Fokus menjadi pedoman utama bagi Yossa Setiadi untuk mengembangkan bisnis bawang goreng Soy. Hasilnya, kini dia menjadi juragan bawang goreng yang menyuplai ke 28 hotel dan belasan maskapai. Yossa memulai mengembangkan bisnis bawang gorengnya pada 2007 dengan modal Rp 4 juta. Saat itu dia masih kuliah S2 di Universitas Bina Nusantara setelah lulus dari Universitas Pelita Harapan. Dengan modal Rp 4 juta, Yossa memberanikan diri untuk memulai bisnis bawang goreng. Dari modal itu dia hanya menggunakan sekitar Rp 1 juta untuk membeli kompor bekas dan perlengkapan lainnya. Yossa bermula menawarkan produknya ke orang-orang di sekitarnya, seperti keluarga dan teman-temannya. Dia juga tak segan untuk membawa bawang goreng yang ditempatkan di stoples ke kampusnya. Sedikit demi sedikit Bawang Goreng Soy mulai tenar. Yossa mulai memasukkan produknya ke beberapa supermarket ternama seperti Kemchick dan Jakarta Pusat Buah Segar. Dia juga mengembangkan bisnisnya melalui reseller. Ada sekitar 320 reseller yang bekerja sama dengannya. Tak sampai di situ saja, Yossa juga berhasil untuk masuk menjadi pemasok bawang goreng di hotel-hotel ternama, hingga katering belasan maskapai. Namun Yossa kini mulai sadar, untuk mengembangkan bisnis lebih jauh lagi harus fokus pada cara yang paling menguntungkan. Dia memilih untuk mengembangkan bisnisnya secara sistem business to business (b to b), yakni fokus menjadi supplier. Selain itu, dia juga mulai mengembangkan bisnisnya secara makloon. Saat ini ada tiga pihak yang tertarik untuk membeli bawang gorengnya lalu dijual kembali dengan merek mereka. Ketiga pihak itu yakni, Indomaret, Superindo dan salah satu artis yang enggan dia sebutkan namanya. Artis tersebut sudah teken kontrak memesan 3.000 stoples bawang goreng per bulannya. Saat ini Yossa mampu memproduksi hingga 1,8 ton bawang goreng yang berasal dari 6 ton bawang merah per bulan. Bawang merah itu dia ambil dari wilayah Brebes dan Sumenep. Bawang Goreng Soy sendiri memiliki keunggulan bahwa 100% kandungannya merupakan bawang asli. Lalu dia menjamin tingkat kekeringan bawang gorengnya. Yossa mengaku dari 1,8 ton bawang goreng yang dia jual setiap bulannya, 90% dijual melalui b to b, yakni melalui hotel dan maskapai dan sisanya ritel. Ke depan dia ingin secara penuh menjual produknya secara b to b. Meski tak menyebutkan secara terbuka, namun Yossa mengaku omzetnya setiap bulan mencapai ratusan juta rupiah. Tidak heran, dengan harga jual antara Rp 60.000-98.000 angka tersebut masuk akal. Untuk profit dia enggan menyebutkan. Namun dia mengaku profit margin yang dikantongi bisa mencapai 10-20%. Reseller Bawang Soy di Jakarta | Bawang Soy CorporationAlamat: Jl. Barata Tama I No.97, RT.004/RW.007, Karang Tengah, Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15157 Situs: http://bawangsoy.com/ Attached Files: Reseller Bawang Soy di Jakarta - Bawang Soy Corporation(3).jpg File size: 99.4 KB Views: 7 ProJJ, Aug 2, 2020 #1 (You must log in or sign up to reply here.) Show Ignored Content Loading... Similar Threads - Mari Jadi Reseller 10 Inspirasi Bisnis Kuliner Kekinian yang Paling Digemari dan Laris Dicari AndroidApkApps, Sep 3, 2020, in forum: Usaha Kecil Menengah Replies: 11 Views: 13,347 annysa Oct 12, 2020 Tiga Model Baju Gamis Yang Modis dan Banyak Digemari Lakukeras, Aug 10, 2015, in forum: Usaha Kecil Menengah Replies: 3 Views: 1,176 ferdianet Sep 16, 2015 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Menjadi Reseller dan Dropship meferdiyantho, Sep 22, 2021, in forum: Usaha Kecil Menengah Replies: 6 Views: 8,678 Margojaya Jun 13, 2022 Contoh Souvenir yang Bisa Dijadikan Media Promosi Gifterindo, Mar 12, 2021, in forum: Usaha Kecil Menengah Replies: 0 Views: 5,724 Gifterindo Mar 12, 2021 Kabar baik !! Plafon KUR 2021 Naik Jadi Rp 253 T wimaogawa, Jan 5, 2021, in forum: Usaha Kecil Menengah Replies: 1 Views: 5,142 blackking Jan 6, 2021 Share This Page Tweet Log in with Facebook Log in with Twitter Your name or email address: Do you already have an account? No, create an account now. Yes, my password is: Forgot your password? Stay logged in