Berikut Hal-Hal Yang Membuat Sistem Pendidikan Finlandia No.1 Di Dunia

Discussion in 'Education' started by Mesriah, Dec 16, 2016.

  1. Mesriah

    Mesriah New Member

    Joined:
    Mar 14, 2016
    Messages:
    3
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    3
    Ada Semasa sekolah dulu, rasanya mustahil kita bisa dijuluki murid yang pintar kalau dapat ranking bontot. Apalagi kalau tidak lulus UN, rasanya dunia berakhir di titik itu. Ketatnya persaingan di sekolah mungkin memang mempunyai tujuan supaya kita terpacu untuk jadi lebih pintar. Namun tahukah kamu, negara dengan pendidikan terbaik dan murid tercerdas di dunia, yaitu Negara Finlandia justru melakukan hal yang sebaliknya?

    [​IMG]
    Berbeda dengan kita yang wajib menjalani UN tiap mau naik jenjang sekolah, seumur-umur pelajar di Negara Finlandia hanya menjalani sekali Ujian Nasional ketika mereka mencapai umur 16 tahun. Tidak hanya minim PR, pelajar di Negara Finlandia juga mendapatkan waktu istirahat dengan porsi 3 kali lebih lama berbanding dengan pelajar di negara-negara lain. Tetapi anehnya dengan sistem pendidikan yang leluasa entah apa sebabnya mereka justru dapat belajar lebih baik dan jadi lebih pintar. Ternyata ini rahasianya,

    1. Di Finlandia, Anak-anak Harus 7 Tahun Dulu Baru Boleh Sekolah
    Orang tua saat ini pasti sudah pusing kalau memikirkan pendidikan anak. Anak yang belum selesai sekolah 3 tahun saja sudah harus ngantri biar dapat pre-school bagus gara-gara was-was kalau dari awal sekolahnya gak bagus, boleh jadi susah dapat SD, SMP, dan SMA yang bagus. Di Negara Finlandia tidak ada rasa khawatir seperti itu. Bahkan menurut peraturan, anak-anak baru boleh mulai masuk sekolah pas anak itu berusia 7 tahun.
    Awal yang lebih telat bila dibandingkan dengan negara lain. Tetapi itu justru berasal dari pertimbangan mendalam mengenai kesiapan mental anak-anak untuk bersekolah. Mereka juga sepakat tentang pentingnya bermain dalam belajar, berimajinasi, dan menemukan jawaban sendiri. Anak-anak di usia itu justru dimotivasi untuk lebih banyak bermain dan bersosialisasi dengan rekan seumurannya. Terkadang juga mereka melakukan observasi lingkungan, hewan, tumbuhan, dll. kemudian itu diapresiasi, apapun hasilnya. Bahkan penilaian tugas tidak diberikan sampai mereka menginjak kelas 4 SD. Sampai jenjang SMA pun, permainan interaktif masih menjadi metode belajar mengajar.
    Siswa di Negara Finlandia sudah terbiasa menentukan sendiri cara pembelajaran yang paling enak bagi mereka, jadi nantinya mereka tidak harus merasa terpaksa untuk belajar. Oleh sebab itu meskipun mulai telat, tetapi pelajar yang berumur 15 tahun di Finlandia malah berhasil melampauai pelajar lain dari seluruh penjuru dunia dalam tes (PISA) internasional Programme for International Student Assessmen. Hal tersebut membuktikan manfaat dan efektivitas metode pembelajaran di Finlandia.

    2. Satu jam; 45 menit belajar, 15 menit istirahat
    Tahukah kamu bahwa untuk setiap 45 menit siswa di Finlandia belajar, mereka berhak memperoleh istirahat selama 15 menit? Orang-orang di Finlandia menyepakati bahwa keterampilan maksimal siswa dalam menerima pengetahuan baru yang diajarkan justru akan datang, bilamana mereka mendapat kesempatan mengistirahatkan otak dan menumbuhkan fokus baru. Mereka juga menjadi lebih produktif di waktu-waktu belajar sebab mereka sadar bahwa toh sebentar lagi mereka akan bisa kembali bermain.
    Di samping menumbuhkan kemampuan fokus di atas, mendapatkan jam rehat yang lebih panjang di sekolah juga sebenarnya memiliki khasiat bagi kesehatan. Mereka menjadi lebih aktif bergerak dan bermain, tidak hanya duduk di ruangan. Bagus juga kan jika tidak membiasakan anak-anak dari kecil untuk terlalu banyak duduk.

