Berawal dari keinginan untuk mengunjungi "Negara Sakura" Jepang, saya dan istri mulai mencari info mengenai administrasi apa saja yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin berpergian ke luar negeri. Kami mulai googling proses pembuatan pasport, visa, cara pemesanan tiket,hotel dsb. Lewat googling kami jadi tau ketentuan mengenai bebas visa bagi pemegang E-Paspor yang ingin berkunjung ke Jepang. Saya dan istri jadi makin semangat, Jepang kami datang.. Tapi perjuangan masih panjang, maklum walaupun sudah menikah lebih dari 5 tahun kami tergolong pasangan yang cuek terhadap administrasi. KTP masih beda alamat dan status yang tertera juga masih belum menikah , belum E-KTP pula.. sedangkan salah satu syarat untuk membuat E-paspor harus memiliki E-KTP. Butuh waktu kira-kira 2 minggu E-KTP dan KK kami selesai, prosesnya cukup panjang karena kami termasuk yang pindah domisili antar kotamadya dan kabupaten. Setelah itu saya lengkapi syarat-syarat pembuatan E Paspor yang saya lihat dari hasil googling. Mulai dari KTP,KK,Akta Kelahiran, Ijazah beserta fotocopinya. Sebelum hari yang direncanakan saya datang sendiri ke kantor imigrasi untuk "survei lokasi". Saya datang ke Kantor Imigrasi Jakarta Timur tidak terlalu pagi, dan saya liat antrean sudah cukup panjang. Saya hampiri petugas jaga sambil cari-cari informasi teknis antrean dan syarat-syarat pembuatan paspor. Ternyata tidak serumit yang saya bayangkan. Esok harinya saya dan istri pagi-pagi setelah subuh berangkat ke lokasi, dan ternyata ada yang sudah mengantri. Wow luar biasa perjuangannya Di Kantor Imigrasi Jakarta Timur antreannya dibagi menjadi 2 barisan dipisahkan oleh tali pembatas, yaitu bagi yang sudah mendaftar online dan bagi yang tidak mendaftar via online. Terdapat juga jalur antrean khusus manula dan ibu hamil. Petugas sibuk mondar mandir mengontrol antrean, yang menurut saya sangat nyaman karena tidak harus mengantre di luar gedung seperti beberapa pengalaman rekan-rekan di kantor imigrasi lain. Kami disini diharuskan mengantre sambil duduk di halaman kantor yang tertutup sehingga tidak panas, dan cukup geser tempat duduk saja jika antrean di depan kita bergerak maju. Petugas pun dengan pengeras suara terus memberikan arahan, baik teknis antrean maupun persyaratan pembuatan paspor. Satu-persatu persyaratan kami diperiksa, lega rasanya ketika persyaratan kami dinyatakan lengkap. Sampailah kami pada antrean wawancara dan photo di lantai 2. Wah cukup banyak yang antre. Namun jumlah petugas yang melayani juga tidak kalah banyak. Saya perhitungkan kemungkinan kira-kira 1,5 jam lagi kami akan dipanggil. Ternyata benar, tidak lama kemudian kami dipanggil, istri saya duluan kemudian saya menyusul. Awalnya sempat grogi karena membaca beberapa pengalaman teman-teman di hasil googling yang gagal lolos wawancara, tapi setelah itu mengalir saja. Dan kami pun sudah sepakat untuk menjawab apa adanya saja. Ya bahwa kami memang ingin berlibur ke negara favorit kami Jepang Kurang lebih 15 menit selesai lah proses wawancara plus poto. kami diberitahu untuk membayar masing-masing sejumlah Rp.655.000,- di Bank yang telah ditentukan. Kami juga diberitahu bahwa setelah pembayaran kami bisa mengambil E-paspor kami dalam waktu 4 hari kerja. Wow cukup simple saya rasa. Pada hari yang telah ditentukan saya cukup datang sendiri, karena untuk pengambilan paspor ternyata saya bisa mewakili istri. Senang rasanya 1 tahapan sudah kami lewati, impian kami untuk mengunjungi negara "sakura" Jepang terasa semakin dekat. Di lain kesempatan saya akan berbagi pengalaman mengurus visa ke Jepang bagi pemegang E Paspor dan juga pengalaman kami berlibur ke Jepang serta pengalaman kami menunaikan ibadah umroh lewat promo umroh murah. Liburan kami ke Jepang sempat tertunda karena istri saya positif hamil anak pertama Liburan kami ke Jepang jadi lebih berwarna dengan hadirnya putri pertama kami Salam travellers.. aidatour, Jul 3, 2017 #1 desti Member Joined: Feb 25, 2017 Messages: 533 Likes Received: 38 Trophy Points: 28 tertarik dengar judul beritanya, keinginan untuk bersama orang luar masih tinggi desti, Jul 3, 2017 #2 mlxjakarta Active Member Joined: Jan 4, 2016 Messages: 1,584 Likes Received: 72 Trophy Points: 48 Hampir sama pengalamannya, awalnya saya pikir bakalan ribet bikin passport sendiri tadinya mau minta tolong sama calo di kantor imigrasi. Ternyata prosesnya ga terlalu ribet dan biayanya juga lebih murah sekitar Rp650 ribu. Kalau saya waktu itu jadinya sekitar 5 hari kerja. mlxjakarta, Jul 3, 2017 #3 aidatour likes this. (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Pengalaman Mengurus Paspor Berbagi Pengalaman Menikmati Suasana di sepanjang Malioboro, Jogja konz, Mar 4, 2019, in forum: Tourism Replies: 0 Views: 979 konz Mar 4, 2019 Pengalaman haji Non Kuota visa haji Furoda Bang Opick, Jun 29, 2018, in forum: Tourism Replies: 0 Views: 1,058 Bang Opick Jun 29, 2018 Share Pengalaman Backpackeran ke Belitung, Destinasi Cantik Dekat Jakarta! Hana07, Jun 23, 2018, in forum: Tourism Replies: 4 Views: 1,096 Hana07 Jul 14, 2018 Pengalaman Menginap Kampung Sampireun Garut kio waluyo, Oct 16, 2017, in forum: Tourism Replies: 0 Views: 1,233 kio waluyo Oct 16, 2017 Pengalaman Jalan jalan di Budug Asu Wisata Lawang Malang Nayfa_Trans, Sep 9, 2017, in forum: Tourism Replies: 0 Views: 1,651 Nayfa_Trans Sep 9, 2017 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in
Hampir sama pengalamannya, awalnya saya pikir bakalan ribet bikin passport sendiri tadinya mau minta tolong sama calo di kantor imigrasi. Ternyata prosesnya ga terlalu ribet dan biayanya juga lebih murah sekitar Rp650 ribu. Kalau saya waktu itu jadinya sekitar 5 hari kerja.