Tips Menghindari Infeksi Saluran Kemih, Termasuk Cystitis

Discussion in 'Health & Medical' started by resi raphael, Jun 20, 2022.

  1. resi raphael

    resi raphael Member

    Joined:
    May 16, 2019
    Messages:
    151
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    18
    Cystitis dapat terjadi karena adanya peradangan akibat infeksi bakteri E.Coli pada bagian atas uretra sehingga menyebabkan kemerahan atau pembengkakan. Akibat dari peradangan tersebut dapat menyebabkan gangguan penyimpanan atau pengeluaran air kemih atau urine. Orang yang terifneksi cystitis biasanya ia akan lebih sering buang air kecil tetapi urine yang keluar hanya sedikit. Ia juga dapat merasakan sakit diarea panggul, ginjal dan sekitarnya sehingga menyebabkan masalha kesehatan yang lebih serius.

    Resiko terinfeksi penyakit cystitis ini menjadi infeksi kandung kemih yang paling banyak terjadi pada wanita dibandingkan pria. Penyebabnya karena saluran kemih atau uretra (saluran utama yang membuang air kencing ke luar tubuh) lebih pendek dibandingkan dengan pria juga letaknya lebih dekat dengan dubur. Sehingga bakteri yang ada pada dubur lebih mudah masuk karena jarak untuk menginfeksi kandung kemih lebih pendek.

    Dalam beberapa kasus orang yang terkena infeksi cystitis ini dapat sembuh dengan sendirinya tanpa dilakukan pengobatan. Namun jika dirasa infeksi dengan gejala yang lebih parah atau infeksinya tak kunjung sembuh maka segera lakukan pemeriksaan dengan dokter. Lebih baiknya lagi jika anda merasa gejala yang tidak biasa dari area kelamin maka untuk mencegah terjadinya infeksi semakin parah lakukan pengobatan atau konsultasi online dengan dokter kelamin terdekat.

    Kenapa sih saya terinfeksi Cystitis ?
    Penyakit cystitis paling sering disebabkan karena adanya infeksi bakteri Escherichia coli (E.Coli). Sebenarnya jika bakteri ini ada diusus ia tidak berbahaya tetapi jika ia terdapat pada saluran kemih bakteri ini malah menyebabkan masalah peradangan. Bakteri ini dalam saluran kemih dapat dapat berkembang biak lalu menginfeksi. Masuknya bakteri Escherichia coli (E.Coli) pada saluran kemih lebih berpotensi tinggi pada wanita yang aktif dalam hubungan intim. Tetapi walaupun ia tidak aktif dalam hubungan intim bukan berati tidak bisa terinfeksi cystitis. Wanita juga dapat terinfeksi cystitis karena jumlah bakteri yang ada pada area kewanitaan tidak seimbang sehingga dapat menyebabkan peradangan.

    Penyebab wanita terifneksi cystitis ini tidak selalu karena adanya infeksi bakteri tetapi obat atau produk kebersihan tertentu juga bisa menyebabkan iritasi atau peradangan. Untuk itu perhatikan beberapa hal yang dapat menyebabkan cystitis yaitu :
    1. Pengaruh dari obat seperti ifosfamid dan kemoterapi sikolofosfamid.
    2. Akibat terapi radiasi di daerah panggul.
    3. Mengguakan kateter dengan waktu yang lumayan lama.
    4. Efek bahan kimia dari detergen, jeli spermisida atau produk pembersih kewanitaan.
    5. Komplikasi dari beberapa penyakit seperti batu ginjal, diabetes, akibat prostat membesar dan cedera tulang belakang.
    Jika terinfeksi cystitis, apa saja tanda dan gejalanya ?
    Patut anda curiga ketika merasakan kondisi atau ada gejala yang tidak biasa muncul dalam tubuh atau pada alat kelamin. Karena mungkin saja gejala tersebut termasuk dalam gejala cystitis atau penyakit kelamin lainnya. Oleh karenanya berikut ini coba anda perhatikan gejala-gejala yang biasanya muncul pada orang yang terinfeksi infeksi kandung kemih (cystitis) seperti :
    1. Merasakan sensasi panas atau sakit ketika ia buang air kecil (disuria).
    2. Keram dan nyeri diarea perut bagian bawah.
    3. Air kemih atau urine keruh dan bau amis.
    4. Buang air kecil disertai keluar darah.
    5. Buang air kecil menjadi lebih sering dari biasanya.
    6. Adanya demam ringan.
    7. Sakit saat hubungan seksual (dispareunia).
    Faktor resiko terinfeksi Cystitis
    Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa wanita lebih rentan terinfeksi cystitis dibandingkan dengan pria. Namun perlu anda ketahui ada beberapa faktor lain yang menjadi infeksi cystitis ini lebih meningkat resikonya seperti :
    1. Sudah aktif berhubungan seksual.
    2. Berubahnya hormon saat hamil dan meanopause.
    3. Akibat KB jenis tertentu seperti KB diafragma yang mengandung gen spermesida.
    4. Perubahan sistem kekebalan tubuh yang tidak optimal dalam menangkal infeksi.
    5. Gangguan aliran urine.
    6. Penggunaan kateter dalam jangka waktu yang lama.
    5 tips untuk menghindari infeksi saluran kemih, termasuk cystitis
    1. Jangan menahan buang air kecil.
    2. Bersihkan alat kelamin dengan benar, contohnya mencuci dari depan (penis dan vagina) baru kebelakang (dubur).
    3. Setelah berhubungan badan bersihkan alat kelamin.
    4. Konsumsi jus cranberry untuk mengurangi resiko infeksi saluran kemih.
    5. Minum air putih yang cukup untuk menjaga tubuh agar tidak dehidrasi.
    Beberapa jenis pengobatan yang umumnya dilakukan oleh dokter
    Obat antibiotik umumnya digunakan oleh dokter kelamin dalam upaya penyembuhan infeksi cystitits yang diminum 3 sampai 10 hari untuk menghentikan infeksi dari bakteri. Setelah itu dilakukan pengecekkan untuk mengetahui bahwa bakteri sudah hilang atau belum.
    1. Pemberian obat-obatan
    2. Transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) yaitu pemasangan kabel elektrik di punggung atau area kelamin untuk menghantarkan aliran listrik ringan. Tujuannya untuk mencegah rasa ingin buang air kecil dan meredakan sakit panggul.
    3. Distensi kandung kemih untuk melebarkan atau merenggangkan kandung kemih menggunakan air.
    4. Rangsangan saraf sakral untuk memperbaiki kandung kemih dengan memasang kabel tipis didekat saraf sakral yang dialiri listrik ringan. Saraf sakral yaitu sebagai penghubung antara kandung kemih dengan tulang belakang.
    5. Operasi untuk pembesaran kandung kemih, memotong dan membakar luka menggunakan alat yang dimasukkan ke dalam uretra.
     
Loading...

Share This Page