Perkembangan Bisnis Startup di Indonesia

Discussion in 'General Discussion' started by Abu Ubaidillah, Aug 25, 2020.

  1. Abu Ubaidillah

    Abu Ubaidillah New Member

    Joined:
    Apr 14, 2019
    Messages:
    33
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    6
    Donabisnis - Berdasarkan penelitian sebagian, pada tahun 2013 diperkirakan pengguna internet di Indonesia mencapai 70 juta orang, bisa dibayangkan berapa banyak pengguna internet Indonesia tahun parsial. Selain energi dibeli masyarakat meningkat dalam hubungannya dengan kenaikan pendapatan per kapita negara orang datang untuk mempengaruhi pertumbuhan industri digital.

    Menurut Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net, Startup di Indonesia telah diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu; Startup Startup perdagangan permainan pencipta startup aplikasi pendidikan seperti e-commerce dan informasi. Menurut game Startup dan aplikasi pendidikan memiliki potensi dan pasar terbuka di Indonesia. Hal ini karena proses pembuatan game dan aplikasi pendidikan relatif mudah.

    Dengan perkembangan wilayah sosial dan smartphone, pasar untuk game mobile dan social game begitu lama besar. Sementara itu, untuk aplikasi atau situs web terlibat dalam e-commerce dan informasi, Rama menilai tantangan e-commerce di Indonesia selalu besar karena itu selalu kurangnya pemanfaatan memadai kartu kredit. Tapi untuk itu informasi berbau atau berita tentang berbagai tema, perkembangannya jauh lebih pesat lagi.

    Di Indonesia, sementara ini telah banyak pendiri stand-pendiri komunitas Startup, seperti; Bandung Digital Valley (bandungdigitalvalley.com) Jogja Digital Valley (jogjadigitalvalley.com) Ikitas (www.ikitas.com) Inkubator Bisnis di Stasiun Semarang (stasion.org) wadah untuk lokal Startup Malang Dan selalu jauh lebih

    Dengan komunitas ini tentu mampu memfasilitasi pendiri untuk berbagi satu sama lain, biarkan panduan saja untuk menarik investor. Pendiri juga bisa mengikuti kompetisi yang diadakan oleh beberapa perusahaan seperti Telkom untuk menjadi investor mereka. Hal yang paling penting untuk membangun Startup adalah tim yang solid, karena bersama-sama dengan tidak ada tim yang solid dapat mengubah ide-ide baru yang kreatif dan inovatif. Dengan ide dan eksekusi yang tepat, sudah pasti pendiri bisa tidak sulit untuk menarik orang-orang dan menjaga melacak dari investor.

    Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh reporter Berita Ekonomi untuk Molly Nagler (Startup Mentor di Silicon Valley), Molly menyatakan bahwa hampir semua Startup gagal, tapi kegagalan tersebut belum tentu dilihat sebagai hal negatif karena itu selalu banyak aspek positif dalam Itu. Intinya adalah pendiri Startup gagal pas pengecualian run dijalankan maka ia memiliki kesempatan untuk belajar hal baru dan pengetahuan baru, seperti desain trial and error pada umumnya.

    startup startup lokal kini telah mencetak sukses di dunia maya seperti Kaskus dan Urbanesia. Semoga lokal Startup Indonesia selalu bisa begitu dan tumbuh untuk mengeksplorasi pengguna internet internasional seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain. Mudah-mudahan :) Sebagai penutup, maka ini video wawancara singkat dengan CEO Urbanesia menghormati pertumbuhan Startupnya di Indonesia.
     
Loading...

Share This Page