    3. Sekolah Negeri Bebas Biaya; Sekolah Swasta Diawasi Agar Tetap Terjangkau
    Satu lagi, hal yang membikin orang tua di Finlandia tidak mesti was-was milih sekolah yang berkualitas bagi anaknya, sebab semua sekolah di Finlandia itu selevel baiknya. Dan yang lebih penting lagi, sama tidak berbiayanya. Sistem pendidikan di Finlandia diciptakan atas dasar kesetaraan. Bukan menyediakan subsidi pada mereka yang membutuhkan, tetapi memberikan pendidikan berkualitas dan gratis untuk semua.
    Perbaikan pendidikan yang dimulai ketika tahun 1970-an tersebut merancang sistem kepercayaan yang melenyapkan evaluasi atau peringkat sekolah sehingga antara sekolah nggak perlu merasa berkompetisi. Sekolah swasta pun diatur dengan peraturan ketat untuk tidak membebankan biaya tinggi pada siswa.

    Tidak selesai dengan biaya pendidikan gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan pelayanan pendukung proses pembelajaran seperti misalnya makan siang, biaya kesehatan, dan transportasi sekolah secara cuma-cuma. Memang sih sistem seperti ini bisa berjalan karena kemapanan perekonomian Finlandia. Tapi jika memahami sentralnya tugas pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa, seharusnya seluruh negara juga berinvestasi besar bagi pendidikan.

    4. Guru Dibiayai untuk Mendapatkan Gelar Master. Gaji Guru Termasuk Pendapatan Tertinggi di Finlandia
    Selain kesetaraan fasilitas dan support dana yang mengalir dari pemerintah, penopang utama dari kualitas merata yang ditemukan di semua sekolah di Finlandia adalah kualifikasi guru-gurunya yang setinggi langit. Guru menjadi salah satu pekerjaan paling bermartabat di Finlandia. Gaji guru di Finlandia pun lebih dari dua kali lipat dari guru di AS. Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diharuskan memegang gelar master yang disubsidi penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis yang sudah dipublikasi.

    Finlandia memahami bahwa guru tidak lain adalah orang yang paling berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Maka dari itu, Finlandia berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Tidak saja kualitas, pemerintah Finlandia juga memastikan bahwa ada cukup guru untuk pembelajaran intensif yang maksimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa di Finlandia, rasio yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain. Jadi, guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, gak Cuma berdiri di depan kelas.

    Jika Indonesia ingin semaju Finlandia dalam urusan pendidikan, guru-guru kita selayaknya juga harus mendapatkan sokongan seperti ini. Kalau perhatian kita ke guru kurang, kenapa kita menuntut mereka harus memberikan yang terbaik dalam proses pembelajaran? Tidak adil 'kan?

    5. Gurulah yang Paling Tahu Tentang Muridnya, Bukan Ujian Nasional!
    Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Ujian Nasional pun tidak diperlukan. Pemerintah meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.
    Diversitas siswa seperti keberagaman tingkatan sosial atau latar belakang kultur biasanya jadi tantangan sendiri dalam menyeleraskan mutu pendidikan. Bisa jadi gara-gara fleksibilitas dalam sistem pendidikan Finlandia itu, semua diversitas justru bisa difasilitasi. Jadi dengan caranya sendiri-sendiri, siswa-siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.

    Selanjutnya jangan gunakan huruf besar pada judul thread & kalau posting jangan setengah2 BERIKUT HAL-HAL YANG MEMBUAT SISTEM PENDIDIKAN FINLANDIA NO.1 DI DUNIA
     
    Last edited by a moderator: Dec 16, 2016
    Aksalman likes this.
  2. Putra Alzara

    Putra Alzara Member

    Joined:
    Nov 25, 2016
    Messages:
    55
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    8
    kayaknya bagus ni untuk di terapkan dirumah.
    atau disekolah... hhe
     
  3. Squline Media

    Squline Media Member

    Joined:
    Oct 20, 2016
    Messages:
    159
    Likes Received:
    1
    Trophy Points:
    18
    paling setuju sama nomer 5 gan, kalo guru lebih tau tentang muridnya daripada UN
     
  4. Aksalman

    Aksalman New Member

    Joined:
    May 6, 2020
    Messages:
    4
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Apakah pada tahun 2020 sistem pendidikan di Finlandia masih seperti ini?
     
Loading...

Share This Page