suasana Negeri Gurun yang umumnya didominasi padang pasir bersemu warna coklat.

    Kalau menurut saya, pemandangannya mirip sekali dengan suasana sebuah padang rumput maha luas di trilogi film “Lord of The Ring.” Makanya saya memberi julukan sendiri buat Shafa, middle earth-nya Saudi. Duh, kangen, euy. Hiks :'(.

    Kami berhenti di salah satu taman di pinggir jalan. Tamannya tidak terlalu terawat. Tanaman tumbuh tidak rapi dan tempatnya agak dekat dengan lembah. Biarpun tidak curam, para Ibu nampak sibuk menjaga balitanya agar tidak berlarian menuju bibir lembar.

    Sayang sekali, kami tiba di Shafa saat senja sudah mulai menghampiri. Sudah hampir gelap. Perbukitan hijau yang berbaris memanjang tak sempat tertangkap kamera dalam perjalanan tadi.

    [​IMG]
    Ash-Shafa

    Berburu Oleh-oleh Buah-buahan Segar
    Langit sudah mulai gelap saat kami beranjak meninggalkan Shafa. Lampu-lampu mulai dinyalakan di sepanjang jalan. Perjalanan pulang yang tadinya dikhawatirkan akan gelap gulita, malah menjadi terang benderang.

    Dari Shafa, kita bisa langsung menuju Al Hada. Sebelum meninggalkan kawasan Thaif dan Al Hada ini, jangan lupa berbelanja buah-buahan segar. Mampirlah ke sebuah lapak penjual buah-buahan yang cukup besar dan ramai. Tempatnya pasti terlewati dalam rute perjalanan pulang.

    Iklim yang sejuk memungkinkan perkebunan buah-buahan tumbuh subur di kawasan ini. Thaif merupakan pusatnya anggur dan apel.

    Harganya memang relatif murah daripada harga buah yang sama di kota Jeddah. Terutama buah anggur. Dengan hanya membayar 10 SR, kita bisa mendapatkan sekitar 1-2 kilo buah anggur hijau yang dikemas dalam sebuah kotak kardus. Rasanya pun lebih manis. Buah-buahan lain yang tersedia antaralain : jeruk, apel, kiwi, peach, pisang, mangga, dsb.

    [​IMG]

    Menginap dan Makan Dimana?

    Sepertinya tidak ada rumah makan khas Indonesia di sepanjang Al Hada – Thaif – Shafa. Maklumlah kota kecil. Nyaris tak ada pendatang asal Indonesia yang bermukim di daerah ini. Mungkin ada tapi pasti jumlahnya tak sebanyak di kota-kota besar seperti : Riyadh, Jeddah, Mekkah, dan Madinah.

    Tapi jangan khawatir. Makanan khas Timur Tengah seperti kebab dan nasinya yang beraroma khas lumayan cocok, kok, untuk lidah Asia kita. Kebab daging sapi dan ayam rasanya mirip-mirip dengan sate. Di sepanjang jalan, rumah makan yang menyajikan kebab dan nasi khas Arab tak sulit ditemukan.

    Harga makanan di wilayah ini sedikit lebih mahal dibandingkan harga makanan yang sama di kota-kota besar Saudi. Untuk satu porsi mungkin perlu sekitar 20 – 25 riyal per orang. Tapi satu porsi nasinya memang sangat banyak. Porsi standar orang Arab memang lebih banyak daripada porsi makanan untuk satu orang di tanah air.

    [​IMG]

    Bagaimana dengan penginapan? Banyak hotel-hotel berbintang yang tersebar di kawasan Al Hada – Thaif. Seperti Hotel Ramada dan Hotel Intercontinental Thaif. Tapi kalau masih kuat menyetir sekitar 40 menit, lebih baik menginap di kota Mekkah saja.

    Kota Mekkah menawarkan lebih banyak jenis penginapan dengan harga bervariasi. Lokasinya pun mudah ditemukan saking banyaknya hotel dan penginapan lainnya di kota Mekkah.

    Infrastruktur jalan di Saudi ini memang sangat memanjakan para pengemudinya. Menurut suami saya, menyetir di Saudi tidak terasa melelahkan seberapa pun jauhnya.

    [​IMG]
    HIghway-Thaif

    Jalan tol penghubung Mekkah dan Jeddah misalnya, lurus-lurus saja. Manalagi kondisi jalan yang mulus dan lebar, dua jalur berlawanan arah selalu disekat rapi, sehingga makin nyaman urusan menyetir ini. Manalagi macet hampir tak pernah ditemui.

    Pompa bensin pun tak sudah ditemukan di sepanjang jalan tol. Tiap pompa bensin dilengkapi dengan toko-toko kelontong. Ada juga kedai-kedai kecil yang menjual kebab mini dan semacamnya. Jadi bisa mampir kapan saja dan melepaskan sedikit penat jika lelah mulai menghampiri.

    ***
     
  2. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    @Valiant198 dibuat part lebih asyik bacanya...
    1. Perjalanan Mendaki Bukit Batu menuju Kota Thaif
    2. Naik Kereta Gantung di Al Hada
    3. Bersantai di Playground KotaThaif
    4. Mampir ke Ash-Shafa
    5. Berburu Oleh-oleh Buah-buahan Segar
     
  3. Valiant198

    Valiant198 Member

    Joined:
    Jul 8, 2015
    Messages:
    217
    Likes Received:
    29
    Trophy Points:
    28
    Thanks dah baca KangAndre,
    dibagi 4 postingan maksudnya?
     
