Mengenal Tembang Macapat Lebih Dekat dan Makna yang Terkandungnya

Discussion in 'General Discussion' started by fajar jm, Apr 21, 2016.

  1. fajar jm

    fajar jm New Member

    Joined:
    Mar 11, 2016
    Messages:
    12
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    [​IMG]
    Tembang macapat adalah salah satu tembang (lagu) daerah yang asalnya dari Jawa.

    Tembang macapat merupakan tembang atau lagu tradisional Jawa yang menceritakan tahap-tahap kehidupan manusia. Filosofinya menggambarkan tentang seorang manusia dari lahir, mulai belajar di masa kanak-kanak, saat dewasa, hingga akhirnya meninggal dunia.

    Tembang macapat sendiri mempunyai sebutan tembang cilik yang berarti kecil. Tembang macapat mempunyai karakteristik yang berbeda dari tiap-tiap jenisnya. Ciri-ciri tersebut diantaranya dari guru gatra, guru lagu, dan guru bilangan (wilangan).

    Guru gatra merupakan jumlah banyaknya jumlah baris yang sudah diatur dalam setiap baitnya. Seperti salah satu tembang macapat pocung yang mempunyai guru gatra 4 baris dalam setiap baitnya, dan tembang gambuh mempunyai 5 baris setiap baitnya.

    Tembang macapat yang memiliki guru gatra paling banyak adalah tembang dhandhanggula, yaitu memiliki 10 baris dalam setiap baitnya.
    [​IMG]

    Yang kedua yaitu guru lagu. Guru lagu merupakan persamaan bunyi sajak yang sudah diatur pada setiap akhir kata dalam setiap barisnya. Seperti contohnya pada tembang pocung memiliki guru lagu ‘u’ pada baris pertama, ‘a’ pada baris kedua, ‘i’ pada baris ketiga, dan ‘a’ pada baris keempat.

    Guru lagu pada setiap baris dari tiap-tiap tembang macapat sudah diatur sedemikian rupa, sehingga kita tinggal menyesuaikannya.

    Yang ketiga yaitu guru bilangan (wilangan). Guru bilangan merupakan jumlah banyaknya suku kata (wanda) di dalam setiap baris. Seperti contohnya pada tembang macapat yang mempunyai 12 suku kata pada baris pertama, 6 suku kata pada baris kedua, 8 suku kata pada baris ketiga, dan 12 suku kata pada baris keempat.

    Berikut contoh tembang pocung
    Ngelmu iku kelakone kanthi laku
    Lekase lawan kas
    Tegese kas nyantosani
    Setya budya pengekesing dur angkara


    Dari contoh tembang pocung di atas kita dapat mengetahui guru gatra, guru lagu, dan guru bilangannya adalah 12u-6a-8i-12a.

    Tembang macapat sampai saat ini masih cukup populer. Namun lambat laun mulai memudar, ini sangat disayangkan. Bagaimana tidak? Tembang macapat ini mengandung banyak isi yang ada didalamnya, banyak berupa nasehat kepada kita. Mari kita jaga dan lestarikan kembali tembang macapat.
     
    Last edited: Apr 21, 2016
  2. KangAndre

    KangAndre Member

    Joined:
    Jan 25, 2014
    Messages:
    10,244
    Likes Received:
    2,714
    Trophy Points:
    413
    Diakui bahwa macapat merupakan bentuk puisi Jawa kuno yang memiliki banyak makna. Perlu di uri-uri
     
  3. fajar jm

    fajar jm New Member

    Joined:
    Mar 11, 2016
    Messages:
    12
    Likes Received:
    0
    Trophy Points:
    1
    Bener, setuju mas.. :)
     
Loading...

Share This Page