Delapan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menjadi konseptor untuk menyulap kampung kumuh di kawasan Jodipan, Kecamatan Blimbing Kota Malang. Kawasan di bantaran sungai Brantas itu kini menjadi menjadi destinasi wisata baru setelah disentuh dengan pengecatan warna-warni pada dinding, atap, pagar rumah hingga jalan setapak dan tangga-tangga batunya. Ya, kawasan kumuh itu berubah lebih berwarna-warni. Dengan warna-warna cerah dan mencolok, tak pelak kini kawasan Jodipan menjadi obyek foto selfie yang menarik bagi siapa saja. Dari berbagai postingan di media sosial, view foto yang diambil dari jembatan yang menghubungkan jalan Panglima Sudirman dan jalan Gatot Subroto, tak jauh dari Stasiun KA Malang Kota, menyebut pemandangan itu lebih menyerupai kawasan Izamal di Meksiko, Nyhavn di Denmark, St John di Kanada, atau bahkan Cinque Terre di Itali. “Orang sini menyebutnya sebagai kampung warna-warni,” ujar Nabila Firdausiyah, ketua kelompok mahasiswa yang menyulap kampung Jodipan ini. Bersama tujuh teman sekelompok yang diberi nama Guys Pro Komunikasi UMM, kini Nabila bisa tersenyum bangga. Meski pengecatan belum semuanya selesai, sudah ratusan orang memposting foto kampung warna-warni itu di media sosial. Bersama Salis Fitria, Ira Yulia astutik, Dinni Anggraeni, Wahyu Fitria, Elmy Nuraidah, Fahd Afdallah, dan Ahmad Wiratman, kini ia gencar mempromosikan warna baru kampung Jodipan itu. Nabila mengisahkan, semua anggota timnya adalah mahasiswa Komunikasi UMM yang sedang menempuh mata kuliah Praktikum Event Public Relations. Tugas praktikum itulah yang mengharuskan mereka membuat program bermanfaat untuk masyarakat dengan menggandeng klien dari perusahaan swasta atau pemerintah. “Kami harus membuat sebuah event yang bisa mencakup semuanya; partisipasi masyarakat, kebersihan, keindahan, kreativitas, dan yang penting kontinuitas,” tukas Nabila dibenarkan Salis. Maka pilihan jatuh pada membuat program kerja bakti bersih-bersih, mengecat pagar, dan membuat mural. Tetapi kapasitas mahasiswa yang hanya sekelompok kecil membuatnya tidak maksimal. Guys Pro-pun mencari akal lagi agar gerakan itu semakin masif. “Atas bimbingan dosen, kami berusaha mencari sponsor. Pilihan kami jatuh pada produsen cat di Malang yang memproduksi cat merk Decofresh,” kata Nabila. Maka, gayung pun bersambut. Tak disangka, pihak PT Indana Paint sangat tertarik dengan proposal Guys Pro. Pemilik merk Decofresh ini siap menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk program ini. Mereka manamainya sebagai “Decofresh Warnai Jodipan”. Tak kurang dana sebesar Rp 200 juta dialokasikan untuk pengecatan dan berbagai keperluan lainnya. Maka upaya yang mirip the art of urban transformations pun mulai diresmikan akhir Mei lalu. Berbagai elemen masyarakat dilibatkan untuk memulai bersih-bersih dan pengecatan lingkungan. “Alhamdulillah semua antusias membantu kami,” kata Nabila yang pernah menjuarai kontes Marketting Public Relations di Universitas Media Nusantara (UMN) Tangerang, serta menjadi finalis berbagai lomba PR di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Airlangga Surabaya, UK Widya Mandala Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, itu. Salis yang juga menjadi motor penggerak kelompok ini mengaku ide mengecat Jodipan sebagai lokasi kampung warna warni diinspirasi konsep kawasan Kickstater, Rio De Janeiro, Brazil serta Kota Cinque Terre, Italia. “Apalagi Malang dinobatkan sebagai Kota Kreatif, jadi kami yakin akan menambah nilai bagi kota Malang,” ujar Salis. Sebagai konseptor, Guys Pro tidak mungkin dapat memetik hasilnya tanpa eksekutor. Untuk itu pihaknya menggandeng masyarakat setempat melalui ketua RW dan RT untuk mengerahkan tukang dan teknisi. Selain itu juga didukung oleh komunitas Mural Malang yang mendekorasi pagar dan tangga-tangga batu di dalam perkampungan. Sejumlah 90 rumah di RW 2 meliputi RT 6, 7 dan 9 menjadi sasaran. “Biasanya juga