  4. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    yups, malah lima bisa tuh... dikaitkan antar postingan malah lebih bagus. :D
    Backlink sumber juga akan dapat 5 dari setiap postingan.
     
  5. Valiant198

    Valiant198 Member

    Joined:
    Jul 8, 2015
    Messages:
    217
    Likes Received:
    29
    Trophy Points:
    28
    Ok2 next time saya coba... masalahnya kalo di bagi 5 jadi pendek word per postingnya kurang dari 300 kata jadinya :confused:
     
  6. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Kenapa? Nggak ada masalah kok. Yahoo answer cuma 1 kalimat, terindek dengan baik kok.
    Ini juga unik. Coba search dengan kw "pengertian busana gamis" Artikel dengan 1 kalimat bisa masuk 5 besar (hijab-gamis-modern.blogspot.com)
     
  7. Rimala Nursery

    Rimala Nursery Super Level

    Joined:
    May 29, 2014
    Messages:
    2,089
    Likes Received:
    254
    Trophy Points:
    83
    Jadi pengen....kapan2 ajak aku y tapi ntar klo udah llus kuliah n ada money nya...hkhkhk
     
  8. Valiant198

    Valiant198 Member

    Joined:
    Jul 8, 2015
    Messages:
    217
    Likes Received:
    29
    Trophy Points:
    28
    Oh begitu ya kangAndre... masi harus banyak belajar nih sayah ... *kerja**kerja**kerja*
     
  9. Valiant198

    Valiant198 Member

    Joined:
    Jul 8, 2015
    Messages:
    217
    Likes Received:
    29
    Trophy Points:
    28
    Iya beda mas lebih panas tapi kering.... jadi tidak keringatan kalo disana hehee.. tapi akibatnya vegetasi n hewan2 yang ada disana juga berbeda... buah2an asli sana pun mungkin cuman kurma, ama zaitun yach... tapi karena Jazirah Arab kaya, bisa impor segala macam buah /sayur maupun daging
     
  10. Valiant198

    Valiant198 Member

    Joined:
    Jul 8, 2015
    Messages:
    217
    Likes Received:
    29
    Trophy Points:
    28
    iya perlu yang seger2 karena sekelilingnya guruuun *akhirnya*
     
  11. Jang Unoi

    Jang Unoi New Member

    Joined:
    Jun 30, 2015
    Messages:
    47
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    keren banget gan tempatnya, sambil wisata religi bisa sekalian mampir kesini :D
     
  12. Valiant198

    Valiant198 Member

    Joined:
    Jul 8, 2015
    Messages:
    217
    Likes Received:
    29
    Trophy Points:
    28
    Ini saya update dengan tulisan 10 keuntungan tinggal di Arab saudi yang dimuat oleh dream.co.id yach... :) silakan dibaca dibawah ini

    Saat 1 Jam Menuju Kabah


    [​IMG]Kabah
    Banyak kabar tak sedap tentang Arab Saudi. Salah satunya terkekangnya kehidupan. Namun ternyata, di sanalah berkah hidup didapat.


    Dream - Ini merupakan pengalaman hidup warga negara Indonesia, Jihan Davinka, hidup di Arab Saudi. Perempuan ini mengaku sangat senang bisa hidup di negeri Petro Dolar itu.

    Menurut Jihan, Saudi sangat jauh dari gambaran selama ini, yang kerap diberitakan mengekang kebebasan. Itu pula yang ada di benak Jihan sebelum ikut sang suami yang bekerja di Jeddah.

    Jihan termasuk beruntung. Di tengah kabar nasib para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Saudi yang memprihatinkan, dia baik-baik saja. Tak ada rintangan yang berarti.

    Dari kabar miring yang tersiar ke penjuru dunia itu, memang ada beberapa yang benar. Namun ada beberapa hal yang membuat Jihan betah dan senang tinggal di Jeddah.

    Apa yang membuatnya senang? Salah satunya bisa naik haji tanpa harus mengantre. Dia mengaku berhaji pada 2012. Tak perlu menunggu belasan dan bahkan puluhan tahun sebagaimana di Tanah Air. "Saya dan suami baru mendaftar selepas Idul Fitri di tahun yang sama."

    Tinggal di Jeddah membuat Jihan dekat dengan Kabah. Hanya berjarak 70 kilometer, atau satu jam perjalanan. Dengan demikian, dia bisa berumrah dengan mudah. "Sesaat setelah Idul Fitri, visa umrah untuk jemaah asal luar negeri akan ditutup hingga menjelang musim haji. Saat itulah, kami, para mukimin Arab Saudi, bisa leluasa menikmati Masjidil Haram yang sepi dan lengang. Tak perlu berdesak-desakan."

    Apa saja kesenangan yang ditemukan Jihan saat tinggal di Jeddah? Baca pengalamannya di sini.
     
  13. firman

    firman Member

    Joined:
    Aug 31, 2014
    Messages:
    335
    Likes Received:
    14
    Trophy Points:
    18
Loading...

Share This Page