Hindari Kekerasan Verbal Maupun Nonverbal Dalam Keluarga

Discussion in 'General Discussion' started by bagas35, Nov 26, 2018.

  1. bagas35

    bagas35 Member

    Joined:
    Feb 8, 2018
    Messages:
    63
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    8
    [​IMG]

    Keluarga harus bebas dari kekerasan. Tak hanya kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan verbal dan nonverbal. Dampaknya berbahaya, lho!


    Kekerasan dalam rumah tangga menjadi pemicu pengajuan gugatan perceraian banyak pasangan suami istri. Kekerasan tersebut tak hanya mencakup kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan nonfisik. Bahkan, dampak dari kekerasan nonfisik, bisa jadi malah lebih berbahaya dibandingkan dengan kekerasan fisik. Mereka yang menjadi korban kekerasan nonfisik, bisa menjadi pribadi yang tak percaya diri, pemarah, ataupun sulit bergaul.


    Kekerasan nonfisik, terbagi kembali menjadi 2 jenis, yakni kekerasan verbal dan nonverbal. Kekerasan verbal dilakukan dengan pengucapan kata-kata. Sementara itu, kekerasan nonverbal merupakan tindak kekerasan lewat bahasa tubuh. Kedua jenis kekerasan nonfisik ini, sama-sama menimbulkan dampak berbahaya dalam rumah tangga.


    Kekerasan nonfisik bisa jadi lebih melelahkan dibandingkan kekerasan fisik. Apalagi, model kekerasan seperti ini, bakal sangat menguras emosi Anda. Tak heran kalau dalam istilah psikologi, kekerasan verbal dan nonverbal disebut sebagai emotional abuse. Ketika Anda terus-menerus menjadi korban emotional abuse oleh pasangan, kehidupan dalam berumahtangga pun jadi sangat tidak nyaman.





    Tanda-Tanda Kekerasan Verbal dan Nonverbal yang Dilakukan Pasangan

    Seorang yang menjalin hubungan pernikahan, perlu mengetahui tanda apakah hubungan yang dijalaninya berlangsung secara sehat atau tidak. Ketika terjadi kekerasan secara fisik, tandanya bisa diketahui secara jelas. Namun, lain halnya ketika Anda menjadi korban emotional abuse oleh pasangan.


    Ada beberapa tanda yang perlu Anda waspadai terkait adanya emotional abuse dalam keluarga yang bisa berujung pada perceraian. Tanda-tanda tersebut di antaranya:


    1. Menahan ungkapan sayang

    Pasangan yang terbiasa menahan ungkapan sayang sebagai bentuk hukuman bisa menjadi tanda adanya emotional abuse. Hal ini dilakukan secara sadar dan terkadang disertai dengan pernyataan seperti, “tidak ada ciuman lagi sampai kamu bertindak dengan benar”.


    2. Ancaman

    Pasangan yang sering mengancam juga merupakan tanda adanya kekerasan verbal dalam keluarga. Ancaman ini bisa saja berupa pengambilan atau pembatasan sesuatu yang penting bagi Anda. Sebagai contoh, ketika pasangan mengancam akan memberi tahu aib pribadi kepada keluarga kalau Anda tak menurutinya. Di sisi lain, pasangan mengisyaratkan bahwa aib tersebut tak perlu ditutupi dan bukan hal yang memalukan.


    3. Tak menghormati privasi

    Hidup sebagai suami istri harus disertai dengan sikap saling menghormati, termasuk terkait privasi masing-masing. Pasangan boleh saja mengecek handphone, email, atau akun media sosial Anda. Namun, hal itu dilakukan dengan sepengetahuan Anda. Kalau tidak, bisa jadi ini merupakan salah satu tanda emotional abuse.


    4. Sering menyalahkan

    Ketika pasangan Anda memiliki kebiasaan menyalahkan, bisa jadi merupakan salah satu tanda ada problem dalam hubungan suami istri. Kebiasaan ini biasa dilakukan karena seseorang enggan bertanggung jawab atas hal yang sebenarnya merupakan dampak dari perilakunya sendiri. Alih-alih, dia memilih untuk menyalahkan dan membebankan tanggung jawab kepada Anda.


    5. Menjauhkan diri

    Seorang pasangan yang terbiasa melakukan kekerasan verbal dan nonverbal, bakal menjauhkan pasangannya dari orang-orang terdekat ataupun keluarga. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kontrol penuh kepada pasangan. Pada kondisi ini, seiring dengan berjalannya waktu, hubungan dengan sahabat, teman, atau keluarga, bakal renggang karena tidak adanya persetujuan dari pasangan.


    Tindakan kekerasan verbal dan nonverbal, seharusnya tak dihadirkan dalam hubungan suami istri. Kebiasaan seperti ini, kalau diteruskan, bisa berujung pada perceraian. Banyak contoh kasus perceraian yang didasari kekerasan seperti ini, salah satunya adalah kasus yang menimpa selebritas Aming Sugandhi dengan mantan istrinya Evelyn Nada Anjani.

    So, kalau tak ingin keluarga Anda retak, segera hilangkan segala jenis kekerasan dalam keluarga.
     
Loading...

Share This Page