ketika hari libur masyarakat ada yang membantu dan bahkan masyarakat ikut menghiasi dinding rumahnya dengan lukisan-lukisan,” jelas Salis. Direncanakan seluruh pengecatan dan pembersihan DAS Brantas selesai Agustus mendatang. Dosen pembimbing praktikum, Jamroji, M.Comm, ikut mengapresiasi kerja kelompok Guys Pro ini. Menurutnya, telah banyak karya yang dilahirkan oleh kelompok kerja praktikum tetapi Jodipan ini merupakan yang paling fenomenal. “Mahasiswa kami bebaskan untuk memilih klien dan program yang diinginkan. Tetapi mereka harus berangkat dulu dari sebuah riset, presentasi proposal hingga eksekusi dan publikasi kegiatan secara matang,” terang Jamroji yang lulusan Edith Cowan University, Australia, itu. Meski terasa berat, tugas praktikum ini sangat memuaskan bagi kelompok Guys Pro. Mereka merasa apresiasi masyarakat dan perusahaan swasta cukup besar sehingga ikut membangkitkan semangat. “Saya dan Dinni rela menunda jadwal KKN untuk menunggui program ini agar terus berjalan. Masyarakat di sini juga welcome sekali, siap setiap saat membukakan pintu untuk kami. Ini luar biasa,” kata Nabila. Kawasan kampung Warna Warni Jodipan menjadi obyek foto selfie yang menarik bagi siapa saja. (Foto:RinoAnugrawan) Kini, kawasan Jodipan sudah berubah. Masyarakat lebih mencintai kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai Brantas karena plengsengannya sudah dicat dan dibersihkan. Tak hanya itu, setiap hari ratusan wisatawan berdatangan ke hanya kampung ini untuk melihat lebih dekat. “Mungkin itu yang membuat masyarakat jadi termotivasi untuk menjaga kebersihan kampungnya,” kata Salis bangga. Salah satu pengunjung Jodipan, Faisal Teguh Prasetyo, menuturkan Jodipan bisa dijadikan salah satu tempat wisata baru. Nuansa perkampungan yang sangat kental serta corak warna yang cerah menjadikan perkampungan warna-warni ini semakin menarik. “Saya bersama teman-teman kesini hanya sekedar mengambil foto dan mengambil video untuk pribadi, dilihat dari jembatan atau dari dekat sama-sama bagus,” tutur warga Malang tersebut. Kelompok Guys Pro juga banyak mendapatkan pelajaran. Selain belajar riset lapangan mereka juga belajar bagaimana cara mendekatkan diri dengan masyarakat melalui cara konvensional. “Kita juga banyak belajar tentang manajemen event yang profesional, termasuk bagaimana meyakinkan sponsor tentang suatu program,” tambah Nabila yang asli Probolinggo ini. Tantangan yang didapatkan kelompok inu juga sangat beragam. Mulai dari harus belajar tentang hal-hal yang berkenaan cat kemudian harus meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukan tugas dan perkuliahan dan lain sebagainya. “Banyak waktu yang harus dikorbankan dari awal hingga peresmian pada akhir Juli nanti. Tapi kami yakin insya Allah hasilnya juga memuaskan, “ tutup Nabila di akhir wawancara. Sumber: www. umm. ac.id/id/berita/ praktikum-mahasiswa-komunikasi-umm-lahirkan-kampung-warnawarni-jodipan.html Last edited: Feb 5, 2017 Explore Wisata, Feb 5, 2017 #1 Damar Well-Known Member Joined: Jun 22, 2014 Messages: 1,472 Likes Received: 216 Trophy Points: 63 Google+: Author Wow, rajin sekali mahasiswa ini Habis berapa kaleng Cat itu? Jalan setapak di cat juga? Damar, Feb 5, 2017 #2 Explore Wisata Member Joined: Jan 30, 2017 Messages: 429 Likes Received: 23 Trophy Points: 18 ini wisata kampung yang dulu nya kampung kumuh sekarang jadi obyek wisata yang menarik, banyak spot-spot bagus untuk selfie gan Explore Wisata, Feb 5, 2017 #3 wrep17 Well-Known Member Joined: Sep 26, 2015 Messages: 1,325 Likes Received: 246 Trophy Points: 63 Google+: Author Tinggal kali dan sampah2 nya dibersihkan, semua butuh proses semoga ada dukungan dari masyarakat setempat dan pejabat2 wrep17, Feb 5, 2017 #4 Explore Wisata Member Joined: Jan 30, 2017 Messages: 429 Likes Received: 23 Trophy Points: 18 Nah, betul itu gan.... pejabat udah mendukung, pasti akan menjadi lebih keren lagi... benar gan,, menjadi inspirasi nih