Cara Menguji Lemak Babi Dalam Makanan

Discussion in 'Science' started by crewjvm, Jan 19, 2018.

  1. crewjvm

    crewjvm Member

    Joined:
    Sep 15, 2015
    Messages:
    95
    Likes Received:
    5
    Trophy Points:
    8
    Cara Menguji Lemak Babi Dalam Makanan - Meskipun terlihat seperti seolah sederhana, namun konsep makanan halal tidaklah sesederhana yang kita kira. Bahkan saat ini perkembangan industri makanan halal dunia sudah semakin kompleks.
    [​IMG]
    Perkembangan ini merupakan akibat dari pengaruh perkembangan teknologi dalam produksi makanan halal di zaman sekarang ini. Sebagai contoh, meskipun menggunakan bahan - bahan yang halal namun bila peralatan yang digunakan merupakan peralatan yang digunakan untuk memproduksi makanan yang tidak halal maka hukumnya dapat menjadi haram pula.

    Dalam sebuah acara forum diskusi yang bertemakan “Halal Research: Development and Contribution to the Halal Industry” diangkat pula Isu keterkaitan teknologi dan makanan halal yang merupakan salah satu dari rentetan acara World Halal Summit 2015 (01/04) yang dilaksakan dinegeri harimau malaya atau Malaysia.

    Konsep akan makanan halal memang seolah terlihat sederhana namun isu utama dalam acara tersebut adalah makin kompleksnya industri di sektor tersebut. Industri tersebut adalah industri yang bergerak dibidang makanan dan minuman, hal tersebut seperti yang diungkapkan Irwandi Jaswir, Direktur International Institute for Halal Research & Training (INHART).

    Industri makanan dan minuman halal yang semakin kompleks ini dipercaya karena pengaruh dari perkembangan teknologi dan diversikasi sumber daya yang didapat secara global guna proses produksi makanan tersebut.

    Makanan halal yang kita konsumsi mengikuti konsep rantai makanan ‘from farm to plate’. Oleh karena itu maka penting bagi kita untuk melakukan pengawasan disetiap tahapan produksi makanan halal. Hal ini guna menghindari terkontaminasinya makanan halal dengan yang haram atau tercampurnya bahan makanan yang haram ke yang halal.

    Pengawasan ini dilakukan mulai dari tahap awal produksi yaitu penyembelihan, pengolahan, logistik, transportasi, pengemasan hingga tahap akhir yaitu pengiriman. Setiap tahapan produksi tersebut akan sangat terbantu dengan adanya dan perkembangan teknologi di bidang industri makanan halal.

    Salah satu contoh adalah pada Electronic Nose (E-Nose) yang dikembangkan oleh International Islamic University of Malaysia (IIUM). Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi adanya kandungan ethanol pada makanan dan minuman yang diproduksi.

    Teknologi lainnya adalah teknologi spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR) yang menggunakan bantuan alat spektrofotometer untuk menguji sampel makanan atau minuman yang diuji. Alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya lemak babi (lard) ataupun daging babi pada produk makanan dan minuman.

    Hingga saat ini berbagai penelitian sebagai inisiatif lain masih terus dikembangkan. Sebagai contohnya adalah pada produksi alternatif gelatin dan juga karotenoid (pigmen organik dalam kloroplas) guna dijadikan bahan halal utama, hal ini seperti yang dilansir dari laman food.detik.com.
     
Loading...

Share This Page