Ciri-ciri Orang Yang Mengalami Disfungsi Seksual

Discussion in 'Health & Medical' started by resi raphael, Jul 15, 2021.

  1. resi raphael

    resi raphael Member

    Joined:
    May 16, 2019
    Messages:
    151
    Likes Received:
    2
    Trophy Points:
    18
    Disfungsi seksual merupakan gangguan yang dapat menyebabkan penurunan hasrat seksual atau hambatan saat pria atau wanita menikmati hubungan seksualnya. Pria da wanita yang mengalami gangguan ini ia tidak bisa merasakan kepuasan saat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.

    Tentunya kondisi seperti ini sangatlah mengganggu dalam hubungan suami istri karena aktifitas seksual menjadi hal yang berpengaruh dalam rumah tangga. Disfungsi seksual dapat menyebabkan terganggunya aktifitas seksualnya dan kehidupan sehari-hari seseorang, diantaranya :

    1. Tidak merasakan kepuasan saat berhubungan seksual.
    2. Rasa malu yang berlebih.
    3. Mudah khawatir.
    4. Stress.
    5. Rendah diri.
    6. Hubungan dengan pasangan menjadi tidak harmonis.
    7. Sulit mendapatkan keturunan.
    Untuk mengetahui seseorang mengalami disfungsi seksual, ini tidak memerlukan pemeriksaan medis khusus namun berdasarkan riwayat (perilaku seksual dengan pasangan) yang dialami. Disfungsi seksual juga dapat dilihat dari masalah psikis yaitu depresi, kecemasan, masalah kejiwaan juga gangguan tidur.

    Ciri orang yang mengalami disfungsi seksual
    Ciri-ciri dari orang yang mengalami masalah disfungsi seksual ini berbeda pada setiap orangnya. Gejalanya yang munculnya pun berbeda antara pria dengan wanita. Yuk mari kita pelajari seperti apa gejala yang muncul pada orang yang mengalami masalah disfungsi seksual, seperti :

    Gejala disfungsi seksual yang muncul pada pria yaitu :

    1. Penurunan atau tidak adanya gairah seksual.
    2. Disfungsi ereksi (impotensi)
    3. Ejakulasi dini atau terlalu lama ejakulasi.
    Gejala disfungsi seksual pada wanita yaitu :

    1. Penurunan atau tidak adanya gairah seksual.
    2. Susah untuk mencapai orgasme.
    3. Cairan pelumas alami yang keluar terlalu sedikit.
    4. Dispareunia atau sakit saat hubungan seksual
    Penyebab disfungsi seksual
    Penyebab seseorang dapat mengalami masalah disfungsi seksual ini karena beberapa faktor fisik juga faktor psikis diantaranya :

    1. Pernah trauma masalah seksual.
    2. Diabetes.
    3. Narkotika.
    4. Minum-minuman yang beralkohol.
    5. Hormon.
    6. Penyakit pada jantung.
    Cara mencegahan disfungsi seksual
    Pencegahan dari masalah disfungsi seksual ini dapat dilakukan dengan merubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan melakukan beberapa hal seperti :

    1. Berhenti merokok.
    2. Berhenti minum minuman yang bealkohol.
    3. Hindari perasaan cemas yang berlebih.
    4. Jauhi narkoba.
    5. Menjaga berat badan agar tetap ideal.
    Pengobatan masalah disfungsi ereksi
    Upaya pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani masalah disfungsi seksual ini tergantung dari penyebabnya karena penyebab masalah ini berbeda-beda. Berikut beberapa pengobatan untuk masalah disfungsi seksual yaitu :
    • Pengobatan medis
      Cara pengobatan medis ini dilakukan ketika penyebab dari masalah disfungsi seksual ini karena adanya penyakit anda bisa langsung berkonsultasi dengan dokter kelamin. Seperti penyakit diabetes biasanya akan diberikan obat metformin atau insulin untuk mengontrol kadar gula dalam tubuh.
    • Obat-obatan
      Obat yang dapat diberikan pada pasien dengan masalah disfungsi seksual yaitu obat sildenafil, tadalafil, avanafil dan vardenafil.
    • Terapi hormon
    • Alat bantu mekanik
      Bagi wanita dapat diberikan gel atau pelumas untuk menangani kekeringan sedangkan pria menggunakan alat bantu implan.
    • Penanganan secara psikis
      Penanganan ini memerlukan bantuan seorang psikolog untuk membantu menangani masalah kecemasan, perasaan bersalah, rasa takut yang berdampak pada fungsi seksual. Juga diberikan terkait pemahaman terkait masalah seksual karena sangatlah penting. Penanganan ini sangat disarankan dilakukan bersama pasangan untuk melakukan konsultasi dengan dokter agar permasalah psikologis ini teratasi.
     
Loading...

Share This Page