untuk membangun kota menjadi lebih baik lagi Explore Wisata, Feb 5, 2017 #5 Meetechno Member Joined: Sep 9, 2016 Messages: 32 Likes Received: 5 Trophy Points: 8 Wih, keren juga ya Meetechno, Feb 6, 2017 #6 Fitria Nursalis Member Joined: Oct 13, 2016 Messages: 517 Likes Received: 41 Trophy Points: 28 Google+: Author Kreatif banget mahasiswa" ini.. pertama lihat di sosmed kirain foto ini bohongan ternyata ini nyata Fitria Nursalis, Feb 7, 2017 #7 DwiKhasbullah Well-Known Member Joined: Aug 7, 2014 Messages: 1,955 Likes Received: 138 Trophy Points: 63 Wow amajing manteb tenan.... kreatif banget... semakin maju ya desa tersebut.... yang penting jaga lingkungan agar tetap bersih... DwiKhasbullah, Feb 7, 2017 #8 Yayan Casper Member Joined: Jul 18, 2014 Messages: 671 Likes Received: 77 Trophy Points: 28 keren, kreatif banget.. Yayan Casper, Feb 8, 2017 #9 Galih P Member Joined: Jan 20, 2017 Messages: 102 Likes Received: 6 Trophy Points: 18 wuihh keren nih, jd pengen ke malang Galih P, Feb 8, 2017 #10 Explore Wisata Member Joined: Jan 30, 2017 Messages: 429 Likes Received: 23 Trophy Points: 18 Iya keren gan,,, mahasiswi tu memang kreatif, patut dicontoh, udah bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya... coba aja mampir kalo ke malang gan.. hihi Explore Wisata, Feb 11, 2017 #11 jibuluk New Member Joined: Sep 15, 2017 Messages: 19 Likes Received: 0 Trophy Points: 1 wahh.. keren banget ya kampungnya, dari yang tadi kumuh sekarang disulap jadi tempat pariwisata jibuluk, Sep 15, 2017 #12 Nayfa_Trans Member Joined: Jan 10, 2017 Messages: 315 Likes Received: 20 Trophy Points: 18 Google+: Author Salut deh sama kampung Jodipan yang dulunya kumuh sekarang jadi objek wisata kampung warna warni di malang Nayfa_Trans, Sep 16, 2017 #13 dodolperak Member Joined: Aug 25, 2017 Messages: 64 Likes Received: 2 Trophy Points: 8 jadi keren banget kampungnya penuh warna gtu ngabisin cat banyak baget tu pasti dodolperak, Oct 3, 2017 #14 ratijo Member Joined: Oct 5, 2017 Messages: 62 Likes Received: 1 Trophy Points: 8 keren banget, sangat inspiratif nih ratijo, Oct 6, 2017 #15 Prabu Member Joined: Aug 14, 2017 Messages: 73 Likes Received: 1 Trophy Points: 8 Sekarang intinya kalau liburan mesti foto-foto ya den Prabu, Oct 12, 2017 #16 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Bukan Wisata Luar Bukan Anak Hits Kalau Belum Mampir ditempat Wisata Bandung Ini Lani Asep Sutisna, Oct 3, 2017, in forum: Tourism Replies: 2 Views: 1,467 dodolperak Oct 3, 2017 Bukan Duren, Tapi Kayak Duren. Apa itu? Wisato, Jan 14, 2020, in forum: Tourism Replies: 1 Views: 1,510 harsonoegi Jan 15, 2020 Bukan Cuma Kodok Doang yang Amfibi, Pesawat Juga Bisa! Bagaimana Bentuknya? Wisato, Nov 12, 2019, in forum: Tourism Replies: 2 Views: 1,386 blackking Nov 13, 2019 Ini Sih Bukan Tempat Hitz, Tapi Yang Datang Pasti Ketagihan tyand, Aug 25, 2017, in forum: Tourism Replies: 61 Views: 15,708 tyand Oct 23, 2017 Sumatera Barat Bukan Hanya Rendang, Apalagi Nasi Padang Nissa, Oct 12, 2016, in forum: Tourism Replies: 2 Views: 960 Najla Sep 23, 2017 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
ini wisata kampung yang dulu nya kampung kumuh sekarang jadi obyek wisata yang menarik, banyak spot-spot bagus untuk selfie gan
Tinggal kali dan sampah2 nya dibersihkan, semua butuh proses semoga ada dukungan dari masyarakat setempat dan pejabat2
Nah, betul itu gan.... pejabat udah mendukung, pasti akan menjadi lebih keren lagi... benar gan,, menjadi inspirasi nih untuk membangun kota menjadi lebih baik lagi
Wow amajing manteb tenan.... kreatif banget... semakin maju ya desa tersebut.... yang penting jaga lingkungan agar tetap bersih...
Iya keren gan,,, mahasiswi tu memang kreatif, patut dicontoh, udah bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya... coba aja mampir kalo ke malang gan.. hihi
Salut deh sama kampung Jodipan yang dulunya kumuh sekarang jadi objek wisata kampung warna warni di malang